AIR SUGIHAN, NUSALY — Konektivitas antarwilayah di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir timur. Di tengah keterbatasan anggaran daerah, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pemerintah desa menjadi kunci strategis untuk menjawab persoalan infrastruktur tersebut.
”Masyarakat OKI menghadapi tantangan besar dalam konektivitas antarwilayah, terutama di kawasan pesisir timur. Penguatan infrastruktur menjadi langkah mutlak untuk menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru,” ujar Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi Mahzareki, pada Rapat Koordinasi Forum CSR Kabupaten OKI, pekan lalu.
Muchendi menegaskan, pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri, terlebih di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang kini diterapkan. ”Peran swasta dan pemerintah desa sangat penting, terutama dalam pembangunan infrastruktur dasar. Sinergi inilah yang menjadi kunci bagi pemerataan pembangunan,” katanya.
Kontribusi Pemerintah dan Dukungan Korporasi
Pemerintah Kabupaten OKI telah memulai pembangunan jalan poros di Kecamatan Air Sugihan secara bertahap. Pada tahun anggaran 2025, dialokasikan pembangunan jalan poros sepanjang 4,5 kilometer. Pekerjaan ini meliputi pengecoran dan pengerasan jalan yang melintasi Desa Suka Mulya Dusun 1, Desa Pangkalan Damai, Desa Kerta Mukti, Rengas Abang, hingga poros kecamatan.
”Pembangunan kami lakukan bertahap, fokus pada jalan poros antardesa agar akses ekonomi dan sosial masyarakat semakin terbuka,” ujar Man Winardi, Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKI.
Wilayah Air Sugihan, yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan speed boat dari Kota Palembang, menjadi prioritas perbaikan infrastruktur karena letaknya yang jauh dari Ibu Kota Kabupaten.
Dukungan signifikan juga datang dari sektor swasta. PT OKI Pulp and Paper Mills, salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di daerah itu, turut berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Perusahaan membangun jalan cor beton sepanjang 1,3 kilometer di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan.
Jalan selebar delapan meter itu dibangun menggunakan konstruksi wiremesh dengan ketebalan cor 20 sentimeter. Untuk proyek ini, OKI Pulp mengalokasikan dana CSR sebesar Rp4,3 miliar.
”Ini merupakan bentuk dukungan dan kepedulian perusahaan terhadap program prioritas Pemkab OKI dalam menyediakan infrastruktur jalan yang mantap,” ujar Gadang Hartawan, Vice Direktur PT OKI Pulp and Paper.
Jalan yang diperbaiki menghubungkan Simpang Kades hingga Jembatan Penyeberangan Sungai Baung, yang merupakan jalur utama masyarakat untuk aktivitas ekonomi dan transportasi hasil pertanian. Kondisi jalan yang sebelumnya tidak layak dilalui kerap memperlambat arus logistik dan pergerakan ekonomi warga.

Kemandirian Desa lewat Pendapatan Asli
Model sinergi ini disempurnakan oleh peran aktif pemerintah desa. Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, menunjukkan kemandirian dengan memanfaatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk pembangunan infrastruktur.
Secara swadaya, desa ini telah berhasil membangun tiga kantor sekaligus, yakni kantor BPD, kantor PKK, dan Kantor Desa. Tak berhenti di situ, Pemerintah Desa juga berencana membangun jalan desa sepanjang dua kilometer dengan konstruksi cor beton, seluruhnya dibiayai dari PADes.
Kepala Desa Bukit Batu, Rumaidah, mengatakan pembangunan ini menjadi simbol kemandirian desa dalam membangun infrastruktur tanpa bergantung sepenuhnya pada dana pemerintah.
”Kami bersyukur bisa membangun desa dari hasil PADes. Dana berasal dari pengelolaan aset desa dan sumber pendapatan sah lainnya. Ini bukti desa mampu mandiri,” ujar Rumaidah, Kamis (13/11/2025).
Rumaidah menegaskan, seluruh proses pembangunan dilakukan secara transparan dan partisipatif. Desa melibatkan warga dalam pengawasan proyek, serta menggandeng Kejaksaan Negeri OKI dan Dinas PUPR OKI untuk memastikan pelaksanaan sesuai aturan.
”Agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat, kami libatkan warga dan minta pendampingan dari kejaksaan serta Pemda. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas,” katanya.
Dengan langkah ini, Desa Bukit Batu menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan desa mampu menjawab tantangan konektivitas di wilayah pesisir OKI. Infrastruktur bukan sekadar jalan, tetapi urat nadi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di kawasan pantai timur Sumatera Selatan.
(dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.







