PALEMBANG, NUSALY – Komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam mengembangkan pendidikan keagamaan terus diperkuat. Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menunjukkan keseriusannya dengan menghadiri Milad ke-15 Pondok Pesantren Tahfizh Kiai Marogan pada Sabtu, 19 Juli 2025. Acara ini semakin istimewa dengan agenda penting lainnya: peluncuran Pesantren Lansia Marogan dan peresmian cabang Universitas PTIQ Jakarta di Sumsel.
Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan fisik dan non-fisik Sumber Daya Manusia (SDM) di Sumsel. Beliau menyoroti pesatnya kemajuan teknologi dan urgensi untuk mengaturnya agar dampak negatifnya dapat terbendung. “Salah satu episentrumnya adalah pendidikan di pesantren,” ujar Herman Deru, menggarisbawahi peran vital lembaga pendidikan agama.
Gubernur tak kuasa menahan rasa haru saat mengenang awal mula pembangunan pesantren ini. “Saya haru sebenarnya hari ini, hampir tidak pernah absen acara di sini dari awal pesantren ini masih tiang-tiang. Apa yang diperbuat oleh Ustaz Yayan secara langsung membantu pemerintah, baik fisik maupun non-fisik, salah satunya sektor keagamaan ini,” ungkapnya, mengapresiasi kontribusi pembina pesantren.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, Gubernur Herman Deru langsung merespons permohonan bantuan beasiswa untuk santri tahfizh dari pembina pesantren. Atas nama almarhumah Percha Leanpuri, ia mengalokasikan beasiswa untuk lima siswa yang layak, khususnya yang yatim piatu, hingga mereka menyelesaikan pendidikan.
Inovasi Pesantren Lansia dan Apresiasi untuk Gubernur Herman Deru
Pembina Pesantren Tahfizh Kiai Marogan, KH. Masagus Fauzan Yayan, SQ, menyampaikan rasa bangga dan bahagianya atas kehadiran Gubernur Herman Deru yang dinilai tak henti-hentinya memperhatikan rumah-rumah tahfizh dan pesantren. “Saya merasa senang dan sangat bahagia Pak sudah bisa datang ke pesantren kami,” kata KH. Masagus Fauzan Yayan.
KH. Masagus Fauzan Yayan juga berbagi inovasi terbaru dari pesantrennya yang menarik perhatian. Inovasi ini bermula dari banyaknya kebutuhan ibu-ibu yang ingin belajar mengaji di usia lanjut. “Sekarang ini Pak, karena kebutuhan sering emak-emak ingin belajar, jadi sekarang pesantren kami menerima lansia untuk belajar Al-Qur’an, sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh lagi untuk belajar mengaji,” jelasnya, menunjukkan adaptasi pesantren terhadap kebutuhan masyarakat.
KH. Masagus Fauzan Yayan mengucapkan terima kasih atas kepedulian Gubernur Herman Deru yang dinilainya sangat peduli terhadap perkembangan pesantren di Sumsel. Kehadiran Gubernur diharapkan semakin memacu semangat para pengelola pesantren untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, dalam upaya membangun SDM yang berintegritas dan berakhlak mulia. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.