Semarang, Nusaly.com – Sebuah pameran seni bertajuk “Aposteriori: Seni Nusantara” baru saja digelar di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang. Pameran yang berlangsung selama tiga hari ini sukses memukau ribuan pengunjung dengan kekayaan seni dan budaya Nusantara. Salah satu yang menarik perhatian adalah presentasi budaya lokal dari Ogan Ilir, Sumatera Selatan, yang dibawakan oleh seorang mahasiswi doktoral.
Fitrah Cyntha Dirna, mahasiswi S3 Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) asal Ogan Ilir, berhasil mencuri perhatian pengunjung dengan data penelitiannya tentang “Bejoli Arakan Pernikahan Masyarakat Desa Kuang Dalam”.
Bejoli, Tradisi Arakan Pernikahan Khas Ogan Ilir
Bejoli adalah tradisi arak-arakan pengantin yang masih lestari di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir. Dalam tradisi ini, pengantin pria diarak menuju rumah pengantin wanita dengan diiringi syarofal anam atau terbangan.
Cyntha dengan bangga memaparkan keunikan tradisi Bejoli di stand pamerannya. Ia menampilkan berbagai data penelitian berupa booklet, foto, poster, gambar, video, serta miniatur Bejoli 3 dimensi. Tak lupa, ia juga memamerkan kain songket dan souvenir khas Ogan Ilir sebagai daya tarik tambahan.
Dukungan Promotor dan Dosen Pengampu
Keberhasilan Cyntha dalam mengenalkan budaya Ogan Ilir di pameran ini tak lepas dari dukungan dan bimbingan ketiga promotor dan dosen pengampunya, yaitu Dr. Agus Cahyono, M.Hum, Prof. Dr. Hartono, M.Pd, Dr. Eko Sugiarto, M.Pd, dan Dr. Rahina Nugrahani, S. Sn. M. Ds.
Harapan untuk Pelestarian Budaya
Cyntha berharap tradisi Bejoli dapat terus dilestarikan dan dipertahankan sebagai identitas budaya Kabupaten Ogan Ilir. “Sebagai generasi penerus, saya sangat bangga bisa mengenalkan tradisi Bejoli melalui ajang pameran ini. Harapannya semoga tradisi arakan pernikahan ini bisa terus dilestarikan, dipertahankan dan dikukuhkan sebagai identitas budaya Kabupaten Ogan Ilir,” ungkapnya.
Pameran Aposteriori: Seni Nusantara yang Memukau
Pameran “Aposteriori: Seni Nusantara” sendiri merupakan hasil kerjasama antara mahasiswa Program Studi S3 Pendidikan Seni UNNES dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. Pameran ini menampilkan 28 objek seni Nusantara yang merupakan hasil riset mahasiswa, termasuk patung, lukisan, instalasi, seni digital, inovasi pembelajaran, dan tradisi budaya.
Keberhasilan Fitrah Cyntha Dirna dalam mengenalkan tradisi Bejoli dari Ogan Ilir di pameran seni bergengsi “Aposteriori: Seni Nusantara” merupakan bukti nyata bahwa kekayaan budaya daerah memiliki daya tarik yang tak kalah dengan seni modern. Upaya pelestarian dan pengenalan budaya lokal seperti ini patut diapresiasi dan didukung agar warisan budaya Nusantara tetap hidup dan berkembang. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.