Muara Enim, NUSALY – Kobaran api yang tak kunjung padam terus menggerogoti lahan gambut di Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. Hingga Senin (2/9/2024), kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini telah menghanguskan sekitar 25 hektare lahan, meninggalkan jejak kerusakan yang memprihatinkan.
Upaya Pemadaman Berlanjut, Tantangan Masih Menghadang
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menjelaskan bahwa upaya pemadaman terus dilakukan tanpa henti, baik melalui jalur darat maupun udara. “Kami mengerahkan segala daya dan upaya untuk memadamkan api. Namun, kondisi lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit dijangkau menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Pemadaman karhutla ini telah memasuki hari kelima sejak pertama kali terdeteksi pada Kamis (29/8). Meski telah dilakukan water bombing sebanyak 80 kali dengan total 320 ribu liter air, titik api dan asap masih terlihat di beberapa lokasi.
Sumber Air Mengering, Water Bombing Jadi Andalan
Salah satu kendala utama yang dihadapi tim pemadam adalah sulitnya mendapatkan sumber air. Kondisi musim kemarau yang berkepanjangan membuat banyak sumber air mengering. Oleh karena itu, water bombing dari Satgas Udara menjadi andalan utama dalam upaya pemadaman.
Penyebab Kebakaran Masih Misterius
Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal mula api yang telah meluluhlantakkan puluhan hektare lahan gambut tersebut.
Kerja Sama Lintas Sektor dalam Melawan Api
Pemadaman karhutla ini melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD, TRC, Damkar, PT R6B, TNI, Polri, Satpol-PP, pemerintah desa, dan masyarakat setempat. Kerja sama lintas sektor ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam mengatasi bencana karhutla yang mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Karhutla di Muara Enim menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Upaya pemadaman yang terus dilakukan menunjukkan komitmen semua pihak dalam melindungi alam dan masyarakat dari dampak buruk karhutla. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.