Kayuagung, NUSALY.COM – Konsumsi jajanan tidak sehat di lingkungan sekolah telah menjadi salah satu penyebab utama melonjaknya kasus penyakit tidak menular pada anak-anak. Fenomena ini memicu kekhawatiran yang mendalam di kalangan pakar kesehatan, terutama terkait dengan penyakit diabetes yang kini semakin sering ditemukan pada anak usia sekolah.
Yuli Supriati, Ketua Bidang Advokasi Koperasi dan Masyarakat (Kopmas), mengungkapkan bahwa kasus diabetes pada anak meningkat tajam hingga 700 persen dalam beberapa tahun terakhir. “Jajanan sekolah sering kali mengandung bahan-bahan yang tidak aman seperti pewarna, perasa, dan pengawet kimia. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak,” jelas Yuli dalam pernyataannya yang dirilis oleh RRI pada Kamis (24/10/2024).
Tidak hanya diabetes, anak-anak yang sering jajan di luar sekolah juga berisiko menderita penyakit lainnya. Bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam jajanan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk gangguan ginjal. Dampak negatif dari makanan-makanan ini telah dirasakan secara luas, sehingga penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk bergerak cepat dalam mengatasi masalah ini.
Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah sebagai Solusi
Yuli Supriati mendorong pemerintah untuk memperluas program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah sebagai langkah nyata dalam memerangi kebiasaan buruk jajan tidak sehat. Program ini diharapkan mampu mengurangi konsumsi jajanan berbahaya dan membantu anak-anak memperoleh asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka.
Namun, meskipun program ini sudah berjalan di beberapa sekolah, tantangan terbesar terletak pada bagaimana memastikan kualitas makanan yang disajikan benar-benar bergizi. “Kami menerima laporan bahwa beberapa makanan yang diberikan belum sesuai dengan standar ‘Isi Piringku’,” lanjut Yuli. Ini menunjukkan bahwa masih ada kekurangan dalam implementasi program tersebut, yang perlu segera diperbaiki untuk memastikan manfaat maksimal bagi kesehatan anak-anak.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya akses yang lebih baik terhadap camilan tradisional yang lebih sehat. Banyak anak lebih tertarik pada makanan olahan modern yang sering kali mengandung zat aditif berbahaya, sementara makanan tradisional yang lebih sehat sering kali sulit dijangkau.
Peran Sekolah dalam Menyediakan Makanan Sehat
Untuk mengatasi persoalan ini, Yuli Supriati menyarankan agar sekolah-sekolah memiliki dapur sendiri yang dapat menyediakan makanan segar dan bergizi setiap hari. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya akan mendapatkan makanan yang lebih sehat, tetapi juga bisa terhindar dari jajanan berbahaya yang banyak dijual di sekitar sekolah.
“Anak-anak diharapkan dapat terhindar dari konsumsi jajanan berbahaya jika sekolah mampu menyediakan makanan yang disiapkan langsung di tempat,” kata Yuli. Kerja sama antara sekolah dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemerintah diharapkan bisa berperan aktif dalam mendukung upaya sekolah untuk menyajikan makanan sehat dan bergizi sesuai standar kesehatan.
Lebih jauh, Yuli juga menyebut bahwa banyak jajanan di sekolah-sekolah yang tidak memenuhi standar kesehatan dan mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi anak-anak. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat dampak jangka panjang dari konsumsi makanan tersebut pada kesehatan generasi mendatang.
Mengatasi Peningkatan Kasus Diabetes pada Anak
Diabetes, atau penyakit yang biasa dikenal sebagai kencing manis, adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling umum terjadi akibat pola makan yang buruk, termasuk konsumsi jajanan tidak sehat. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah dalam jangka waktu yang lama. Gejala yang sering muncul meliputi sering buang air kecil, rasa haus yang meningkat, serta peningkatan nafsu makan.
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini menjadi semakin berbahaya pada anak-anak, karena dapat mengganggu tumbuh kembang mereka secara fisik dan mental.
Tubuh manusia sangat bergantung pada insulin untuk mengendalikan kadar gula darah. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan bertanggung jawab untuk memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel tubuh, di mana glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi. Namun, pada penderita diabetes, proses ini tidak berjalan dengan baik karena produksi insulin yang tidak mencukupi atau resistensi tubuh terhadap insulin.
Tiga Jenis Utama Diabetes
Ada tiga jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Pada diabetes tipe 1, pankreas gagal memproduksi insulin yang cukup karena hilangnya sel beta yang bertanggung jawab dalam produksi insulin. Diabetes tipe 1 sering kali muncul pada usia muda, sehingga kondisi ini disebut juga sebagai diabetes remaja atau diabetes tergantung insulin.
Di sisi lain, diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada orang dewasa dan disebabkan oleh resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik. Kurangnya aktivitas fisik dan obesitas adalah dua faktor utama yang berkontribusi pada terjadinya diabetes tipe 2.
Diabetes gestasional, seperti namanya, adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan pada wanita yang sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes. Kondisi ini harus segera diatasi karena dapat berdampak buruk bagi ibu maupun bayi yang dikandung.
Pentingnya Edukasi Gizi dan Pengawasan Kesehatan di Sekolah
Untuk mengurangi risiko diabetes dan penyakit lain akibat konsumsi makanan tidak sehat, edukasi gizi di sekolah menjadi sangat penting. Anak-anak perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat, serta bahaya dari makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Pihak sekolah juga harus lebih tegas dalam mengawasi jajanan yang dijual di sekitar lingkungan sekolah.
Sekolah dan orang tua juga diharapkan dapat bekerja sama untuk mendukung kebiasaan makan yang lebih sehat. Penyediaan makanan bergizi di sekolah dapat menjadi solusi jangka panjang dalam membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini. Dengan cara ini, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit berbahaya seperti diabetes.
Lonjakan kasus penyakit tidak menular, termasuk diabetes pada anak-anak, menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Kebiasaan buruk dalam konsumsi jajanan tidak sehat di sekolah adalah salah satu penyebab utama dari kondisi ini. Program makan bergizi gratis di sekolah serta peran aktif sekolah dalam menyediakan makanan yang sehat adalah langkah penting untuk menekan angka penyakit tersebut.
Namun, peran serta orang tua, sekolah, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh. Edukasi gizi, pengawasan ketat terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak, dan kerja sama yang baik antara semua pihak akan membantu mengurangi risiko penyakit tidak menular dan menciptakan generasi yang lebih sehat. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.