Jemaah Haji OKI Bergerak ke Madinah, Bersiap Menuju Tanah Air Usai Puncak Haji

KAYUAGUNG, NUSALY – Ribuan jemaah haji asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang tergabung dalam gelombang kedua, saat ini tengah bergerak menuju Madinah, Arab Saudi. Mereka baru saja merampungkan seluruh rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dengan kondisi fisik yang sehat.

Dilansir dari SUMEKS.CO, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKI, H. Syarip SAg, melalui Plh Kasi Haji dan Umrah, H. Ismid SAg, menyampaikan kabar baik ini. “Alhamdulillah, jemaah haji asal OKI sehat dan akan menuju ke Madinah. Di Madinah melakukan rangkaian ibadah di Masjid Nabawi,” ujar Ismid. Ia menambahkan, seluruh jemaah akan memanfaatkan waktu di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi sambil menunggu jadwal kepulangan mereka ke Tanah Air.

Jemaah haji asal Kabupaten OKI dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada akhir Juni 2025. Ismid merinci, jemaah OKI terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 12 dan kloter 14. “Pulangnya di 26 Juni untuk kloter 12 dan kloter 14 di 30 Juni 2025,” terang Ismid pada Rabu (18/6/2025).

Fase Pemulangan Haji: Imbauan PPIH dan Kesiapan Asrama

Fase kepulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air sendiri telah dimulai sejak pekan lalu. Hingga saat ini, tercatat 8.826 jemaah haji dan petugas telah tiba di Indonesia. Seperti pada Jumat, 13 Juni 2025 lalu, sebanyak 18 kelompok terbang dengan jumlah 7.115 jemaah dan petugas telah kembali ke Tanah Air.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengimbau jemaah yang bersiap kembali ke Tanah Air untuk memperhatikan aturan bagasi. Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Makkah, Dodo Murtado, mengingatkan jemaah dilarang membawa tas ransel Armuzna yang berisi barang bawaan ke dalam kabin maupun bagasi pesawat. “Tas ini hanya untuk keperluan di Tanah Suci, bukan sebagai tas bawaan ke Tanah Air. Jika ingin dibawa, tas Armuzna bisa dilipat dan dimasukkan kembali ke koper,” terang Dodo Murtado di Makkah, belum lama ini.

PPIH juga menegaskan bahwa tas atau koper yang diizinkan dibawa jemaah ke kabin pesawat hanyalah koper kabin dan tas paspor yang berisi dokumen penting. Selain itu, tidak diperkenankan. Imbauan ini sangat penting guna memastikan kelancaran proses kepulangan dan kenyamanan jemaah di pesawat.

Pelayanan jemaah haji, selain di Tanah Suci, juga didukung penuh di 14 asrama haji di Tanah Air. Layanan di asrama haji ini mencakup seluruh fase, mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan jemaah. Ke-14 embarkasi tersebut adalah Asrama Haji Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta Pondok Gede, Bekasi, Indramayu, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Lombok, dan asrama haji lainnya yang mendukung kelancaran ibadah haji. (puputzch)