PALEMBANG, NUSALY – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menyambut hangat kerja sama strategis antara PT. Malaka dan PT. Changfa Group. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi pertanian di Sumsel, sebagai upaya pencapaian Swasembada Pangan Berkelanjutan.
“Saya tertarik pada tawaran dari PT Malaka dan Changfa. Saya mengharapkan dari pertemuan ini ada penajaman dan kerja sama yang dilakukan bersama Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (Perhiptani) dapat membantu meningkatkan produksi pangan di Sumsel,” kata Herman Deru saat menerima audiensi PT. Changfa dan PT. Malaka di Asrama Haji, Senin (14/7/2025).
Herman Deru memaparkan bahwa dari total 519.000 hektar luas sawah di Sumsel, saat ini menghasilkan panen sekitar 3 juta ton gabah kering giling, dengan rata-rata 5,7 ton per hektar. Ia mencatat bahwa sebagian besar lahan hanya panen sekali dalam setahun.
“Artinya dalam setahun itu satu kali panen. Nah, saya berharap melalui kerja sama teknologi ini dapat meringankan sarana produksinya, yang dalam hal ini pupuk dan benih, agar petani untung,” ujarnya, menunjukkan fokus pada kesejahteraan petani.
Gubernur Herman Deru menjelaskan bahwa permasalahan di lapangan sangat bervariasi di 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Ada perbedaan kondisi alam atau cuaca, dan ada pula daerah yang bisa panen hingga tiga kali setahun karena irigasi yang baik, distribusi pupuk yang memadai, serta dukungan alat mesin pertanian (alsintan) dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Oleh karena itu, ia kembali menekankan pentingnya peran para penyuluh sebagai navigator bagi para petani.
“Persoalan di lahan ini berbeda-beda dari 17 Kabupaten/Kota. Ada faktor alam atau cuaca, ada juga yang panen 3 kali karena irigasinya baik dan distribusi pupuk yang memadai serta alsintan dan SDM-nya juga memadai. Maka dari itu penyuluh ini saya harap bisa menjadi jembatan bagi kepala daerah bupati dan walikota. Jadi setelah ini PT. Changfa dan Malaka lakukan pertemuan dengan Bupati dan Walikota,” imbuhnya.
Herman Deru juga menyoroti efisiensi alat pertanian modern. Ia menyebutkan bahwa dengan alat yang ada saat ini, petani dapat mengerjakan lahan sawah seluas 6 hektar per hari. “Alat yang ada saat ini dapat sehari itu paling tidak 6 hektare per hari. Saya harap dengan kerja sama teknologi ini dapat memahami kondisi di lapangan,” ujarnya, mengindikasikan harapan besar terhadap penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.