Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel 728x250

Pemkab Muba 1000x250

PT Sampoerna Agro Tbk
Banyuasin

Banyuasin Susun Dokumen Perencanaan Strategis Penanggulangan AIDS, TB, dan Malaria untuk Tahun 2025

×

Banyuasin Susun Dokumen Perencanaan Strategis Penanggulangan AIDS, TB, dan Malaria untuk Tahun 2025

Share this article

Lokakarya Selama Tiga Hari Fasilitasi Penyusunan Rencana Aksi Komprehensif; Sekda Erwin Ibrahim Tekankan Sinergi Multi-Pihak dan Target Banyuasin Bebas ATM.

Banyuasin Susun Dokumen Perencanaan Strategis Penanggulangan AIDS, TB, dan Malaria untuk Tahun 2025
Banyuasin Susun Dokumen Perencanaan Strategis Penanggulangan AIDS, TB, dan Malaria untuk Tahun 2025. Foto: Dok. Istimewa

Banyuasin, NUSALYPemerintah Kabupaten Banyuasin melalui jajaran organisasi perangkat daerah terkait dan didukung oleh pihak eksternal, memulai langkah penting dalam upaya penanggulangan penyakit menular utama di wilayahnya.

Sebuah lokakarya atau workshop intensif tengah dilaksanakan untuk menyusun Dokumen Perencanaan terkait AIDS, Tuberkulosis (TB), dan Malaria (ATM) untuk tahun 2025. Kegiatan strategis ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU ASEAN Eng.

sidomuncul

Lokakarya ini difasilitasi oleh Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) dan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari penuh. Acara pembukaan dan jalannya lokakarya diselenggarakan di ruang rapat Rampai Talang, Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda & Litbang) Kabupaten Banyuasin, dimulai pada hari ini, Selasa (22/04).

Kegiatan penyusunan dokumen perencanaan ini memiliki tujuan utama untuk menghasilkan sebuah dokumen yang komprehensif dan terintegrasi. Dokumen ini akan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Banyuasin dalam melaksanakan program dan kegiatan penanggulangan tiga penyakit menular prioritas, yaitu AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, di tahun 2025. Lokakarya ini juga merupakan bagian dari program yang lebih luas, yakni Resilient and Sustainable Systems for Health (RSSH), yang berfokus pada upaya memperkuat sistem kesehatan nasional dan daerah dalam menghadapi berbagai tantangan penyakit menular yang terus berkembang.

Edukasi dan Diskusi untuk Rencana Aksi Efektif

Dalam arahannya saat membuka lokakarya, Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim menjelaskan bahwa salah satu tujuan penting dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi para peserta. Peserta lokakarya akan menerima berbagai materi, panduan, dan tools yang diperlukan tentang cara-cara efektif dalam menyusun rencana aksi penanggulangan ATM. Materi yang disampaikan juga mencakup strategi implementasi program yang paling sesuai dan adaptif dengan kebutuhan serta kondisi spesifik di wilayah Kabupaten Banyuasin.

Diskusi aktif dan kerja kelompok menjadi bagian integral yang sangat penting dalam jalannya lokakarya selama tiga hari ini. Sesi diskusi dan kerja kelompok memberikan kesempatan berharga bagi para peserta dari berbagai latar belakang dan instansi untuk berbagi pengalaman di lapangan, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, serta bertukar ide-ide inovatif dalam upaya penanggulangan AIDS, TB, dan Malaria. Saling belajar dan kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya isi dokumen perencanaan yang disusun.

Sekda Erwin Ibrahim menegaskan harapannya agar melalui lokakarya ini, Pemerintah Kabupaten Banyuasin dapat memiliki sebuah dokumen perencanaan yang jelas, terarah, dan berbasis bukti dalam upaya penanggulangan AIDS, TB, dan Malaria. “Hal ini sangat penting untuk secara signifikan meningkatkan efektivitas program-program kesehatan yang sudah dan akan ada, serta memastikan bahwa seluruh upaya penanggulangan penyakit menular ini dapat berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan memberikan hasil yang optimal bagi kesehatan masyarakat Banyuasin,” tegasnya, menyoroti pentingnya perencanaan yang matang.

Komitmen Pemkab dan Ajakan Kolaborasi Bebaskan Banyuasin dari ATM

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, melalui Sekda Erwin Ibrahim, menyampaikan komitmen kuatnya untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif seperti lokakarya penyusunan dokumen perencanaan ini. Inisiatif seperti ini dinilai sangat krusial karena secara langsung bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Banyuasin.

Sekda Erwin Ibrahim juga melontarkan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait di Banyuasin untuk bersama-sama menguatkan tekad. “Mari kita bersama-sama bekerja keras, bersinergi, dan berkolaborasi menuju Kabupaten Banyuasin yang bebas dari AIDS, TB, dan Malaria,” ajaknya, menyerukan semangat kebersamaan dalam melawan ketiga penyakit ini.

Sementara itu, perwakilan dari Badan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), Iskandar Z. Adisapoetra, dalam sambutannya pada acara pembukaan lokakarya menyampaikan pandangan mengenai pentingnya keterlibatan multi-pihak dalam pencegahan dan penanggulangan ATM. Menurutnya, upaya pencegahan penyakit menular seperti AIDS, TB, dan Malaria tidak bisa lagi hanya menjadi domain atau tanggung jawab penuh Dinas Kesehatan atau sektor kesehatan semata.

“Permasalahan ATM ini memang kompleks dan ada di mana-mana dalam masyarakat, sehingga kita perlu pengamatan dan penanganan bersama dari berbagai sektor untuk mengatasinya secara efektif,” ungkap Iskandar, menekankan sifat lintas sektor dari isu kesehatan ini.

Ia kembali menggarisbawahi bahwa pencegahan dan pengendalian AIDS, TBC (nama lain untuk Tuberkulosis), dan Malaria membutuhkan sinergi yang kuat dari semua pihak. Ini mencakup kerja sama yang erat, baik dari sektor kesehatan maupun sektor-sektor terkait lainnya seperti pendidikan, sosial, pekerjaan umum, dan pemberdayaan masyarakat. “Kita harus bekerja bersama, bahu-membahu, untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, lebih higienis, dan bebas dari ancaman penyakit menular ini bagi seluruh warga,” ujarnya.

Iskandar juga secara khusus menggarisbawahi peran penting partisipasi masyarakat dalam mendukung program-program pemerintah terkait kesehatan. Menurutnya, selain peran aktif dan inisiatif dari pemerintah dan berbagai lembaga, partisipasi aktif masyarakat sendiri sangatlah krusial bagi keberhasilan program penanggulangan penyakit.

“Edukasi dan penyuluhan mengenai cara-cara pencegahan penyakit, pentingnya pola hidup bersih dan sehat, serta pentingnya deteksi dini harus terus digalakkan di tengah masyarakat. Ini penting agar masyarakat memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka dari ancaman AIDS, TB, dan Malaria,” pungkas Iskandar, menekankan peran edukasi dan kesadaran publik.

Penyusunan dokumen perencanaan yang terintegrasi dan melibatkan berbagai pihak di tingkat kabupaten ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa sumber daya dan upaya yang ada dapat dialokasikan dan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam memerangi AIDS, TB, dan Malaria di Banyuasin. Keberhasilan penanggulangan ketiga penyakit ini akan berkontribusi besar pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan. (InSan)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.