Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel 728x250

Pemkab Muba 1000x250

PT Sampoerna Agro Tbk
Sumatera Selatan

Lima BUMD Sumsel Terancam Kesehatan Finansial, Gubernur Herman Deru Siapkan Evaluasi Menyeluruh

×

Lima BUMD Sumsel Terancam Kesehatan Finansial, Gubernur Herman Deru Siapkan Evaluasi Menyeluruh

Share this article

Sejumlah BUMD Tak Mampu Setor Dividen ke APBD, Gubernur Janji Telusuri Akar Permasalahan dan Cari Solusi Penyehatan.

Lima BUMD Sumsel Terancam Kesehatan Finansial, Gubernur Herman Deru Siapkan Evaluasi Menyeluruh
Lima BUMD Sumsel Terancam Kesehatan Finansial, Gubernur Herman Deru Siapkan Evaluasi Menyeluruh. Foto: dok. detikcom/reiza pahlevi

Palembang, NUSALY.COM — Kabar kurang menggembirakan datang dari sektor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Provinsi Sumatra Selatan. Sebanyak lima dari sebelas BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel teridentifikasi dalam kondisi tidak sehat atau merugi. Akibatnya, kelima perusahaan daerah ini tidak mampu memberikan kontribusi berupa keuntungan dan dividen yang seharusnya dapat dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumsel.

Gubernur Sumatra Selatan, H. Herman Deru, memberikan respons cepat terkait kondisi kurang baik yang dialami oleh lima BUMD tersebut. Usai memberikan pengarahan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Griya Agung, Palembang, pada Selasa, 8 April 2025, Gubernur Deru menyatakan akan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja kelima badan usaha tersebut. Langkah ini bertujuan untuk memahami secara mendalam akar permasalahan yang menyebabkan kerugian dan mencari solusi yang tepat untuk menyehatkan kembali kondisi finansial BUMD-BUMD tersebut.

sidomuncul

Kelima BUMD yang masuk dalam kategori tidak sehat atau merugi tersebut adalah PT Swarnadwipa Sumsel Gemilang, PT Jakabaring Sport Center, PT Sriwijaya Agro Industri, PT Sriwijaya Investasi, dan PD Prodexim. Nama-nama ini tentu tidak asing bagi masyarakat Sumatra Selatan, mengingat beberapa di antaranya memiliki peran strategis dalam perekonomian daerah.

Penyebab Kerugian Bervariasi

Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel, Basyaruddin Akhmad, memberikan penjelasan awal mengenai penyebab tidak sehatnya kondisi keuangan kelima BUMD tersebut. Menurutnya, tidak ada satu penyebab tunggal yang berlaku untuk semua BUMD, melainkan beragam faktor yang melatarbelakangi kondisi keuangan yang kurang baik ini.

“Kita tidak bisa menggeneralisir penyebabnya. Ada BUMD yang mengalami kesulitan karena masalah cashflow yang tidak lancar, sehingga operasionalnya terhambat. Ada juga yang kondisinya dipengaruhi oleh faktor lain, seperti yang terjadi pada PT Jakabaring Sport Center,” ujar Basyaruddin.

Lebih lanjut, Basyaruddin mencontohkan kondisi PT Jakabaring Sport Center (JSC), pengelola kawasan olahraga Jakabaring yang megah. Menurutnya, salah satu penyebab utama kesulitan keuangan JSC adalah besarnya aset yang dimiliki saat penyertaan modal awal. Aset-aset yang besar ini memerlukan biaya perawatan dan operasional yang tinggi, sementara pendapatan yang dihasilkan belum mampu menutupi seluruh pengeluaran tersebut.

Kondisi serupa juga dialami oleh PT Swarnadwipa Sumsel Gemilang, yang bergerak di sektor jasa penginapan atau perhotelan. Basyaruddin menjelaskan bahwa aset hotel yang dimiliki oleh BUMD ini juga tergolong besar. Namun, cashflow yang masuk tidak mencukupi untuk menutupi biaya operasional, termasuk biaya depresiasi dan amortisasi aset hotel, sehingga perusahaan terus mengalami kerugian.

Menanti Business Plan dan Siapkan Suntikan Modal

Basyaruddin mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi yang lebih mendalam terhadap kondisi kelima BUMD tersebut. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menunggu penyampaian business plan atau rencana bisnis dari masing-masing BUMD. Business plan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai strategi yang akan dilakukan oleh manajemen BUMD untuk mengatasi masalah keuangan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

“Kami akan menyusun langkah-langkah strategis bersama Bapak Gubernur setelah menerima dan mempelajari business plan dari masing-masing BUMD. Dari situ, kita akan bisa melihat potensi dan tantangan yang dihadapi, serta solusi yang mungkin bisa diterapkan,” jelas Basyaruddin.

Salah satu langkah yang kemungkinan akan dipertimbangkan oleh Pemprov Sumsel untuk menyehatkan kembali BUMD-BUMD yang merugi adalah melalui suntikan modal. Suntikan modal ini diharapkan dapat membantu BUMD-BUMD tersebut untuk mengatasi masalah cashflow, melakukan restrukturisasi keuangan, atau mengembangkan unit usaha yang lebih menguntungkan.

“Suntikan modal tentu menjadi salah satu opsi yang akan kita pertimbangkan. Namun, kita juga perlu memastikan bahwa suntikan modal ini akan efektif dan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kinerja BUMD ke depannya,” imbuh Basyaruddin.

Kinerja Enam BUMD Lainnya Cukup Memuaskan

Di tengah kabar kurang baik dari lima BUMD, terdapat angin segar dari enam BUMD lainnya milik Pemprov Sumsel. Basyaruddin mengungkapkan bahwa keenam BUMD ini berada dalam kondisi yang sehat dan mampu memberikan kontribusi positif bagi keuangan daerah.

“Alhamdulillah, enam BUMD kita lainnya dalam kondisi sehat dan mampu menyetorkan dividen ke kas daerah. Ini tentu menjadi kabar baik dan menunjukkan bahwa pengelolaan BUMD di Sumsel secara umum sudah cukup baik,” ujarnya.

Bahkan, kinerja keenam BUMD yang sehat ini melebihi target yang telah ditetapkan. Hingga Desember 2024, total dividen yang disetorkan ke kas daerah mencapai Rp96,6 miliar. Angka ini melampaui target awal yang ditetapkan sebesar Rp91,3 miliar. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh BUMD di Sumatra Selatan jika dikelola dengan baik dan profesional.

Evaluasi Menyeluruh dan Upaya Penyehatan

Kondisi lima BUMD yang merugi ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan. Gubernur Herman Deru dan jajarannya berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan BUMD-BUMD tersebut. Langkah ini penting tidak hanya untuk meningkatkan kontribusi BUMD terhadap APBD, tetapi juga untuk memastikan keberlangsungan operasional perusahaan daerah ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi di Sumatra Selatan.

Evaluasi yang akan dilakukan diharapkan dapat mengidentifikasi secara jelas akar permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing BUMD. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai penyebab kerugian, pemerintah provinsi dapat merumuskan strategi penyehatan yang tepat sasaran dan efektif. Langkah-langkah penyehatan ini bisa meliputi restrukturisasi manajemen, efisiensi operasional, pengembangan unit usaha baru, atau bahkan opsi kerjasama dengan pihak swasta jika diperlukan.

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menyadari betul peran strategis BUMD dalam pembangunan daerah. BUMD tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan daerah, tetapi juga sebagai instrumen untuk melaksanakan kebijakan pemerintah dalam berbagai sektor, seperti transportasi, energi, pertanian, dan pariwisata. Oleh karena itu, kesehatan finansial BUMD menjadi sangat penting untuk mendukung program-program pembangunan yang telah direncanakan.

Langkah Gubernur Herman Deru untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap BUMD yang merugi ini patut diapresiasi. Diharapkan, dengan evaluasi yang komprehensif dan langkah-langkah penyehatan yang tepat, kelima BUMD tersebut dapat kembali sehat dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan pembangunan di Provinsi Sumatra Selatan. Masyarakat tentu menantikan hasil dari evaluasi ini dan berharap agar BUMD-BUMD tersebut dapat kembali menjadi aset yang berharga bagi daerah. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.