Palembang, NUSALY.com – Di era digital yang serba cepat, arus informasi bagaikan sungai yang tak pernah berhenti. Namun, di antara derasnya arus informasi, terselip pula berita bohong alias hoaks yang dapat menyesatkan masyarakat. Menyikapi tantangan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengambil langkah proaktif dengan menginisiasi program “Sumsel Cek Fakta“.
Program inovatif ini diwujudkan melalui pelatihan Fact Checker yang merupakan hasil kerja sama antara Diskominfo Sumsel, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumsel, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang. Pelatihan ini menjadi yang pertama kali diadakan di lingkungan Pemerintah Provinsi se-Sumatera.
Rika Efianti: Informasi Akurat Kunci Pembangunan Sumsel
Kepala Diskominfo Sumsel, Rika Efianti, SE, MM, menyampaikan bahwa pelatihan Fact Checker ini merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas informasi di masyarakat. Di era digital yang semakin pesat, penyebaran informasi terjadi begitu cepat dan sulit dikendalikan. Oleh karena itu, Diskominfo Sumsel memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang real, akurat, dan sesuai fakta, terutama terkait dengan program pembangunan Sumsel serta dukungan terhadap program Gubernur dan Wakil Gubernur HDCU.
“Di era digital yang semakin pesat saat ini, penyebaran informasi terjadi begitu cepat dan sulit dikendalikan, baik informasi positif maupun negatif. Tugas kita sebagai penyampai informasi pembangunan Sumsel serta mendukung program Gubernur dan Wakil Gubernur HDCU adalah menyampaikan informasi yang real, akurat, dan sesuai fakta,” ujar Rika.
Inspirasi dari Kongres AJI Indonesia
Rika mengungkapkan bahwa ide untuk membentuk tim Fact Checker di lingkungan Pemprov Sumsel muncul setelah ia menghadiri seminar Cek Fakta Pilkada dalam kongres AJI Indonesia di Palembang beberapa waktu lalu. Dari sanalah ide ini kemudian direalisasikan.
Menurutnya, keberadaan Fact Checker di lingkungan Pemprov Sumsel sangat penting untuk menjaga stabilitas informasi di masyarakat. Apalagi program ini berkolaborasi dengan lembaga kredibel seperti AMSI dan AJI yang selama ini memang dikenal peduli dengan narasi melawan hoaks.
“Untuk tahap awal, kami mengadakan pelatihan bagi internal Diskominfo sebanyak empat orang. Selanjutnya, pelatihan akan diperluas ke seluruh Dinas/OPD Pemprov Sumsel serta Kabupaten/Kota. Tidak menutup kemungkinan melibatkan BUMN/BUMD dan pihak swasta lainnya,” tambahnya.
Launching Program Sumsel Cek Fakta
Agar program ini berjalan optimal, Diskominfo Sumsel berencana mengadakan Launching Program Sumsel Cek Fakta dalam waktu dekat. Namun, tantangan utama yang harus dijawab adalah efektivitas program ini dalam menangkal misinformasi serta memastikan keterbukaan informasi yang benar-benar berpihak pada kepentingan publik.
Dukungan dari AMSI dan AJI
Ketua AMSI Sumsel, Ardhy Fitriansyah, menyatakan bahwa AMSI Sumsel siap berkontribusi maksimal dalam mensukseskan program tersebut, dan berharap terus berjalan hingga tahun-tahun berikutnya.
Hal serupa dinyatakan oleh Ketua AJI Palembang, Fajar Wiko. Menurutnya program Cek Fakta sangat baik terlaksana di Sumsel ini. “Harapannya program berkelanjutan, jangan hanya tahun ini saja, tetap berjalan ke depannya,” pungkas dia.
Pelatihan Fact Checker: Garda Terdepan Tangkal Hoaks
Sementara itu, Ibrahim Arsyad dan Nila Ertina FM, trainer Cek Fakta, mengungkapkan bahwa pelatihan ini jadi langkah awal mendorong peran Kominfo Sumsel menyajikan informasi yang berkualitas berdasarkan fakta dengan disiplin melakukan verifikasi terhadap konten yang dicurigai mengandung hoaks.
“Peserta pelatihan akan menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi penyebaran informasi hoaks di Sumatera Selatan,” katanya.
Tantangan dan Harapan
Program “Sumsel Cek Fakta” ini diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam melawan penyebaran hoaks dan misinformasi di Sumatera Selatan. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Diperlukan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, media, masyarakat, dan платформы digital, untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan akurat.
Inisiasi program “Sumsel Cek Fakta” oleh Diskominfo Sumsel merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya menangkal misinformasi dan hoaks di era digital. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital masyarakat dan menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan akurat di Sumatera Selatan. (desta)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.