PALEMBANG, NUSALY – Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mendatangi rumah duka mantan Bupati Muara Enim periode 2009-2018, Muzakir Sai Sohar, di Palembang. Dalam kesempatan tersebut, Deru menyampaikan duka cita mendalam seraya mengenang berbagai momen bersama almarhum, yang akrab disapa Kak Cakuk.
Meski memiliki perbedaan dukungan partai dalam Pilkada 2013 dan 2018, Deru mengungkapkan bahwa Muzakir selalu memberikan dukungan secara personal. “Saat pilgub 2013 dan 2018 yang lalu, kita memang beda partai. Dia (Partai Golkar) tidak ngusung saya, tapi beliau menemani saya saat kampanye,” kenang Deru.
Kenangan Perjalanan Dinas dan Sifat Humoris
Kedekatan keduanya terjalin sejak sama-sama menjabat sebagai bupati. Deru yang saat itu menjabat Bupati OKU Timur, dan Muzakir sebagai Bupati Muara Enim, pernah menghadiri rapat bersama Kementerian Pertanian Brunei Darussalam. Deru bercerita, rapat sempat tertunda karena Muzakir tidak ditemukan, yang ternyata sedang bersembunyi untuk merokok.
“Saat itu hanya beberapa daerah di Indonesia yang diundang. Nah, saat rapat akan dimulai ditunda terus, ternyata penyebabnya karena Kak Cakuk tidak ada. Tidak tahunya dia bersembunyi ngerokok,” cerita Deru sambil tertawa.
Kenangan lucu lain terjadi saat keduanya dinas ke Filipina sekitar 15 tahun lalu. Mereka ditawari tangkur buaya di bandara. Setelah dibawa pulang ke Indonesia, ternyata tangkur tersebut sudah berbau karena belum kering.
Herman Deru mengaku, di balik berbagai kenangan lucu tersebut, Muzakir adalah sosok yang baik, rendah hati (humble), dan plural. “Walaupun umur kita beda jauh, kami tetap berteman. Sosok beliau itu humble, baik dan orang yang sangat plural,” tutup Deru, menegaskan kesan mendalamnya terhadap almarhum.
(ara)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.