Palembang, Nusaly.com – Kabar duka kembali menyelimuti Kota Palembang. Korban tewas dalam kecelakaan tragis di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Mayjend Yusuf Singadekane, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, ternyata adalah seorang petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang bernama Agus Tri Budi (35).
Rekan Kerja Selamat dari Maut
Jamil (48), rekan kerja Agus yang selamat dari kecelakaan maut tersebut, masih syok dan trauma. Ia menceritakan detik-detik menegangkan saat kereta api tanpa ampun menyambar sepeda motor yang mereka tumpangi.
“Kami berdua sedang dalam perjalanan menuju lokasi tugas. Agus yang mengendarai motor, saya dibonceng,” tutur Jamil dengan suara bergetar. “Tiba-tiba, kereta api sudah dekat. Saya langsung loncat. Kalau tidak, saya pasti ikut tersambar.”
Agus, yang tidak sempat menyelamatkan diri, terpental sejauh 8 meter akibat kerasnya benturan. “Ban depan motor tersambar kereta karena kereta sudah sangat dekat. Kami terkejut,” tambah Jamil.
Luka Parah di Kepala, Nyawa Tak Tertolong
Agus mengalami luka parah di bagian kepala akibat benturan keras tersebut. Nyawanya tidak tertolong meskipun sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Palembang. “Pengemudi motor tewas di tempat akibat pendarahan hebat usai terbentur,” ungkap Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan.
Keluarga Berduka, Tuntut Tanggung Jawab
Keluarga Agus Tri Budi sangat terpukul atas kepergian mendadak orang yang mereka cintai. Mereka menuntut pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini dan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait atas kelalaian yang menyebabkan kecelakaan ini.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Perlintasan tanpa palang pintu ini sudah terlalu sering memakan korban. Kami tidak ingin ada lagi keluarga yang merasakan duka seperti kami,” ujar salah satu anggota keluarga Agus.
Perlintasan Maut: Ancaman Nyata bagi Warga Palembang
Kecelakaan tragis ini kembali menyoroti bahaya perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Palembang. Warga sekitar mengeluhkan bahwa perlintasan tersebut sudah lama menjadi momok bagi mereka. “Kami berharap pemerintah dan PT KAI segera memasang palang pintu dan meningkatkan keamanan di perlintasan ini,” desak salah seorang warga.
Kematian tragis Agus Tri Budi, seorang petugas kebersihan yang berdedikasi, menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api. Perlintasan tanpa palang pintu merupakan ancaman nyata bagi keselamatan pengguna jalan, dan sudah saatnya semua pihak bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.
Pemerintah dan PT KAI harus segera mengambil tindakan untuk mengamankan perlintasan-perlintasan tanpa palang pintu di seluruh Indonesia. Pemasangan palang pintu, rambu-rambu peringatan, dan penjaga perlintasan adalah langkah-langkah yang harus segera diambil untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.