Headline

Mayat Wanita Terbungkus Kardus Ditemukan di Pulau Pari, Penyebab Kematian Masih Misteri

378
Mayat Wanita Terbungkus Kardus Ditemukan di Pulau Pari, Penyebab Kematian Masih Misteri
Mayat Wanita Terbungkus Kardus Ditemukan di Pulau Pari, Penyebab Kematian Masih Misteri

Jakarta, Nusaly.com – Sesosok mayat wanita berinisial R (35) ditemukan dalam kondisi terbungkus kardus di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta Utara. Penemuan ini menggemparkan warga setempat pada Sabtu (13/4/2024).

Hingga kini, penyebab kematian R masih diselimuti misteri. Tim forensik masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab kematiannya.

“Sebab kematian masih menunggu hasil lab toksikologi dan histopatologi anatomi forensik,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. H. Ade Ary Syam Indradi, S.H., S.I.K., M.H., dikutip dari PMJNews, Sabtu (20/4/24).

Lebih lanjut, Ade Ary menjelaskan bahwa tim forensik telah mengambil sampel DNA dari tulang iga korban. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan sampel toksikologi dan histologi anatomi.

“Diambil sampel toksikologi (hati, empedu, lambung, urine) untuk diperiksa ke Puslabfor, diambil sampel histologi anatomi, untuk diperiksa di bagian patologi anatomi (kulit dada, leher, rahang, tulang lidah, tulang iga),” jelasnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menduga R menjadi korban pembunuhan. Hal ini berdasarkan hasil pendalaman dan temuan luka di tubuh korban.

“Informasi dari penyidik diduga korban pembunuhan,” ujar Kabid Humas pada (19/4/24).

Identitas R juga telah berhasil diidentifikasi. Wanita berusia 35 tahun ini berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

“Telah mengetahui identitas korban, yang ditemukan meninggal dunia di Dermaga Ujung Pulau Pari,” jelas Ade Ary.

Saat ini, polisi telah mengamankan tiga orang terkait penemuan mayat R, salah satunya adalah pacar korban. Ketiganya masih dimintai keterangan untuk mengungkap kasus ini.

Polisi Himbau Masyarakat Bersabar

Polisi mengimbau masyarakat untuk bersabar dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

“Kami mohon kepada masyarakat untuk bersabar dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, karena saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Ade Ary.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan diharapkan dapat segera terungkap. (dhi)

Exit mobile version