Palembang, Nusaly.com – Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2024 digelar di Ballroom Hotel Santika Radial Palembang. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Ir. S.A. Supriono, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumsel, Asnawati, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Sekda Supriono menekankan pentingnya rakor ini sebagai wadah untuk merumuskan rekomendasi dan langkah-langkah strategis dalam mengatasi berbagai persoalan pertanahan di Sumsel. Ia menyoroti sejumlah masalah krusial seperti sengketa tanah, tumpang tindih kepemilikan, dan pemalsuan dokumen yang kerap terjadi di masyarakat.
“GTRA memiliki peran vital dalam mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah-masalah pertanahan ini. Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemprov, TNI, Polri, dan Kejaksaan, diharapkan GTRA dapat mengoptimalkan pengelolaan aset-aset negara dan menciptakan tata kelola agraria yang lebih baik,” ujar Supriono.
Sinergi dan Kolaborasi Kunci Percepatan Reforma Agraria
Kakanwil BPN Sumsel, Asnawati, menjelaskan bahwa GTRA telah berdiri sejak tahun 2018 dan rakor ini merupakan langkah awal untuk memulai kegiatan GTRA di tahun 2024. Ia berharap Pemprov Sumsel dapat mengintegrasikan program reforma agraria ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengalokasikan anggaran yang memadai.
“Kami optimistis bahwa dengan sinergi dan kolaborasi yang semakin kuat, GTRA akan mampu melaksanakan tugasnya secara efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegas Asnawati.
Percepatan Reforma Agraria untuk Pembangunan Berkelanjutan
Ketua Panitia Rakor GTRA Sumsel, Kelik Budiono, mengungkapkan bahwa tema rakor tahun ini adalah “Percepatan Reforma Agraria melalui Sinergi dan Kolaborasi untuk Menjamin Pembangunan Berkelanjutan dan Berdampak di Provinsi Sumsel”. Tema ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2023 tentang Reforma Agraria.
Rakor GTRA Sumsel 2024 berlangsung selama dua hari, 4-5 Juni 2024, dan diikuti oleh 67 peserta dari berbagai instansi terkait. Agenda rakor meliputi diskusi pleno, pembahasan dalam kelompok kerja (pokja), serta penyusunan rekomendasi dan rencana aksi.
Harapan dan Target GTRA Sumsel
Melalui rakor ini, diharapkan akan muncul gagasan-gagasan inovatif dan solusi konkret untuk mengatasi berbagai persoalan pertanahan di Sumsel. Beberapa target yang ingin dicapai antara lain:
- Percepatan penyelesaian konflik agraria: GTRA akan berupaya menyelesaikan konflik-konflik pertanahan yang masih terjadi di masyarakat secara adil dan transparan.
- Peningkatan kualitas tata kelola agraria: GTRA akan mendorong penerapan tata kelola agraria yang baik, termasuk dalam hal perizinan, pendaftaran tanah, dan pemanfaatan lahan.
- Penguatan kapasitas kelembagaan GTRA: GTRA akan terus meningkatkan kapasitas kelembagaannya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.
Rakor GTRA Sumsel 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam mempercepat reforma agraria di Sumsel. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan GTRA dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Sumsel. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.