Setelah performa memukau di Motegi, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) tersandung krisis performa yang sangat mencolok di Mandalika. Pembalap Italia itu belum pernah finis di posisi 10 besar dalam sesi mana pun di Mandalika dan, yang paling parah, ia finis terakhir dari 14 pembalap yang terklasifikasi di Sprint Race, tertinggal 29 detik dari pemenang Marco Bezzecchi.
Bagnaia sendiri tidak dapat menjelaskan kemerosotan performanya dari pemenang balapan menjadi P16 di grid. Namun, Alex Marquez (Gresini Racing), yang unggul 66 poin dari Pecco (sapaan akrabnya) di klasemen, menawarkan perspektif seorang rival. Alex berpendapat, inkonsistensi ekstrem ini bukan fenomena unik bagi Pecco.
Alex Marquez Memahami Kesulitan Francesco Bagnaia di Mandalika
Alex Marquez menunjukkan empatinya terhadap kesulitan Francesco Bagnaia di Mandalika, karena ia pernah mengalami hal serupa.
“Hal itu terjadi pada saya di Motegi,” kata Alex setelah Sprint. Ia menjelaskan bahwa ia sebelumnya “super-cepat, terbang” di Misano dan Montmelo. Akan tetapi, Alex tiba di sesi Practice Motegi dan terlempar ke posisi P15.
Alex menyoroti bahwa sirkuit di luar Eropa, terutama di Asia, memiliki tantangan unik. Di sirkuit Eropa, para pembalap memiliki base setup yang relatif stabil. Sebaliknya, Alex menyatakan bahwa ketika tiba di Motegi atau Mandalika: “Selalu terasa sangat aneh, Anda tidak pernah tahu di mana feeling-nya, di mana limit-nya, dan itu sangat sulit.”
Kombinasi Ban Keras dan Trek Memicu Krisis Francesco Bagnaia
Alex Marquez juga menunjuk pada kombinasi ban dan karakter trek Mandalika sebagai faktor utama yang memicu krisis Francesco Bagnaia.
Mandalika dikenal karena membutuhkan konstruksi ban belakang yang lebih keras dan tahan panas dari Michelin. Menurut Alex, ban jenis ini secara khusus memengaruhi gaya balap Bagnaia.
“Ban belakang itu juga saya pikir tidak membantu gaya balapnya,” ujar Alex. Ia menambahkan, Bagnaia memang selalu kesulitan di Mandalika pada musim 2023 dan 2024. Karena itu, Alex lantas menyimpulkan: “Jadi, itu tergantung pada gaya balap. Di Hungaria, saya lambat.”
Pada akhirnya, Alex memberikan saran bertahan hidup di tengah musim balap yang panjang: “Selama musim yang terdiri dari 22 balapan, Anda hanya perlu bertahan di sirkuit-sirkuit yang bukan merupakan kekuatan Anda.” (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.