Headline

Alarm Karhutla Sumsel Berbunyi: Tujuh Daerah Rawan Masih Abai Status Siaga Meski Hotspot Melonjak

Titik Panas Terdeteksi Meningkat Drastis di Tujuh Kabupaten Langganan Karhutla, Mura Sumbang Angka Tertinggi. BPBD Sumsel Mendesak Penetapan Status Siaga Bencana Segera Dilakukan, Khawatir Terulang Bencana Asap Seperti Tahun Lalu.

Alarm Karhutla Sumsel Berbunyi: Tujuh Daerah Rawan Masih Abai Status Siaga Meski Hotspot Melonjak
Alarm Karhutla Sumsel Berbunyi: Tujuh Daerah Rawan Masih Abai Status Siaga Meski Hotspot Melonjak. Foto Ilustrasi. Dok. BPBD Sumsel

PALEMBANG, NUSALY – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) kian nyata. Meskipun hotspot mulai melonjak signifikan pada Juni ini, tujuh daerah yang secara historis menjadi langganan karhutla masih belum menaikkan status siaga bencana asap. Situasi ini memicu kekhawatiran serius, mengingat beberapa wilayah bahkan sudah mengalami insiden kebakaran berulang.

Ketujuh daerah rawan yang belum menetapkan status siaga tersebut meliputi: OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), Lahat, dan Ogan Ilir. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, yang bersumber dari Dinas Kehutanan Sumsel, menunjukkan lonjakan signifikan dengan terdeteksinya 113 titik panas pada Juni 2025.

Wilayah Mura menyumbang jumlah hotspot tertinggi bulan ini dengan 24 titik. Disusul oleh Lahat (12 titik), Muratara (6 titik), Ogan Ilir (5 titik), serta OKU dan OKU Selatan masing-masing 2 titik. Hanya OKU Timur yang hingga kini masih belum terdeteksi hotspot.

“Untuk penetapan siaga di daerah masih berproses, ada yang sudah di meja bupati tinggal menunggu tanda tangan seperti di Ogan Ilir,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Minggu (22/6/2025). Meskipun demikian, ia terus mendorong agar daerah segera menetapkan status siaga. “Kita terus mendorong agar daerah secepatnya menetapkan siaga agar penanganan karhutla lebih maksimal,” tegasnya, menyoroti urgensi langkah preventif.

Rekam Jejak Karhutla dan Ancaman Kemarau Lebih Kering Tahun Ini

Beberapa dari tujuh daerah ini bukan pemain baru dalam daftar karhutla. Ogan Ilir, misalnya, memiliki rekam jejak lahan terbakar, bahkan pernah terjadi tepat di samping Tol Palembang-Indralaya, tepatnya di Km 16, menunjukkan betapa dekatnya ancaman ini dengan fasilitas vital.

Tujuh daerah rawan ini juga merupakan langganan dengan dampak karhutla yang cukup tinggi pada tahun sebelumnya. Data luas karhutla tahun 2024 menunjukkan Mura mencapai 1.208,5 hektare, Muratara 871,7 hektare, Ogan Ilir 788,1 hektare, OKU 720,9 hektare, OKU Selatan 243,5 hektare, OKU Timur 79,8 hektare, dan Lahat 5,2 hektare. Angka-angka ini menjadi peringatan keras akan potensi kerugian jika siaga bencana diabaikan.

BPBD Sumsel semakin gencar mendesak penetapan status siaga, apalagi prediksi musim kemarau tahun ini akan lebih tinggi intensitasnya dan lebih lama dibandingkan tahun 2024.

Hingga saat ini, baru enam daerah di Sumsel yang telah menaikkan status siaga karhutla. Lima di antaranya termasuk wilayah rawan, yakni Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim. Sementara satu daerah lain, Prabumulih, meskipun tidak termasuk wilayah rawan, juga ikut menetapkan status siaga sebagai bentuk antisipasi dampak karhutla. Kesenjangan ini menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih cepat dan responsif dari seluruh wilayah Sumsel dalam menghadapi ancaman bencana asap yang kian nyata. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version