Ogan Ilir

BPBD Sumsel Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir

BPBD Sumsel Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir
BPBD Sumsel Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir

Titik Api Ditemukan Saat Pembasahan Lahan TPA

Ogan Ilir, Nusaly – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 diwarnai perjuangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) melawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Ilir. Tim patroli BPBD menemukan titik api di dua desa saat melakukan pembasahan lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Palem Raya, Desa Lorok, Indralaya Utara, pada Jumat (16/8).

Pembasahan Lahan di TPA Palem Raya

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menjelaskan, “Selama 2 jam dari pukul 09.10 WIB-11.03 WIB dilakukan pembasahan lahan di TPA Palem Raya. Pembasahan lahan itu agar tumpukan sampah dan gelam di lokasi tersebut tidak mudah terbakar.”

Pembasahan lahan di TPA Palem Raya merupakan bagian dari kegiatan Posko karhutla BPBD Sumsel. Namun, dalam patroli yang dilakukan, satgas darat juga mendapati lahan terbakar di Desa Lorok dan Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara.

Pemadaman Karhutla di Desa Lorok

“Setelah pembasahan lahan, tim patroli mendapati karhutla di Lorok. Pemadaman dilakukan siang sampai sore, sekitar 3 jam lebih dan api berhasil dipadamkan,” ungkap Sudirman.

Satgas darat yang turun memadamkan api terdiri dari personel BPBD Sumsel dan Ogan Ilir, Manggala Agni, TNI, Polri, dan masyarakat. Peralatan yang digunakan antara lain motor trail, mobil tangki, mesin Shibaura, dan jet shooter.

Pemadaman juga dibantu dari udara dengan satu unit helikopter yang melakukan beberapa kali water bombing.

“Perkiraan luas lahan yang terbakar sekitar 3 hektare, yang berhasil dipadamkan 1 hektare. Jenis tanah terbakar mineral dan gambut dengan vegetasi semak belukar, ilalang, dan purun,” jelas Sudirman.

Karhutla di Sungai Rambutan

Sementara itu, karhutla di Sungai Rambutan terjadi di dua titik dengan luas masing-masing 0,5 hektare dan 3 hektare. Lahan yang berhasil dipadamkan seluas 0,2 hektare dan 1 hektare. Jenis tanah terbakar gambut dan semi gambut dengan vegetasi semak belukar, ilalang, gelam, dan purun.

“Upaya pemadaman juga dibantu helikopter water bombing. Api padam, tapi masih menyisakan asap,” ujar Sudirman.

Ancaman Karhutla di Musim Kemarau

Musim kemarau yang berkepanjangan meningkatkan risiko terjadinya karhutla di Sumatera Selatan. BPBD Sumsel terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk pembasahan lahan dan patroli rutin.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar.

Perjuangan BPBD Sumsel dan tim gabungan dalam memadamkan karhutla di Ogan Ilir patut diapresiasi. Meski di tengah perayaan Hari Kemerdekaan, mereka tetap sigap dan tanggap dalam menghadapi bencana.

Namun, kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa ancaman karhutla masih mengintai. Dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, untuk mencegah dan mengatasi karhutla secara efektif. (adhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version