Muratara, Nusaly.com – Seorang oknum anggota kepolisian dari Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, berinisial Brigadir AK (31), telah diamankan oleh tim khusus (Timsus) Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Selatan karena kasus narkoba.
Penangkapan Brigadir AK terjadi pada Senin (20/5/2024) pukul 13.00 WIB di Kompleks Perumahan Griya Pangeran, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara. Saat diamankan, polisi menemukan barang bukti berupa narkoba jenis sabu seberat 93,35 gram.
Hasil tes urine yang dilakukan terhadap Brigadir AK juga menunjukkan hasil positif mengandung amphetamine, zat yang terkandung dalam narkoba jenis sabu.
Pengembangan Kasus dan Sanksi Tegas
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto, membenarkan penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa Brigadir AK saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
“Kasus ini masih dalam pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan atau pihak lain yang terlibat,” ujar AKBP Koko saat dikonfirmasi pada Selasa (28/5/2024).
AKBP Koko juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada Brigadir AK jika terbukti bersalah.
“Kami tidak akan menoleransi pelanggaran hukum, terutama yang dilakukan oleh anggota kepolisian. Sanksi tegas pasti akan diberikan,” tegasnya.
Dampak Negatif Narkoba bagi Anggota Polri
Keterlibatan anggota Polri dalam kasus narkoba merupakan masalah serius yang dapat merusak citra kepolisian di mata masyarakat. Narkoba dapat menurunkan kinerja dan profesionalitas anggota Polri, serta merusak kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Oleh karena itu, Polri terus berupaya memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, baik di kalangan masyarakat maupun di internal kepolisian. Berbagai upaya pencegahan dan penindakan telah dilakukan, termasuk tes urine secara berkala dan tindakan tegas bagi anggota yang terbukti terlibat narkoba.
Harapan Masyarakat akan Polri yang Bersih
Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan Brigadir AK mendapatkan hukuman yang setimpal jika terbukti bersalah. Mereka juga berharap agar Polri terus meningkatkan pengawasan internal dan melakukan pembinaan mental bagi anggota agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
Polri yang bersih dan bebas dari narkoba merupakan harapan seluruh masyarakat. Dengan demikian, Polri dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kasus narkoba yang melibatkan Brigadir AK menjadi pengingat bagi seluruh anggota Polri akan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme. Narkoba merupakan musuh bersama yang harus diperangi, baik di internal kepolisian maupun di masyarakat luas. Polri harus terus berkomitmen untuk memberantas narkoba dan menjaga kepercayaan publik. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.