Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak
Pendidikan

Inovasi Lokal Menutup Celah Pendidikan, Kemendikdasmen Jadikan Video Sebagai Strategi Difusi Praktik Terbaik

×

Inovasi Lokal Menutup Celah Pendidikan, Kemendikdasmen Jadikan Video Sebagai Strategi Difusi Praktik Terbaik

Sebarkan artikel ini

Kemendikdasmen meluncurkan Apresiasi Video Inspiratif (AVI) sebagai strategi unik untuk mengatasi masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Inisiatif ini menandai pergeseran pendekatan, menjadikan inovasi dari daerah sebagai kunci mewujudkan komitmen Wajib Belajar 13 Tahun dan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Inovasi Lokal Menutup Celah Pendidikan, Kemendikdasmen Jadikan Video Sebagai Strategi Difusi Praktik Terbaik
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu`ti. (Dok. Kemendikdasmen)

JAKARTA, NUSALY — Komitmen mewujudkan Wajib Belajar 13 Tahun yang bermutu bagi semua warga negara masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam menjangkau Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merespons tantangan ini dengan strategi yang berfokus pada inovasi dari tingkat akar rumput: Apresiasi Video Inspiratif (AVI) Wajib Belajar 13 Tahun Jenjang SMP Tahun 2025.

Acara yang baru pertama kali diselenggarakan ini menjadi platform bagi Kemendikdasmen untuk menggali dan menyebarluaskan praktik terbaik layanan pendidikan di seluruh nusantara. Layanan yang menjadi sorotan utama adalah Pendidikan Kesetaraan Paket B, SMP Terbuka, dan SMP Satu Atap, yang merupakan katup pengaman krusial di jenjang SMP.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu`ti, mengapresiasi tingginya kreativitas lokal yang terekam dalam video. Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan stimulan yang harus diikuti oleh komitmen yang lebih besar.

“Saya apresiasi acara ini dan mudah-mudahan apresiasi yang didapat menjadi motivasi dalam meningkatkan layanan pendidikan. Kegiatan ini hanya stimulan atau bagian dari komitmen awal kita untuk berbuat lebih banyak dalam rangka memberikan layanan pendidikan bermutu untuk semua bagi masyarakat,” ujar Mu`ti.

Memperkuat Pendidikan Kesetaraan: Pertempuran di Jenjang SMP

Fokus Kemendikdasmen pada jenjang SMP melalui Apresiasi Video Inspiratif ini menggarisbawahi pentingnya tahapan tersebut sebagai titik kritis putus sekolah terbesar di Indonesia. Transisi dari Wajib Belajar 9 tahun menuju 13 tahun (yang mencakup PAUD hingga SMA/sederajat) menuntut adanya layanan afirmatif yang fleksibel.

Baca juga  Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Tanwir I 'Aisyiyah, Sinergi Wujudkan Pendidikan Bermutu dan Wajib Belajar 13 Tahun

Oleh karena itu, peran PKBM Paket B, SMP Terbuka, dan SMP Satu Atap menjadi vital. Lembaga-lembaga ini yang beroperasi di daerah terdepan dan terpencil, atau melayani kelompok marginal, adalah penjaga gawang utama konsep education for all.

Menteri Mu’ti menegaskan pentingnya komitmen bersama seluruh ekosistem pendidikan untuk memberikan layanan yang bermutu.

“Kita harus memastikan bahwa setiap warga negara di manapun berada, bagaimanapun kondisinya, suku dan agamanya, kondisi fisiknya berhak mendapat layanan pendidikan. Inilah yang dinamakan education for all,” jelas Mu`ti.

Strategi Difusi Inovasi dari Bawah ke Atas

Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa Apresiasi Video Inspiratif ini adalah strategi diseminasi. Strategi ini menunjukkan pergeseran Kemendikdasmen dari pendekatan top-down (pemanduan program dari pusat) menjadi pendekatan yang konstruktif dan bottom-up (mengangkat solusi lokal).

“Kegiatan Apresiasi Video Inspiratif yang diselenggarakan hari ini adalah yang pertama kali kami lakukan dan merupakan salah satu strategi untuk menyebarluaskan praktik baik dari berbagai daerah dalam melakukan penanganan ATS dan ABPS serta memperluas layanan pendidikan kesetaraan dan afirmatif,” ujar Gogot.

Antusiasme peserta membuktikan potensi inovasi di daerah. Total 717 video inspiratif diterima, dengan rincian 287 video fokus pada penanganan Wajar 13 Tahun dan 430 video fokus pada Layanan Pendidikan Kesetaraan dan Afirmatif. Peserta mencakup berbagai elemen, mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, SMP, SKB/PKBM Paket B, hingga SMP Satu Atap dan SMP Terbuka.

Keterlibatan berbagai pihak ini, dari regulator tingkat kabupaten hingga unit pelaksana di sekolah dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), mencerminkan konsep yang ditekankan oleh Menteri Mu’ti: Partisipasi Semesta.

“Kita usahakan terus perbanyak dan perluas akses pendidikan sehingga dapat menjangkau semaksimal mungkin anak-anak Indonesia di manapun berada dengan pendidikan yang terjangkau. Sumbernya bisa dari dana pemerintah maupun partisipasi masyarakat. Inilah yang dinamakan partisipasi semesta,” ungkap Menteri Mu`ti.

Tantangan Scaling: Mengubah 717 Inspirasi Menjadi Model Nasional

Meskipun Apresiasi Video Inspiratif berhasil mengidentifikasi ratusan solusi yang dikembangkan secara kreatif oleh sekolah dan dinas pendidikan daerah, tantangan konstruktif terbesar Kemendikdasmen kini adalah Scaling.

Baca juga  Kedaulatan Digital Nasional: Pengurus Pusat GRADASI Periode 2025-2030 Resmi Dilantik

Proses kurasi telah melibatkan akademisi dan praktisi pendidikan. Tujuan utamanya adalah (1) memberikan apresiasi; (2) meningkatkan semangat dan motivasi; (3) mendorong kolaborasi; dan (4) meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan solusi efektif.

Pertanyaan kritis yang muncul adalah: bagaimana Kemendikdasmen dapat menstandarisasi atau mengadopsi 717 praktik baik yang sangat beragam tersebut menjadi model kebijakan yang dapat diterapkan di seluruh 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia? Keberhasilan strategi difusi ini diukur dari kemampuan Kemendikdasmen untuk memfasilitasi adopsi inovasi ini oleh daerah lain yang menghadapi masalah ATS dan ABPS yang serupa.

Oleh karena itu, Apresiasi Video Inspiratif ini adalah tonggak awal yang konstruktif. Keberhasilan Kemendikdasmen di masa depan akan sangat ditentukan oleh kemampuannya memfasilitasi transformasi inovasi lokal yang terbukti efektif ini menjadi solusi sistemik dan berkelanjutan di tingkat nasional, demi memenuhi janji pendidikan bermutu untuk setiap warga negara.

(dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.