Karhutla di Tol Palembang-Indralaya Padam, Luas Lahan yang Terbakar Capai 200 Hektare

OGAN ILIR, NUSALY — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda area sekitar Tol Palembang-Indralaya, Sumatera Selatan, akhirnya berhasil dipadamkan. Tim gabungan dari BPBD Ogan Ilir, Manggala Agni, TNI/Polri, dan instansi terkait berjibaku selama dua hari, dan api berhasil dipadamkan pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 12.30 WIB. Diperkirakan, total lahan yang terbakar mencapai 200 hektare, menunjukkan skala bencana yang cukup besar.

Menurut Danru Manggala Agni Sumatera 14 (Daoobs Banyuasin), Mat Junani, upaya pemadaman dimulai sejak Sabtu (20/9/2025) siang dan berlangsung hingga Minggu. “Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan. Dari Manggala Agni ada 5 regu, kemudian BPBD Ogan Ilir dan TNI/Polri,” ujar Mat Junani saat dikonfirmasi di lokasi. Ia juga menambahkan bahwa medan yang sulit dan angin kencang menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman.

“Alhamdulillah sumber air cukup untuk membantu proses pemadaman, cuman memang angin pada pagi tadi cukup kencang dan kita cukup kewalahan, tapi alhamdulillah api berhasil dipadamkan,” tuturnya. Pernyataan ini menunjukkan kegigihan para petugas di lapangan.

Sinergi dan Peran Kunci Satgas Gabungan

Karhutla yang hampir mencapai pintu gerbang tol KTM Rambutan ini menjadi peringatan akan bahaya yang mengancam infrastruktur vital. Selain mengerahkan satgas darat, tim gabungan juga mendapatkan bantuan dari satgas udara. Dua helikopter water bombing bantuan dari BPBD Sumsel dan BNPB silih berganti melakukan pemadaman dari udara, memberikan dukungan krusial dalam mengendalikan api.

Febri, salah satu petugas Manggala Agni, mengungkapkan betapa sulitnya situasi di lapangan. “Iya kita masih berupaya memadamkan api. Iya ada 2 helikopter yang membantu pemadaman, semoga api dapat dipadamkan segera,” katanya, menjelaskan perjuangan mereka saat api masih berkobar.

Meskipun api sudah padam, tim gabungan masih akan bersiaga di lokasi. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi kebakaran susulan yang dapat terjadi, terutama mengingat kondisi lahan gambut yang rentan kembali terbakar. Ini adalah bukti komitmen tim untuk menjaga keamanan dan mencegah kerugian lebih lanjut. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi pembaca akan pentingnya sinergi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. (wir)