Olahraga

Gemuruh Riuh Suporter Warnai Reuni Legenda Sriwijaya FC di Jakabaring

×

Gemuruh Riuh Suporter Warnai Reuni Legenda Sriwijaya FC di Jakabaring

Share this article
Gemuruh Riuh Suporter Warnai Reuni Legenda Sriwijaya FC di Jakabaring
Gemuruh Riuh Suporter Warnai Reuni Legenda Sriwijaya FC di Jakabaring

Palembang, Nusaly.com – Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) bergemuruh oleh sorak-sorai belasan ribu suporter yang larut dalam nostalgia. Bukan pertandingan biasa yang mereka saksikan, melainkan reuni legenda Sriwijaya FC, Minggu sore.

Acara bertajuk “Big Match Reuni Legend Sriwijaya FC” ini digagas oleh pasangan calon kepala daerah Sumsel, Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (MataHati). Laga reuni ini menjadi ajang temu kangen antara para bintang lapangan hijau yang pernah mengharumkan nama Sriwijaya FC dengan para penggemar setianya.

Antusiasme Suporter Tak Terbendung

“Saya sudah lama menantikan momen ini,” ujar Faisal, salah seorang suporter yang datang dari Baturaja. “Melihat para legenda kembali merumput, rasanya seperti kembali ke masa kejayaan Sriwijaya FC.”

Euforia serupa juga dirasakan oleh belasan ribu suporter lain yang memadati stadion. Mereka kompak menyanyikan yel-yel penyemangat, melambaikan bendera, dan tak henti-hentinya meneriakkan nama-nama pemain idola mereka.

Bintang Lapangan Hijau Kembali Bersinar

Tak hanya suporter, para pemain legendaris pun tampak antusias mengikuti acara ini. Ferry Rotinsulu, salah satu kiper legendaris Sriwijaya FC, mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali menginjakkan kaki di lapangan GSJ.

“Semua pemain sangat antusias, terlebih Kayamba yang dapat kembali ke Palembang setelah tiba dari Australia,” ujarnya.

Kayamba Gumbs, pemain asal Saint Kitts and Nevis yang menjadi ikon Sriwijaya FC pada era 2007-2012, tampak bersemangat menjalani latihan bersama rekan-rekannya. Kehadirannya menjadi magnet tersendiri bagi para penggemar.

Reuni Dua Generasi Emas

Big Match Reuni Legend Sriwijaya FC mempertemukan dua generasi emas Laskar Wong Kito. Generasi pertama, era 2007, diwakili oleh pelatih Rahmad Darmawan (RD), Ferry Rotinsulu, Kayamba Gumbs, serta pemain-pemain lain seperti Ambrizal, Muhammad Nasuha, dan Wijay.

Sementara generasi kedua, era 2012, diwakili oleh pelatih Kas Hartadi, Rifki Mokodompit, Budi Sudarsono, Firman Utina, dan sederet nama besar lainnya.

Meski hanya bertajuk laga persahabatan, kedua tim tetap menunjukkan semangat juang dan permainan apik yang menjadi ciri khas Sriwijaya FC.

Lebih dari Sekadar Reuni Legenda Sriwijaya FC

Acara ini bukan sekadar reuni biasa. Lebih dari itu, ini adalah perayaan atas sejarah dan prestasi gemilang Sriwijaya FC. Laga ini juga menjadi bukti bahwa ikatan antara klub, pemain, dan suporter tidak akan pernah pudar, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.

“Big Match Reuni Legend Sriwijaya FC ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat Laskar Wong Kito dan memberikan inspirasi bagi generasi muda,” ujar Mawardi Yahya, salah satu penggagas acara.

Membangun Semangat Baru Sriwijaya FC

Dampak dari acara ini tidak hanya terasa di dalam stadion. Semangat baru seolah terbangun di seluruh penjuru Sumatera Selatan. Para penggemar Sriwijaya FC kembali bergairah, berharap tim kebanggaan mereka dapat kembali berjaya di kancah sepak bola nasional.

Reuni ini juga menjadi momentum bagi manajemen Sriwijaya FC untuk merenungkan kembali perjalanan panjang klub. Dengan semangat baru yang terbangun, diharapkan Sriwijaya FC dapat kembali meraih prestasi gemilang di masa depan.

Big Match Reuni Legend Sriwijaya FC menjadi catatan manis dalam sejarah klub. Lebih dari sekadar pertandingan, acara ini menjadi ajang silaturahmi, nostalgia, dan pembangkit semangat bagi seluruh elemen Sriwijaya FC. Semoga semangat ini terus berkobar dan membawa Laskar Wong Kito kembali ke puncak kejayaan. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.