Sumsel Maju Terus untuk Semua

Sumsel Tetapkan Status Siaga Kabut Asap, Sekda Edward Candra Ikuti Rapat Monitoring Penanganan Karhutla di BNPB

Provinsi Sumatera Selatan siapkan langkah antisipasi puncak kemarau Agustus, dengan 9 wilayah telah berstatus siaga. Apel Karhutla tingkat provinsi akan digelar dihadiri Menteri LHK dan Kepala BNPB.

Sumsel Tetapkan Status Siaga Kabut Asap, Sekda Edward Candra Ikuti Rapat Monitoring Penanganan Karhutla di BNPB
Sumsel Tetapkan Status Siaga Kabut Asap, Sekda Edward Candra Ikuti Rapat Monitoring Penanganan Karhutla di BNPB. Foto: Dok. BHP. Pemprov Sumsel

PALEMBANG, NUSALY – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Edward Candra, hari ini mengikuti Rapat Monitoring situasi terkini penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa wilayah Indonesia tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia dan bertempat di Command Center BNPB, Senin (28/7/2025). Pertemuan penting ini dihadiri oleh sejumlah instansi terkait di tingkat pusat dan perwakilan dari delapan provinsi yang rawan Karhutla, termasuk Sumsel.

Dalam rapat tersebut, Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni menyampaikan peringatan bahwa potensi puncak kemarau di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan diperkirakan akan terjadi pada awal Agustus 2025. Oleh karena itu, pemerintah pusat mengimbau partisipasi aktif dari pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Sumsel Bergerak Cepat: Status Siaga dan Persiapan Apel Koordinasi Nasional

Menanggapi potensi tersebut, Sekda Sumsel Edward Candra melaporkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga kabut asap sejak 17 Juni 2025 hingga 30 November 2025. Penetapan status ini merupakan respons cepat Pemprov Sumsel, mengingat dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, sembilan wilayah sudah menerapkan status siaga akibat meluasnya titik kebakaran.

Sebagai salah satu langkah penanganan yang konkret, Pemprov Sumsel akan menggelar Apel Karhutla yang dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi di Griya Agung Palembang pada tanggal 29 Juli 2025. Acara penting ini direncanakan akan dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI dan Kepala BNPB RI.

“Kami berharap Bapak Menteri dan Kepala BNPB dapat memberikan arahan langsung terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel,” ujar Sekda Sumsel, Edward Candra, menunjukkan harapan akan dukungan dan arahan strategis dari pusat.

Dinamika Hotspot dan Dukungan Pusat

Edward Candra juga memaparkan data hotspot di Sumsel. Sejak Januari 2025, tercatat sebanyak 2.868 hotspot, dengan jumlah terbanyak terjadi pada bulan Juli, yaitu 1.342 hotspot dan 103 kejadian kebakaran. Meskipun demikian, berkat curah hujan yang turun baru-baru ini, jumlah hotspot berhasil berkurang drastis menjadi 21 titik dari sebelumnya 101 hotspot, menunjukkan efektivitas penanganan dan peran faktor cuaca.

Sekda Edward Candra turut menyampaikan terima kasih atas dukungan BNPB RI yang telah membantu Provinsi Sumsel dengan penyediaan peralatan waterbombing serta pelaksanaan operasi modifikasi cuaca pada bulan Juni-Juli 2025, yang sangat membantu dalam upaya pemadaman dan pencegahan.

Rapat monitoring ini turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG RI Ibu Dwikorita Karnawati, Pangdam II Sriwijaya, Kepala BPBD Sumsel Iqbal Alisyahbana, Kepala Dinas Kehutanan Koimuddin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumsel Herdi Apriansyah, serta pejabat terkait lainnya, menggarisbawahi upaya koordinasi multi-pihak dalam penanganan Karhutla. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version