KAYUAGUNG, NUSALY – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Rapat Paripurna ke-XVI Masa Sidang II Tahun Sidang 2024-2025, pada Selasa (4/3/2025). Agenda utama rapat yang terbuka untuk umum ini adalah mendengarkan pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati OKI periode 2025-2030, menandai dimulainya era kepemimpinan baru di Bumi Bende Seguguk.
Rapat paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD OKI, Farid Hadi Sasongko, diawali dengan sambutan hangat kepada seluruh tamu undangan. Farid juga menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa 1446 H kepada seluruh masyarakat OKI.
Bupati Prioritaskan Efisiensi Anggaran untuk Pembangunan Rakyat
Dalam pidato perdananya, Bupati OKI, H. Muchendi, yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, langsung menyoroti komitmennya terhadap efisiensi anggaran. Ia secara tegas menyatakan penundaan pembelian kendaraan dinas jabatan untuk mengalokasikan anggaran ke sektor yang lebih prioritas, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur jalan.
“Kita tunda dulu pembelian mobil dinas Bupati. Anggarannya dialihkan untuk kebutuhan lebih mendesak di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,” ujar Muchendi dalam Rapat Paripurna di Ruang Rapat DPRD OKI.
Bupati Muchendi menjelaskan bahwa Pemkab OKI saat ini menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, termasuk meniadakan alokasi untuk pembelian kendaraan dinas baru. “Kita memastikan bahwa yang diefisiensi bukan untuk rakyat, tetapi jatah kita sendiri, seperti perjalanan dinas, rapat-rapat, dan mobil dinas,” jelasnya, menunjukkan keseriusan dalam penghematan.
Ia bahkan menyebut bahwa anggaran yang semula dialokasikan untuk pengadaan mobil dinas dapat digunakan untuk pembangunan jalan. Jika suatu proyek jalan membutuhkan Rp2 miliar, maka Rp1,5 miliar dari efisiensi pembelian mobil dinas bisa digunakan untuk membantunya. “Bikin jalan Rp2 miliar, kita bisa bantu Rp1,5 miliar karena tidak jadi beli mobil,” katanya.

Tantangan Defisit Anggaran dan Harapan Legislatif
Dalam pidatonya, Bupati Muchendi mengakui bahwa kondisi keuangan Kabupaten OKI saat ini menghadapi tantangan besar, dengan defisit anggaran yang membuat daerah ini masih jauh dari kata mandiri secara finansial. “Kita dihadapkan pada defisit anggaran, sehingga secara finansial Kabupaten OKI belum mandiri. Ditambah lagi, kebijakan efisiensi anggaran di bidang infrastruktur sangat berpengaruh terhadap pembangunan daerah,” ungkapnya.
Meski demikian, Muchendi tetap optimis dan mengajak seluruh jajaran pemerintahan serta masyarakat OKI untuk terus berjuang menghadapi tantangan ini. Ia juga mengingatkan pesan Presiden RI saat retret di Magelang tentang pentingnya keterampilan dalam mengelola negara (statecraft). “Dari hasil retret kami di Magelang, Presiden RI menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan bertahan (survival). Ini yang harus kita terapkan dalam menghadapi situasi saat ini,” tutupnya.
Setelah pidato Bupati OKI, acara dilanjutkan dengan doa bersama. Ketua DPRD OKI, Farid Hadi Sasongko, kemudian secara resmi menutup rapat paripurna ini. “Rapat paripurna ini resmi saya tutup,” pungkasnya.
Dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran ini, DPRD OKI berharap Pemkab OKI dapat mengalokasikan dana secara lebih efektif untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah yang lebih merata, sembari menghadapi tantangan keuangan yang ada. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.