MUSI BANYUASIN, NUSALY – Kabut misteri di balik penemuan jasad seorang pria berinisial AS (24) di perkebunan kelapa sawit Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Musi Banyuasin (Muba), pada Jumat pagi (27/6/2025), mulai terkuak. Korban, yang merupakan warga Sekayu, Muba, ditemukan terkapar dengan luka tusuk di dada kanan. Informasi terbaru mengindikasikan bahwa insiden tragis ini bukan sekadar penganiayaan biasa, melainkan dugaan kuat terkait persaingan kekuasaan di tambang minyak ilegal.
Dilansir dari SUMEKS.CO, saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan bahwa korban dan pelaku sebelumnya terlibat perkelahian. Pertikaian ini diduga dipicu oleh perebutan wilayah minyak ilegal di kawasan Hak Guna Usaha (HGU) PT Hindoli. SUMEKS.CO juga menyoroti bahwa pertumpahan darah seolah menjadi hal lumrah di lokasi yang disebut sebagai “sumber uang melimpah” tersebut.
AS (24) diketahui adalah seorang pekerja pengeboran minyak ilegal di Desa Tanjung Dalam. Meskipun sempat dibawa warga ke Puskesmas Mekar Jaya A6 Sidorejo, nyawanya tidak dapat tertolong. Dugaan motifnya semakin kuat mengarah pada persaingan bisnis ilegal pengeboran sumur minyak, bukan hanya perkelahian biasa.
Polisi Dalami Motif, Sejarah Konflik Berdarah Terulang
Kapolsek Keluang Iptu Alvin Adam Armita Siahaan S.Tr.K, yang mewakili Kapolres Muba AKBP God Parlasro Sinaga S.IK, M.H., menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik pembunuhan ini. “Kami masih mendalami motif pelaku, termasuk menyelidiki identitas pelaku,” ujar Iptu Alvin, seperti dikutip dari SUMEKS.CO.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi penting terkait kasus pembunuhan ini agar segera melapor ke Polsek Keluang. “Kerja sama masyarakat sangat kita butuhkan, agar kasus ini cepat terungkap,” tambahnya.
Tragisnya, kasus pembunuhan terkait minyak ilegal di areal HGU PT Hindoli, Kecamatan Keluang, bukanlah kali pertama terjadi. Sejarah konflik di lokasi ini mencatat beberapa insiden serupa yang merenggut nyawa.
SUMEKS.CO mencatat beberapa kasus sebelumnya:
- Pada Kamis (1/5/2025), Frengki (26) terbunuh di Jalan PT Hindoli, Desa Dawas, Kecamatan Keluang. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di samping truk angkutan minyak ilegal yang disopirinya, sekitar pukul 09.50 WIB, setelah terlibat keributan dengan orang tak dikenal. Frengki mengalami luka tusuk serius di punggung belakang kanan.
- Sebelumnya, pada Minggu malam (29/12/2024), Joni Paula (32), warga Desa Lais, juga terbunuh di areal HGU PT Hindoli, Kecamatan Keluang, dengan luka bacok di bagian leher. Joni bekerja sebagai tukang molot (pekerja sumur) di sumur minyak ilegal olahan rakyat.
- Dua pekan sebelum insiden Joni Paula, tepatnya Senin malam (9/12/2024), pembunuhan juga terjadi di kawasan illegal drilling areal HGU PT Hindoli, Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang. Herli Padli (35) tewas dengan luka tusuk dan bacok di kepala, lengan, serta dada kiri dan kanan. Pemicunya diduga dari perselisihan rebutan lapak ngebor sumur minyak ilegal. Salah satu pelakunya, Abi Kusno (39), warga Desa Tempirai Selatan, PALI, berhasil ditangkap di Palembang pada Senin (16/12/2024) dan mengaku ikut menikam korban dibantu temannya, Supriadi.
Rangkaian peristiwa ini menggambarkan betapa berbahayanya persaingan di dunia tambang minyak ilegal dan menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum untuk menertibkan area tersebut demi keamanan dan ketertiban masyarakat. Gangguan Kamtibmas di areal HGU PT Hindoli tidak hanya sebatas perebutan kekuasaan yang berujung pembunuhan, namun juga mencakup berbagai bentuk kejahatan lainnya. (jon)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.