Palembang, Nusaly.com – Penjabat Gubernur Sumsel (Sumatera Selatan), A Fatoni, memimpin langsung peluncuran pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) Sumsel. Acara yang digelar secara daring di Griya Agung ini diikuti oleh 17 kabupaten/kota se-Sumsel, menandai komitmen kuat pemerintah daerah dalam mewujudkan generasi emas Sumsel 2045.
Fatoni, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel atas upaya dan soliditas mereka dalam meningkatkan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat. Ia juga optimistis target pelayanan KB sebanyak 49.978 peserta dapat tercapai.
“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada BKKBN Sumsel. Kegiatan pelayanan KB serentak ini berjalan lancar, dan saya yakin target kita akan tercapai,” ujarnya.
Keluarga Berencana: Investasi untuk Masa Depan
Fatoni menekankan pentingnya perencanaan keluarga dalam mewujudkan generasi penerus yang lebih sehat dan berkualitas. Menurutnya, merencanakan kehamilan adalah bentuk tanggung jawab orang tua dalam mempersiapkan anak-anak mereka menjadi generasi emas Sumsel 2045.
“Keluarga perlu saling mendukung dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama bagi bayi yang baru lahir. Ibu perlu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan hingga dua tahun,” imbuhnya.
Pelayanan KB Menjangkau Seluruh Pelosok Sumsel
Kepala BKKBN Wilayah Sumsel, Medi Herianto, menjelaskan bahwa pelayanan KB sejuta akseptor ini dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Sumsel, baik di puskesmas, pustu, klinik praktik mandiri, rumah sakit, bidan, maupun layanan lainnya.
“Kami memiliki seribu penyuluh KB yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Mereka semua bergerak untuk melaksanakan pelayanan sejuta akseptor di Sumsel,” ungkapnya.
Medi menambahkan bahwa perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat provinsi akan dilaksanakan di Kota Lubuklinggau. Sasaran pelayanan KB sejuta akseptor Sumsel adalah pasangan usia subur (PUS) yang belum ber-KB atau ingin mengganti alat kontrasepsi.
Menuju Sumsel Zero Stunting
Pelayanan KB serentak ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Sumsel. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, dan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga dan penggunaan alat kontrasepsi, diharapkan angka kelahiran dapat dikendalikan, kesehatan ibu dan anak meningkat, serta angka stunting dapat ditekan secara signifikan.
Peluncuran pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) Sumsel menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan generasi emas Sumsel 2045. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Sumsel dapat lebih sadar akan pentingnya perencanaan keluarga dan penggunaan alat kontrasepsi, sehingga dapat menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.