Pemprov Sumsel 1000x250 Pemkab Muba 1000x250
KabarNusa

OKI Pulp Digugat, Jeritan Rakyat dan Mahasiswa Menggema di Bumi Sriwijaya

×

OKI Pulp Digugat, Jeritan Rakyat dan Mahasiswa Menggema di Bumi Sriwijaya

Sebarkan artikel ini
OKI Pulp Digugat, Jeritan Rakyat dan Mahasiswa Menggema di Bumi Sriwijaya
OKI Pulp Digugat, Jeritan Rakyat dan Mahasiswa Menggema di Bumi Sriwijaya

Palembang, Nusaly.com – Langit Palembang mendung, seolah turut merasakan gemuruh amarah yang membuncah di depan kantor Gubernur Sumatera Selatan. Puluhan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Anti Korupsi (JAKOR) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran, menuntut penutupan PT. OKI Pulp & Paper Mills (PT OKI Pulp). Perusahaan raksasa yang seharusnya menjadi simbol kemajuan industri, justru dianggap sebagai biang keladi berbagai masalah yang merugikan rakyat dan lingkungan.

Darah dan Air Mata di Balik Kertas Putih

Suara Idil F, Koordinator Lapangan JAKOR, menggelegar melalui pengeras suara. Ia membeberkan fakta-fakta kelam yang selama ini terkubur di balik gemerlap kertas putih produksi PT OKI Pulp.

Kecelakaan kerja yang merenggut nyawa dan anggota tubuh para pekerja lokal menjadi catatan hitam yang tak terhapuskan. Ledakan dahsyat pada Maret 2022 dan insiden tangki jebol pada Mei 2024 menjadi bukti nyata bahwa keselamatan pekerja dikorbankan demi keuntungan perusahaan.

“OKI Pulp telah menelan korban jiwa!,” teriak Idil, suaranya bergetar menahan amarah. “Mereka yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga, kini terbaring lemah atau bahkan kehilangan nyawa karena kelalaian perusahaan.”

Tak hanya itu, JAKOR juga mengungkap praktik diskriminasi yang dialami pekerja lokal. Ratusan tenaga kerja asing (TKA) diduga bekerja tanpa izin yang sah, namun justru mendapatkan perlakuan istimewa dan posisi strategis dalam perusahaan. Sementara itu, pekerja lokal hanya menjadi buruh kasar yang terpinggirkan.

“Ada ratusan TKA di PT. OKI Pulp & Paper Mills yang diduga telah melanggar Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021, TKA disana tidak memiliki dokumen perizinan yang jelas dan TKAnya juga tidak mengalihkan keahliannya kepada Tenaga Pendamping TKA,” kata Idil F.

Lingkungan Tercemar, Negara Dirugikan

Ketua JAKOR, Fadrianto TH, dengan tegas menyatakan bahwa kejahatan PT OKI Pulp bukan hanya soal pelanggaran hak asasi manusia. Investigasi mendalam yang dilakukan JAKOR mengungkap fakta-fakta yang lebih mencengangkan.

“PT OKI Pulp telah melakukan kejahatan berlapis,” ujar Fadrianto dengan nada getir. “Mereka mencemari lingkungan, merusak hutan konservasi, dan merugikan negara triliunan rupiah.”

Dugaan pencemaran lingkungan oleh PT OKI Pulp bukan isapan jempol belaka. Sungai-sungai yang dulunya jernih kini tercemar limbah pabrik, mengancam kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya air. Hutan-hutan yang seharusnya menjadi paru-paru dunia, kini gundul akibat aktivitas perusahaan yang rakus lahan.

Tak hanya itu, JAKOR juga menemukan bahwa ratusan kendaraan operasional PT OKI Pulp beroperasi tanpa dokumen resmi. Hal ini mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar dari sektor pajak kendaraan. Fadrianto menyebut angka fantastis, triliunan rupiah, yang seharusnya menjadi hak rakyat, justru mengalir ke kantong-kantong pemilik modal.

Pemerintah Didesak Bertindak Tegas

Di tengah terik matahari yang menyengat, massa aksi JAKOR terus berorasi, menuntut keadilan dan keberpihakan pemerintah. Mereka mendesak Pj. Gubernur Sumsel untuk segera mencabut izin usaha PT OKI Pulp. DPRD Provinsi dan Kabupaten OKI juga didesak untuk membentuk tim investigasi independen untuk mengusut tuntas semua dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan.

“Kami tidak akan berhenti berjuang sampai OKI Pulp ditutup dan semua pihak yang bertanggung jawab diadili!,” teriak Fadrianto, disambut gemuruh dukungan dari massa aksi.

Harapan di Tengah Keputusasaan

Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Drs. Wilman, MH, yang menemui perwakilan JAKOR, berjanji akan meneruskan aspirasi mereka kepada pimpinan. Namun, janji tersebut belum mampu meredakan amarah massa aksi. Mereka menuntut tindakan nyata, bukan sekadar janji manis.

Di tengah keputusasaan, masih ada secercah harapan. Aksi demonstrasi JAKOR telah membuka mata banyak pihak terhadap permasalahan yang selama ini terpendam. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus mengalir, memberikan kekuatan bagi JAKOR untuk terus berjuang.

Aksi demonstrasi JAKOR di depan kantor Gubernur Sumsel menjadi momentum penting dalam perjuangan melawan ketidakadilan dan keserakahan korporasi. Mereka telah menyuarakan jeritan rakyat yang selama ini terbungkam, serta membongkar tabir gelap yang menyelimuti PT OKI Pulp.

Kini, semua mata tertuju pada pemerintah. Akankah mereka berani mengambil sikap tegas untuk melindungi rakyat dan lingkungan? Akankah keadilan ditegakkan, atau justru kepentingan segelintir elit yang akan menang? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti, perjuangan JAKOR akan terus berlanjut, demi masa depan Bumi Sriwijaya yang lebih baik. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.