Hukum

161 Calon Bintara Polri Tempuh Pendidikan di SPN Betung: Kapolda Sumsel Tekankan Jiwa Penolong dan Anti Kekerasan

Sebanyak 161 calon Bintara Polri resmi memulai pendidikan di SPN Polda Sumsel Betung. Kapolda Irjen Pol Andi Rian R Djajadi berpesan agar mereka menjadi insan Bhayangkara yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern, dengan penekanan pada pembentukan karakter anti kekerasan serta jiwa penolong bagi masyarakat dan bangsa.

161 Calon Bintara Polri Tempuh Pendidikan di SPN Betung: Kapolda Sumsel Tekankan Jiwa Penolong dan Anti Kekerasan
161 Calon Bintara Polri Tempuh Pendidikan di SPN Betung: Kapolda Sumsel Tekankan Jiwa Penolong dan Anti Kekerasan. Foto: Dok. Humas Polda Sumsel

BANYUASIN, NUSALY – Sebanyak 161 calon Bintara Polri resmi memulai babak baru dalam hidup mereka sebagai abdi negara. Para peserta didik ini telah dinyatakan lulus seleksi ketat dan kini menempuh Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I Tahun Anggaran 2025-2026 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumsel Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Upacara pembukaan pendidikan yang berlangsung penuh khidmat ini dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi. Turut hadir dalam acara tersebut Para Pejabat Utama (PJU) Polda Sumsel, Kepala SPN Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo, Ketua Bhayangkari Daerah Sumsel Ny. Dewwy Andi Rian beserta pengurus, serta PJU SPN Polda Sumsel lainnya.

Dalam sambutannya, Irjen Andi Rian R Djajadi mengucapkan selamat kepada seluruh peserta didik atas keberhasilan mereka menembus seleksi. Ia menekankan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari perjuangan panjang, doa orang tua, dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. “Selamat datang di lembaga pendidikan Polri, tempat saudara akan dididik dan dilatih menjadi insan Bhayangkara yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern,” ujar Kapolda.

Membentuk Karakter Bhayangkara Sejati: Disiplin, Moral, dan Tanpa Kekerasan

Irjen Andi lebih lanjut menegaskan bahwa pendidikan di SPN bukan sekadar proses belajar formal, melainkan sebuah perjalanan transformatif yang akan membentuk karakter dan mental sebagai anggota Polri sejati. Jenderal bintang dua alumni Akpol 1991 itu mengingatkan para siswa akan tantangan fisik dan mental yang akan mereka hadapi, namun dengan tujuan mulia.

“Polisi adalah jalan hidup dan panggilan hidup. Jiwa polisi adalah jiwa penolong, jiwa yang memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa,” tegasnya, menanamkan esensi pengabdian kepada para calon Bhayangkara.

Pesan kunci lainnya yang disampaikan Kapolda adalah pentingnya membangun sikap disiplin, semangat tinggi, serta komunikasi yang baik antara siswa, pelatih, pengasuh, dan seluruh unsur pelaksana pendidikan. “Tanamkan sikap responsif dan ikhlas dalam setiap proses belajar. Serap ilmu yang diberikan oleh para tenaga pendidik dan instruktur dengan sebaik-baiknya. Jadilah pembelajar sepanjang hayat, long live education!” pesannya, menginspirasi semangat belajar yang berkelanjutan.

Dalam amanatnya, Kapolda juga memberikan lima pesan penting kepada seluruh peserta didik:

  1. Mempersiapkan fisik dan mental secara matang selama mengikuti pendidikan.
  2. Menghindari segala bentuk pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh peraturan lembaga.
  3. Menunjukkan sikap disiplin dan semangat tinggi, dengan tekad kuat untuk belajar dan menempa diri.
  4. Membangun komunikasi yang baik dan interaktif dengan seluruh komponen pendidikan.
  5. Menanamkan sikap ikhlas dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Komitmen Pendidikan Profesional dan Anti Kekerasan

Kapolda juga menitipkan para siswa kepada seluruh jajaran SPN Polda Sumsel untuk dilatih dan dibina sebaik-baiknya. Dengan tegas, mantan Kapolda Sulsel itu mengingatkan pentingnya pelaksanaan pendidikan yang profesional dan bebas dari segala bentuk kekerasan maupun penyimpangan. “Didik mereka dengan penuh keteladanan, tanamkan nilai-nilai disiplin, integritas, serta semangat kebhayangkaraan. Jauhkan dari tindak kekerasan dan penyimpangan yang dapat mencederai proses pendidikan,” lanjut Irjen Andi.

Imbauan ini selaras dengan semangat reformasi Polri untuk menciptakan aparat yang humanis dan berintegritas. Kapolda berharap seluruh pihak terus mendukung suksesnya penyelenggaraan pendidikan pembentukan ini, karena kualitas anggota Polri di masa depan akan sangat ditentukan oleh proses ini.

“Semoga kalian semua dapat menyelesaikan pendidikan ini dengan baik, dan nantinya menjadi anggota Polri yang mampu memberikan rasa aman, menjadi agen perubahan, serta pejuang kemanusiaan di tengah masyarakat,” pungkasnya, menutup amanat dengan harapan besar bagi masa depan Polri dan masyarakat. (emen)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version