Palembang, Nusaly.com – Mencari pekerjaan di Palembang bukan perkara mudah. Kondisi ini diperparah dengan ekonomi yang lemah, minimnya partisipasi dalam industri kreatif, dan keterbatasan jurusan di universitas lokal. Demikian analisa terbaru dari agensi digital marketing SocialBrand 1980.
Ekonomi Lemah: Akar Masalah Sulitnya Mencari Kerja
Menurut Jhordi Deamarall, CEO dan Founder SocialBrand 1980, kondisi ekonomi Palembang yang cenderung lemah menjadi faktor utama sulitnya mendapatkan pekerjaan. “Kelemahan ekonomi ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk lapangan kerja,” ujarnya.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR) dengan beban kerja yang tinggi. Hal ini tentu saja membuat para pencari kerja, terutama fresh graduate, semakin kesulitan mencari pekerjaan yang layak.
Industri Kreatif: Potensi yang Belum Tergarap Optimal
SocialBrand 1980 juga menyoroti kurangnya partisipasi dalam industri kreatif sebagai faktor signifikan yang memperparah situasi. Padahal, menurut Jhordi, industri kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang potensial bagi kota Palembang.
“Harusnya industri kreatif jadi motor penggerak ekonomi,” tegas Jhordi. Namun, kenyataannya, sektor ini belum digarap secara optimal. Hal ini mengakibatkan minimnya lapangan kerja di bidang kreatif, padahal banyak anak muda Palembang yang memiliki bakat dan minat di bidang ini.
Keterbatasan Jurusan di Universitas: Hambatan bagi SDM Berkualitas
Selain itu, keterbatasan jurusan di universitas-universitas di Palembang juga menjadi kendala dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri. Sebagai contoh, jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), yang sangat dibutuhkan dalam industri kreatif, hanya tersedia di sedikit universitas di Palembang.
“Keterbatasan jurusan ini membatasi kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja modern,” jelas Jhordi.
SocialBrand 1980: Dorongan untuk Perubahan
SocialBrand 1980 tidak hanya memberikan analisis tajam, tetapi juga menawarkan solusi. Mereka menekankan pentingnya diversifikasi program studi di universitas lokal untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang berkembang pesat.
“Kita perlu mendorong institusi pendidikan untuk membuka lebih banyak program studi yang berorientasi pada industri kreatif dan teknologi,” tambah Jhordi.
Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lebih banyak peluang kerja dan perekonomian lokal dapat diperkuat.
Sinergi untuk Palembang yang Lebih Cerah
SocialBrand 1980 berharap analisis ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan para pelaku industri. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan Palembang dapat keluar dari keterpurukan ekonomi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya.
“Sinergi yang baik adalah kunci untuk memperbaiki keterpurukan ini agar Palembang lebih cerah untuk ke depannya,” pungkas Jhordi.
Analisis SocialBrand 1980 memberikan gambaran jelas mengenai tantangan yang dihadapi pencari kerja di Palembang. Ekonomi yang lemah, kurangnya partisipasi dalam industri kreatif, dan keterbatasan jurusan di universitas menjadi faktor utama penyebab sulitnya mencari pekerjaan.
Namun, dengan langkah-langkah strategis seperti mendorong industri kreatif dan diversifikasi program studi, Palembang memiliki potensi untuk bangkit dan menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi warganya. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.