Ogan Komering Ilir, NUSALY.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) bergerak cepat memperkuat koordinasi lintas stakeholder dalam upaya mengendalikan laju inflasi, khususnya memasuki bulan suci Ramadan dan menjelang datangnya Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat selama periode peningkatan permintaan tersebut.
Sebagai wujud keseriusan Pemkab OKI, Rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten OKI Triwulan I Tahun 2025 digelar pada Senin (10/03/2025). Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, secara langsung memimpin rapat penting ini, yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari Badan Pusat Statistik (BPS) OKI, perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, hingga para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab OKI.
Dalam sambutannya, Bupati Muchendi menekankan bahwa HLM TPID menjadi momen krusial untuk menyusun peta jalan pengendalian inflasi tahun 2025, terutama dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri yang identik dengan peningkatan kebutuhan masyarakat. Ia menyadari bahwa Ramadan dan Lebaran selalu menjadi periode yang menantang dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
“Di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri, kita selalu menghadapi dinamika peningkatan kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan HLM TPID ini menjadi sangat penting sebagai wadah untuk merumuskan strategi dan langkah-langkah pengendalian inflasi yang efektif dan terukur, khususnya dalam menghadapi hari raya Idulfitri,” ujar Bupati Muchendi.
TPID OKI Diharapkan Bekerja Efektif, Optimis Inflasi Terkendali
Bupati Muchendi menyampaikan harapan besar agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten OKI dapat bekerja secara efektif dan terukur dalam menjalankan tugasnya. Ia menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dihadapi, namun tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan koordinasi yangSolid, inflasi di Kabupaten OKI dapat terus terjaga dan terkendali.
“Saya berharap TPID OKI dapat bekerja dengan sebaik-baiknya, secara efektif dan terukur, meskipun kita menyadari adanya berbagai keterbatasan yang ada. Namun, dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, saya optimis bahwa kita tetap mampu mengendalikan inflasi di Kabupaten OKI pada tahun 2025 ini,” ungkapnya penuh harap.
Kepala BPS OKI dalam paparannya memberikan gambaran detail mengenai perkembangan harga 20 komoditas penting yang menjadi perhatian utama menjelang Ramadan dan Idulfitri. Informasi yang disampaikan BPS OKI ini diharapkan dapat menjadi acuan yang berharga bagi pemerintah daerah dan para stakeholder terkait dalam mengambil kebijakan yang tepat dan responsif guna menjaga stabilitas harga di pasar.
Sinergi Pemerintah Daerah, BPS, dan Bank Indonesia Kunci Pengendalian Inflasi
Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan yang hadir dalam HLM TPID juga memberikan penekanan pada pentingnya sinergi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Bank Indonesia dalam upaya pengendalian inflasi. Sinergi tripartit ini dinilai sebagai kunci utama untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan komoditas pangan yang memadai di Kabupaten OKI.
“Koordinasi yang erat antara pemerintah daerah, BPS, dan Bank Indonesia adalah fondasi penting dalam pengendalian inflasi yang efektif. Sinergi ini diperlukan untuk memastikan bahwa harga-harga kebutuhan pokok tetap terjangkau oleh masyarakat, dan ketersediaan komoditas pangan juga senantiasa terjaga dengan baik di Kabupaten OKI,” tutur perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif, para kepala OPD yang hadir memberikan berbagai masukan dan usulan konkret terkait langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten OKI. Beberapa usulan yang mengemuka antara lain peningkatan pengawasan terhadap distribusi pangan, pelaksanaan pasar murah secara berkala, serta peningkatan komunikasi dan kerjasama antar daerah untuk saling mendukung dalam menjaga ketersediaan barang dan keterjangkauan harga.
Apresiasi dan Ajakan Bersama Jaga Stabilitas Harga dan Kesejahteraan Masyarakat
Bupati Muchendi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas antusiasme dan kontribusi positif dari semua pihak yang hadir dalam HLM TPID tersebut. Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi bukanlah tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah semata, melainkan membutuhkan peran aktif dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha. Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan demi kesejahteraan bersama masyarakat OKI,” ajaknya dengan penuh semangat.
Sebagai tindak lanjut nyata dari HLM yang produktif ini, TPID OKI akan segera menyusun rencana aksi yang komprehensif dan terukur. Rencana aksi ini akan meliputi berbagai langkah strategis, seperti pemantauan harga secara rutin dan intensif di pasar-pasar tradisional dan modern, koordinasi yang lebih erat antar instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi pangan, dan sosialisasi yang gencar kepada masyarakat mengenai pentingnya pengendalian inflasi dan perilaku konsumsi yang bijak.
Besar harapan Pemkab OKI, melalui langkah-langkah terencana dan terkoordinasi ini, Kabupaten OKI dapat menghadapi tantangan inflasi dengan lebih baik, khususnya menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Tujuan utama dari semua upaya ini adalah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, dan melindungi daya beli masyarakat, sehingga tercipta kondisi ekonomi yang kondusif dan kesejahteraan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat di Bumi Bende Seguguk. (puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.