I Gede Widhartama Nakhoda Baru Kejari OKI, Sumantri Bergeser ke Bengkulu

KAYUAGUNG, NUSALY — Peta kepemimpinan Korps Adhyaksa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali mengalami penyegaran signifikan. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin resmi menunjuk I Gede Widhartama, SH, MH, sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) OKI yang baru, menggantikan Sumantri, SH, MH, yang mendapatkan penugasan baru di Pulau Sumatera bagian barat.

Mutasi ini merupakan bagian dari perombakan besar-besaran yang melibatkan 68 pejabat teras melalui Surat Keputusan Nomor KEP-IV-1734/C/12/2025 tertanggal 24 Desember 2025. Dari puluhan nama tersebut, sebanyak 43 di antaranya merupakan posisi strategis Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) di seluruh penjuru Tanah Air.

Estafet Kepemimpinan di Kayuagung

I Gede Widhartama, yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Minahasa Utara, Sulawesi Utara, kini mengemban tanggung jawab baru di Kayuagung.

Kehadiran Widhartama diharapkan mampu membawa semangat baru dalam menuntaskan berbagai dinamika hukum di wilayah OKI, mulai dari pengawasan tata kelola dana desa hingga pengawalan proyek strategis daerah.

Sementara itu, Sumantri yang menjabat Kajari OKI sejak Juli 2025 lalu setelah menggantikan Hendri Hanafi, kini dipromosikan menjabat sebagai Asisten Pengawasan pada Kejaksaan Tinggi Bengkulu.

Penugasan Sumantri ke Bengkulu dipandang sebagai langkah strategis organisasi untuk memperkuat fungsi pengawasan internal di wilayah tersebut.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, menjelaskan bahwa mutasi ini dilakukan untuk merespons kebutuhan organisasi yang dinamis.

“Dalam rangka mutasi dan penyegaran organisasi serta mengisi kekosongan jabatan-jabatan dalam rangka pelayanan dan penegakan hukum yang memerlukan kecepatan,” ujar Anang di Jakarta, Jumat (26/12/2025).

Dampak Serentak di Sumatera Selatan

Perombakan kali ini terasa kental nuansa Sumatera Selatan. Selain posisi Kajari OKI, beberapa kabupaten/kota tetangga juga mengalami pergantian pimpinan.

Di antaranya adalah penunjukan Asvera Primadona sebagai Kajari Prabumulih, Gunawan Wisnu Murdiyanto sebagai Kajari Muara Enim, Ema Siti Huzaemah Ahmad sebagai Kajari Musi Rawas, serta Hamidi yang dipercaya memimpin Kejari Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Langkah Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin ini diharapkan membuat Korps Adhyaksa di Sumatera Selatan lebih responsif dan inklusif terhadap laporan masyarakat.

Dengan nakhoda baru di berbagai titik krusial Sumsel, publik kini menanti gebrakan dalam penuntasan kasus-kasus yang menjadi perhatian khalayak di tingkat lokal.

(dhi)