Sumatera Selatan

Sumsel Berkomitmen Turunkan Angka Stunting Melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING)

×

Sumsel Berkomitmen Turunkan Angka Stunting Melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING)

Share this article
Sumsel Berkomitmen Turunkan Angka Stunting Melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING)
Sumsel Berkomitmen Turunkan Angka Stunting Melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING). Foto: Istimewa

Palembang, NUSALY.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan komitmen kuat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan mengimplementasikan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.

Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Candra, menghadiri peluncuran program GENTING yang diselenggarakan secara virtual oleh BKKBN RI di Auditorium Graha Bina Praja pada Kamis (5/12/2024). Peluncuran program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Arahan Menteri BKKBN: Stunting dan Kualitas SDM

Dalam arahannya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag, M.Pd., mengungkapkan bahwa program GENTING merupakan salah satu langkah strategis untuk mengatasi stunting di Indonesia. Program ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mendukung program ketahanan energi, ketahanan pangan, hilirisasi, dan perbaikan gizi.

“Indonesia adalah negara besar yang besar maka perlu disiapkan SDM yang hebat, kuat, dan berdaya saing. Dan tentu sehat bebas stunting,” ujar Menteri Wihaji.

Komitmen BKKBN dalam Peningkatan Kualitas SDM dan Pengentasan Kemiskinan

Kementerian BKKBN berkomitmen untuk mendukung pembentukan SDM yang berkualitas dan mengentas kemiskinan. Kedua hal tersebut memiliki keterkaitan yang erat dengan upaya penanggulangan stunting.

“Stunting adalah masalah yang besar yang perlu di atasi, gerakan orang tua asuh cegah stunting merupakan semangat dan usaha kita bersama untuk menanggulangi stunting,” tegas Menteri Wihaji.

Kolaborasi dan Sinergi Lintas Sektor

Menteri Wihaji mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menanggulangi stunting. Permasalahan stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan kerja sama dan kontribusi dari semua elemen bangsa.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek daripada standar usia.

Dampak Stunting

Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak anak. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tumbuh kembangnya optimal. Selain itu, stunting juga meningkatkan risiko anak terserang berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Penyebab Stunting

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting antara lain:

  • Kekurangan gizi kronis: Asupan gizi yang tidak memadai selama kehamilan dan masa pertumbuhan anak.
  • Infeksi berulang: Infeksi yang sering terjadi dapat mengganggu penyerapan gizi dan menghambat pertumbuhan anak.
  • Sanitasi dan higiene yang buruk: Lingkungan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko anak terserang infeksi.
  • Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan: Akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan menyulitkan ibu hamil dan anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan kesehatan yang memadai.
  • Kemiskinan: Kemiskinan dapat menyebabkan keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi anak dan mengakses layanan kesehatan yang memadai.

Program GENTING dan Peran Orang Tua Asuh

Program GENTING bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Melalui program ini, masyarakat diharapkan dapat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting. Orang tua asuh berperan dalam memberikan dukungan gizi, kesehatan, dan pengasuhan bagi anak asuh mereka.

Upaya Pemerintah Provinsi Sumsel dalam Menurunkan Angka Stunting

Pemerintah Provinsi Sumsel telah mengambil berbagai langkah untuk menurunkan angka stunting, di antaranya:

  • Intervensi gizi spesifik: Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi balita, dan pemberian vitamin A.
  • Intervensi gizi sensitif: Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi, peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan, serta pemberdayaan perempuan.
  • Penguatan koordinasi lintas sektor: Membangun kerja sama antara berbagai instansi terkait dalam upaya penurunan angka stunting.

Stunting merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Program GENTING yang diluncurkan oleh BKKBN RI merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting. Pemerintah Provinsi Sumsel berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai program dan strategi yang dijalankan. Dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Sumsel dapat terus menurun dan generasi mendatang dapat tumbuh kembang secara optimal. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.