Sumatera Selatan

Enam Helikopter Berjibaku Padamkan Karhutla di Tulung Selapan

27
×

Enam Helikopter Berjibaku Padamkan Karhutla di Tulung Selapan

Share this article
Enam Helikopter Berjibaku Padamkan Karhutla di Tulung Selapan
Enam Helikopter Berjibaku Padamkan Karhutla di Tulung Selapan. Foto: Dokumentasi BPBD Sumsel.

PALEMBANG, NUSALY.com – Asap tebal membumbung tinggi di langit Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kobaran api dengan rakus melahap lahan dan hutan, menciptakan pemandangan mencekam yang mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Untuk menjinakkan si jago merah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menerjunkan enam helikopter water bombing ke lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut.

“Upaya pemadaman kemarin (11/10) masih dilakukan di beberapa wilayah, namun fokus dilakukan di Tulung Selapan. Ada enam unit helikopter water bombing yang melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Sabtu (12/10/2024).  

Helpdesk-KPU OKI

Tulung Selapan Jadi Prioritas

Pemilihan Tulung Selapan sebagai fokus pemadaman bukan tanpa alasan. Kondisi geografis wilayah tersebut yang didominasi lahan gambut dan akses darat yang sulit membuat upaya pemadaman melalui jalur darat menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, pemadaman melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter water bombing menjadi pilihan utama.

“Pemadaman di wilayah itu dilakukan dengan helikopter karena sulitnya akses jalur darat. Sehingga, pemadaman dalam beberapa hari terakhir dilakukan melalui jalur udara,” kata Sudirman.

Puluhan Kali Water Bombing

Dalam upaya pemadaman di Tulung Selapan, sebanyak 65 kali water bombing telah dilakukan. Namun, luasan area yang terbakar dan sebaran titik api yang cukup jauh membuat wilayah tersebut masih diselimuti asap pekat.

“Kondisi wilayah yang sudah di- water bombing masih berasap, pemadaman dilanjutkan hari ini,” kata Sudirman.

Pemadaman di Titik Lain

Selain di Tulung Selapan, pemadaman dengan helikopter water bombing juga dilakukan di beberapa titik lain di Sumatera Selatan. Di OKI, pemadaman dilakukan di Pangkalan Lampan dengan enam kali water bombing. Kondisi di wilayah tersebut juga masih berasap meskipun telah dilakukan pemadaman.

Sementara itu, di wilayah Gelumbang, Muara Enim, pemadaman jalur udara dilakukan dengan enam kali water bombing. Di Cempaka, OKU Timur, pemadaman dilakukan sebanyak 14 kali water bombing.

“Total pemadaman kemarin dilakukan 91 kali water bombing dengan 13 sorti oleh tujuh helikopter. Seluruh wilayah masih dalam kondisi berasap. Pemadaman kemarin juga terbantu hujan yang terjadi di beberapa titik,” jelas Sudirman.

Patroli Udara dan Upaya Pemadaman Berlanjut

Upaya pemadaman karhutla di Sumatera Selatan masih terus dilakukan. Selain pemadaman dengan helikopter water bombing, patroli udara juga dilakukan untuk memantau lokasi-lokasi yang masih terjadi karhutla.

BPBD Sumsel bersama dengan instansi terkait lainnya terus berkoordinasi dan bekerja sama dalam upaya penanggulangan karhutla. Masyarakat juga diimbau untuk tidak membakar lahan dan hutan serta aktif berperan dalam pencegahan karhutla.

Ancaman Karhutla dan Dampaknya

Karhutla merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, di antaranya:

  • Kerusakan lingkungan: Karhutla mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan dan lahan, mengurangi keanekaragaman hayati, dan menyebabkan degradasi lahan.
  • Pencemaran udara: Asap yang dihasilkan karhutla dapat menyebabkan pencemaran udara yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Paparan asap karhutla dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti ISPA, asma, dan pneumonia.
  • Gangguan transportasi: Asap tebal akibat karhutla dapat mengganggu aktivitas transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Jarak pandang yang terbatas dapat meningkatkan risiko kecelakaan transportasi.
  • Kerugian ekonomi: Karhutla dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, baik bagi masyarakat maupun negara. Kerugian tersebut antara lain berasal dari kerusakan lahan pertanian, perkebunan, dan infrastruktur, serta biaya penanggulangan karhutla.

Upaya Pencegahan Karhutla

Untuk mencegah terjadinya karhutla, diperlukan upaya bersama dari semua pihak. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Tidak membakar lahan dan hutan: Hindari membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada musim kemarau. Gunakan metode lain yang lebih ramah lingkungan, seperti sistem tebas dan babat.
  • Membuat sekat bakar: Buat sekat bakar di sekitar lahan dan hutan untuk mencegah api menyebar ke area lain jika terjadi kebakaran.
  • Mengawasi aktivitas di lahan dan hutan: Lakukan pengawasan secara rutin terhadap aktivitas di lahan dan hutan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  • Melaporkan kejadian karhutla: Jika menemukan titik api atau kebakaran di lahan dan hutan, segera laporkan kepada pihak berwajib terdekat agar dapat segera dilakukan penanganan.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat: Sosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak dari karhutla serta pentingnya pencegahan. Libatkan masyarakat dalam upaya penanggulangan karhutla melalui kegiatan penyuluhan, simulasi, dan pelatihan.
  • Menegakkan hukum secara tegas: Berikan sanksi yang tegas kepada para pelaku pembakaran hutan dan lahan untuk memberikan efek jera dan mencegah terjadinya karhutla di masa mendatang.

Kerja Sama Lintas Sektor dalam Penanggulangan Karhutla

Penanggulangan karhutla membutuhkan kerja sama lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, antara lain:

  • Pemerintah: Pemerintah memiliki peran penting dalam menetapkan kebijakan, menyediakan anggaran, dan mengkoordinasikan upaya penanggulangan karhutla.
  • TNI/Polri: TNI/Polri berperan dalam membantu pemadaman karhutla, mengamankan lokasi kebakaran, dan menindak para pelaku pembakaran hutan dan lahan.
  • Masyarakat: Masyarakat memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kelestarian hutan dan lahan.
  • Swasta: Perusahaan-perusahaan swasta, terutama yang bergerak di sektor perkebunan dan kehutanan, memiliki tanggung jawab untuk mencegah terjadinya karhutla di area konsesi mereka.
  • LSM dan organisasi masyarakat sipil: LSM dan organisasi masyarakat sipil dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan karhutla dan mendukung upaya penanggulangan karhutla.

Karhutla merupakan bencana yang mengancam lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian. Upaya pemadaman karhutla di Tulung Selapan, OKI, dan beberapa wilayah lain di Sumatera Selatan masih terus dilakukan. Pemadaman melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter water bombing menjadi fokus utama di wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

Pencegahan karhutla merupakan tanggung jawab bersama dari semua pihak. Diperlukan kerja sama lintas sektor yang melibatkan pemerintah, TNI/Polri, masyarakat, swasta, dan LSM untuk mencegah dan menanggulangi karhutla secara efektif. Semoga upaya bersama ini dapat mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan serta menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.