PALEMBANG, NUSALY – Sebuah insiden kekerasan terjadi di kawasan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Kamis (26/6). Seorang pengamen berinisial MS (23), warga Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, diamankan oleh pengunjung setelah menganiaya seorang warga karena tak diberi uang. Pelaku yang saat itu membawa gitar kecil (ukulele) juga kedapatan membawa kaleng lem.
“Benar. Pelaku sudah kita terima dan masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang,” ungkap Panit SPKT Polrestabes Palembang pada Kamis (26/6), mengonfirmasi penyerahan pelaku.
Peristiwa ini bermula pada Rabu (25/6), sekitar pukul 15.59 WIB. Korban, Muhammad Adi (23), sedang membeli rokok di sebuah warung di area BKB bersama dua rekannya. Tiba-tiba, MS datang membawa ukulelenya dan sebuah kaleng lem, lalu mulai mengamen menyanyikan sebuah lagu.
Perampasan Uang Kembalian Picu Penganiayaan
Setelah selesai bernyanyi, MS langsung meminta uang kepada korban. Namun, karena korban tidak memberikannya, pelaku MS secara tiba-tiba merampas uang kembalian pembelian rokok di warung tersebut.
Aksi ini sontak memicu adu mulut antara keduanya yang kemudian berujung pada penganiayaan. “Tidak saya kasih uang, tiba-tiba uang kembalian saya diambil. Saya marah, namun dipukul,” kata M. Adi saat membuat laporan polisi, menjelaskan kronologi kekerasan yang dialaminya.
Akibat penganiayaan tersebut, korban Muhammad Adi mengalami luka lebam di wajah. Beruntung, dua teman korban yang berada di lokasi segera melerai cekcok tersebut dan membantu mengamankan pelaku MS. Setelah berhasil diamankan oleh pengunjung, pelaku MS langsung diserahkan ke Mapolrestabes Palembang untuk penanganan lebih lanjut.
Pengakuan Pelaku: Terpaksa karena Tidak Ada Uang
Di hadapan petugas, pelaku MS mengaku nekat melakukan aksi penganiayaan tersebut karena tidak memiliki uang untuk makan.
“Saya terpaksa Pak, tidak ada uang. Saya menyesal dan mengaku salah,” ucapnya, mencoba menjelaskan motif di balik tindakannya.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tetap waspada di area publik, sekaligus menyoroti kompleksitas masalah sosial seperti kemiskinan yang kadang berujung pada tindakan kriminalitas. Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk proses hukum lebih lanjut. (emen)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.