Hukum

Nenek Horma yang Hilang di Tulung Selapan Ditemukan dalam Kondisi Kerangka Tulang

Nenek Horma yang Hilang di Tulung Selapan Ditemukan dalam Kondisi Kerangka Tulang
Nenek Horma yang Hilang di Tulung Selapan Ditemukan dalam Kondisi Kerangka Tulang. Foto: dok. sumeks.co

Kayuagung, Nusaly.com – Setelah dilaporkan hilang sejak akhir September 2024, Nenek Horma (72), warga Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), akhirnya ditemukan. Namun, nenek malang itu ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, tinggal kerangka tulang belulang.

Kerangka tersebut ditemukan di sebuah lahan lebak di Desa Penyandingan pada Minggu (3/11/2024). Selain kerangka dan tulang-belulang, juga ditemukan tengkorak kepala yang sudah tidak utuh.

Salah satu cucu korban, Yudi Pratama (18), menduga bahwa kerangka tersebut adalah neneknya. Dugaan itu semakin kuat karena sehari sebelumnya, warga menemukan celana, kain, dan baju yang dikenakan Nenek Horma saat pergi dari rumahnya di dekat lokasi penemuan kerangka.

“Kami masih menunggu hasil olah TKP dan autopsi mengenai kerangka tulang yang ditemukan ini,” ujar Yudi. “Kami berterima kasih atas penemuan ini.”

Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, S.H., M.H., mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari masyarakat mengenai penemuan kerangka tersebut. Kepala SPKT Polsek Tulung Selapan dan anggota polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Di lokasi penemuan kerangka, langsung dilakukan pemasangan police line. Kami juga melakukan pengamanan lokasi dan mencari informasi dari masyarakat yang menemukan pertama kali,” jelas Kapolres.

“Anggota unit identifikasi Satreskrim juga sudah di lokasi untuk melakukan olah TKP,” tambahnya.

Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Pulau Beruang, Supriadi, untuk membantu mengamankan lokasi TKP sebelum anggota Polsek dan Polres datang.

“Untuk saat ini, lokasi masih dalam proses olah TKP dan penyelidikan mengenai kejadian itu,” ujarnya.

Kronologi Kejadian

Nenek Horma dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak akhir September 2024. Keluarga dan warga telah melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil.

Dua hari sebelum kerangka ditemukan, polisi juga telah menurunkan anjing pelacak untuk membantu pencarian. Namun, pencarian tersebut juga tidak membuahkan hasil.

Penemuan kerangka tulang Nenek Horma membuat keluarga yang berasal dari Desa Kayuara datang ke Desa Penyandingan. Mereka harus berjalan kaki melewati lebak dengan jarak sekitar 2 kilometer untuk mencapai lokasi penemuan.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Nenek Horma. Dugaan sementara, Nenek Horma meninggal dunia karena tersesat di lahan lebak tersebut.

Pentingnya Kewaspadaan dan Keselamatan di Lahan Lebak

Lahan lebak merupakan lahan rawa yang digenangi air secara musiman. Lahan ini umumnya ditumbuhi vegetasi yang lebat dan memiliki medan yang sulit.

Kejadian hilangnya Nenek Horma mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di lahan lebak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Beri tahu keluarga atau kerabat jika ingin pergi ke lahan lebak.
  • Gunakan pakaian yang menutup tubuh dan alas kaki yang sesuai.
  • Bawa peralatan navigasi, seperti kompas atau GPS.
  • Berhati-hati saat berjalan di lahan yang berlumpur atau digenangi air.
  • Waspada terhadap binatang buas yang mungkin berada di lahan lebak.

Nenek Horma (72), warga Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan, OKI, yang dilaporkan hilang sejak akhir September 2024, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kerangka tulang Nenek Horma ditemukan di sebuah lahan lebak di Desa Penyandingan. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di lahan lebak. (puputzch)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version