Sumatera Selatan

Milenial Jadi Petani, Mentan Tawarkan Gaji Rp10 Juta per Bulan!

×

Milenial Jadi Petani, Mentan Tawarkan Gaji Rp10 Juta per Bulan!

Share this article
Milenial Jadi Petani, Mentan Tawarkan Gaji Rp10 Juta per Bulan!
Milenial Jadi Petani, Mentan Tawarkan Gaji Rp10 Juta per Bulan! Foto: Ist

Sumsel, Nusaly.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menawarkan gaji menggiurkan bagi para pemuda yang bersedia menjadi petani. Tak tanggung-tanggung, gaji yang ditawarkan mencapai Rp10 juta per bulan! Program ini ditujukan untuk menarik minat generasi milenial dan Gen Z untuk terjun ke sektor pertanian.

20.000 Pemuda Mendaftar Jadi Petani Milenial

Amran mengatakan bahwa saat ini sudah ada 20.000 pemuda yang mendaftar untuk menjadi petani milenial. Dari jumlah tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerima 3.000 petani milenial untuk membantu program cetak sawah.

Helpdesk-KPU OKI

“Jika mereka terlibat dalam program ini, mereka akan mendapatkan pendapatan minimal Rp10 juta per bulan. Bandingkan dengan menjadi pegawai yang hanya berpenghasilan Rp2 juta hingga Rp3 juta. Menarik, bukan?” ujar Amran.

Brigade Milenial untuk Pengolahan Lahan

Kementan juga telah membentuk brigade yang beranggotakan generasi milenial untuk mengolah lahan pertanian. Satu brigade terdiri dari 15 orang dan akan mengolah 200 hektar lahan.

“Mereka akan dilengkapi dengan combine harvester, traktor, dan peralatan penunjang produksi lainnya dengan nilai investasi lebih dari Rp3 miliar,” jelas Amran.

Skema pembagian hasil usaha pertanian adalah 70% untuk petani milenial dan 30% untuk pemilik lahan.

Target 50.000 Petani Milenial di Tahun 2025

Tahun depan, Amran menargetkan akan merangkul 50.000 petani milenial di seluruh Indonesia untuk terjun ke bidang pertanian.

Antusiasme Milenial Sumsel

Para milenial di Sumsel antusias dengan program ini. Yudi Pratama, seorang petani milenial di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mengaku tertarik dengan iming-iming tersebut.

“Saya memang anak petani. Dari kecil sudah diajarkan orang tua menjadi petani. Sangat tertarik dengan program ini, lumayan bisa punya pendapatan Rp10 juta per bulan,” katanya.

Yudi menceritakan bahwa di desanya, sudah banyak lahan pertanian yang dijual dan diganti dengan kebun karet. Banyak pemuda di OKI yang memilih merantau ke luar daerah atau bertani karet.

Dukungan dan Harapan dari Berbagai Daerah

Andika, seorang warga di Kabupaten Empat Lawang, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia berharap program ini dapat membantu para petani muda di desanya yang banyak bergerak di bidang perkebunan karet dan sawit.

“Petani saat ini banyak kendala, seperti modal untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida yang harganya semakin mahal,” ujar Andika.

Joko, seorang petani di Kabupaten Banyuasin, juga menyambut baik program ini. Ia berharap program ini dapat menarik minat lebih banyak anak muda untuk menjadi petani.

Rizki, seorang lulusan perguruan tinggi di Baturaja, menilai program ini sangat baik karena dapat membantu mengatasi pengangguran dan melibatkan lulusan perguruan tinggi dalam pembangunan pertanian.

Bobi, seorang warga Lahat, juga menyatakan minatnya untuk menjadi petani jika ada program yang mendukung dan memberikan penghasilan yang layak.

Pentingnya Regenerasi Petani

Indonesia sebagai negara agraris membutuhkan regenerasi petani untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Program petani milenial yang digalakkan oleh Kementan ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian dan menjadi petani modern yang berpengetahuan dan berwawasan luas.

Tantangan dalam Menarik Minat Generasi Muda ke Sektor Pertanian

Salah satu tantangan dalam menarik minat generasi muda ke sektor pertanian adalah citra pertanian yang masih dianggap kuno, kurang menjanjikan, dan tidak modern. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengubah citra tersebut dan menunjukkan bahwa pertanian juga dapat menjadi profesi yang menguntungkan dan menjanjikan masa depan.

Modernisasi dan Digitalisasi Pertanian

Modernisasi dan digitalisasi pertanian merupakan salah satu kunci untuk menarik minat generasi muda. Dengan menerapkan teknologi modern dalam pertanian, diharapkan produktivitas akan meningkat dan pekerjaan di sektor pertanian menjadi lebih mudah dan menarik.

Program petani milenial dengan gaji Rp10 juta per bulan yang ditawarkan oleh Mentan Amran Sulaiman mendapat sambutan positif dari para pemuda di Sumsel. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah regenerasi petani dan meningkatkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Dengan adanya regenerasi petani yang berkelanjutan, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.