OKI Maju Bersama

Lentera Desa OKI: Memangkas Jarak dan Biaya Akses Layanan Publik di Pedesaan

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengintensifkan program Lentera Desa (Layanan Terpadu Jemput Bola ke Desa) untuk mengatasi hambatan geografis dan ekonomi bagi warga pedesaan. Inisiatif ini dinilai sebagai solusi desentralisasi birokrasi, yang memungkinkan warga mengurus KTP hingga BPJS tanpa menempuh perjalanan panjang ke ibukota kabupaten.

Lentera Desa OKI: Memangkas Jarak dan Biaya Akses Layanan Publik di Pedesaan
Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki memimpin langsung Program strategis Lentera Desa (Layanan Terpadu Jemput Bola ke Desa) di Kecamatan Pedamaran Timur pada Senin (15/12/2025). (Dok. Diskominfo OKI)

OGAN KOMERING ILIR, NUSALY — Pemerataan akses layanan publik hingga ke pelosok desa merupakan tantangan struktural bagi daerah dengan bentang wilayah yang luas seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pemerintah Kabupaten OKI merespons tantangan ini dengan terus memperkuat program strategis Lentera Desa (Layanan Terpadu Jemput Bola ke Desa).

Program yang telah berjalan di sejumlah kecamatan OKI ini, kini dilaksanakan di Kecamatan Pedamaran Timur pada Senin (15/12/2025), dan dipimpin langsung oleh Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki. Lentera Desa dirancang sebagai solusi untuk mendekatkan birokrasi, memangkas biaya transportasi, dan efisiensi waktu bagi masyarakat.

Bupati Muchendi menegaskan bahwa kebijakan ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah yang melayani.

“Selama ini masyarakat membutuhkan waktu satu hingga dua jam untuk mengurus administrasi ke Kayuagung, yang tentu juga memerlukan biaya transportasi. Melalui Lentera Desa, pelayanan pemerintah kini hadir langsung di desa,” ujar Muchendi.

Pernyataan ini menyoroti biaya sosial dan ekonomi yang selama ini ditanggung warga desa akibat sentralisasi layanan. Dengan membawa layanan ke tingkat desa, Pemkab OKI tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi ekonomi rumah tangga.

Desentralisasi Layanan dalam Satu Lokasi

Program Lentera Desa menawarkan berbagai layanan publik yang terintegrasi dalam satu lokasi (one-stop service). Inisiatif ini memungkinkan warga mengurus berbagai kebutuhan vital, seperti pembuatan dan pembaruan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), pembaruan kepesertaan BPJS Kesehatan, hingga layanan perizinan usaha mikro.

Pendekatan layanan terpadu ini merupakan inovasi penting dalam modernisasi birokrasi daerah. Alih-alih warga harus mengunjungi kantor dinas yang berbeda-beda di ibukota kabupaten, seluruh kebutuhan administrasi dasar mereka dapat diselesaikan di desa tempat tinggalnya.

Muchendi menegaskan, kehadiran pemerintah harus dirasakan masyarakat tidak hanya melalui pembangunan fisik, tetapi juga melalui pelayanan dasar yang mudah diakses, cepat, dan merata.

Program Lentera Desa menawarkan berbagai layanan publik yang terintegrasi dalam satu lokasi (one-stop service). (Dok. Diskominfo OKI)

Bukti Efektivitas di Pedamaran Timur

Antusiasme warga dalam pelaksanaan Lentera Desa di Pedamaran Timur menunjukkan besarnya kebutuhan terhadap layanan jemput bola. Testimoni dari warga menggarisbawahi dampak langsung program ini terhadap efisiensi hidup mereka.

Rohani (46), warga Desa SP1, mengaku sangat terbantu karena dapat memperbarui kepesertaan BPJS Kesehatan tanpa harus meninggalkan pekerjaannya dalam waktu lama. “Saya senang sekali. BPJS saya bisa langsung diperbarui di sini. Pelayanannya cepat dan tidak perlu ke Kayuagung,” kata Rohani.

Dampak positif program ini juga dirasakan sektor usaha kecil. Yono (38), warga Desa Sumber Hidup, memanfaatkan layanan Lentera Desa untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi usaha kerupuk miliknya. Ia memuji proses pelayanan yang berjalan mudah dan ramah.

“Prosesnya tidak rumit dan petugasnya ramah. Pelayanan benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat desa,” ujarnya.

Penerbitan NIB di tingkat desa memiliki implikasi besar terhadap legalitas dan kemudahan akses permodalan bagi UMKM.

Camat Pedamaran Timur, Muhammad Yusuf, mengapresiasi program ini, menilai bahwa Lentera Desa secara efektif menjawab kebutuhan administrasi warga setempat.

Menurutnya, layanan terpadu ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah yang secara proaktif melayani masyarakat hingga ke unit administrasi terkecil.

Secara keseluruhan, Lentera Desa menjadi model kebijakan desentralisasi yang bukan hanya memenuhi aspek legalitas administrasi, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat pedesaan.

Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen Pemkab OKI untuk menjaga frekuensi dan kualitas layanan ini di seluruh kecamatan yang memiliki tantangan geografis serupa.

(puputzch)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version