KabarNusa

12 Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan Jajanan Pedas, Polisi Gandeng BPOM Uji Sampel Makanan

94
×

12 Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan Jajanan Pedas, Polisi Gandeng BPOM Uji Sampel Makanan

Share this article
12 Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan Jajanan Pedas, Polisi Gandeng BPOM Uji Sampel Makanan
12 Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan Jajanan Pedas, Polisi Gandeng BPOM Uji Sampel Makanan. Foto: Dok. Polresta Bandar Lampung.

Bandar Lampung, NUSALY.COM – Polresta Bandar Lampung menyelidiki kasus keracunan yang menimpa 12 siswa SD Negeri 1 Durian Payung, Bandar Lampung, pada Selasa (22/10/2024) pagi. Para siswa mengalami pusing, mual, dan muntah setelah mengkonsumsi jajanan ringan bermerk “Spicy Noodle Stick” yang memiliki rasa pedas.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandar Lampung, Kompol M. Hendrik Apriliyanto, mengatakan pihaknya telah mengambil beberapa sampel jajanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium.

Helpdesk-KPU OKI

“Kemarin tim Inafis sudah mengambil beberapa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab belasan siswa-siswi ini mengalami pusing hingga muntah-muntah,” katanya, Rabu (23/10/2024).

Sampel yang diambil meliputi jajanan ringan “Spicy Noodle Stick” dan minuman es teh yang dijual di kantin sekolah. “Sampel makanan maupun minuman itu akan dilakukan uji lab. Tentu akan melibatkan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), apa hasilnya nanti akan kami sampaikan,” lanjutnya.

Penyelidikan dan Pemeriksaan Saksi

Selain melakukan uji laboratorium, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak kantin dan sekolah. Dari keterangan pihak kantin, diketahui bahwa jajanan tersebut dibeli dari seorang pedagang di Pasar Kangkung, Bandar Lampung.

“Ada beberapa saksi, baik dari pihak sekolah maupun pihak kantin itu sendiri, yang kami mintai keterangan. Kalau dari keterangan pihak kantin, snack itu dibelinya di pedagang yang berada di Pasar Kangkung,” jelas Hendrik.

Imbauan kepada Pihak Sekolah

Hendrik mengimbau pihak sekolah untuk lebih ketat dalam memantau makanan dan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. “Ini menjadi contoh, semoga kedepannya pihak sekolah ini bisa lebih selektif lagi memantau makanan maupun jajanan yang beredar di sekolah agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali,” tegasnya.

Keamanan Pangan di Lingkungan Sekolah

Kasus keracunan makanan di lingkungan sekolah ini mengingatkan kita akan pentingnya keamanan pangan, terutama bagi anak-anak. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa makanan dan jajanan yang dijual di kantin sekolah aman dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk menjaga keamanan pangan di lingkungan sekolah antara lain:

  • Melakukan seleksi terhadap penjual makanan di kantin sekolah. Pastikan penjual memiliki izin usaha dan menjaga kebersihan dalam proses pengolahan makanan.
  • Melakukan pengawasan secara berkala terhadap kantin sekolah. Periksa kebersihan kantin, kondisi makanan, dan cara penyimpanan makanan.
  • Memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya memilih jajanan yang sehat dan aman.
  • Bekerja sama dengan dinas kesehatan dan BPOM untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian sampel makanan secara berkala.

Peran Orang Tua dalam Menjaga Keamanan Pangan Anak

Orang tua juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan pangan anak, di antaranya:

  • Memberikan bekal makanan dari rumah yang terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
  • Mendidik anak untuk memilih jajanan yang sehat dan aman.
  • Mengajarkan anak untuk mencuci tangan sebelum makan.
  • Memperhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasan makanan sebelum membeli atau mengkonsumsi.

Kasus keracunan jajanan di Bandar Lampung ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan keamanan pangan. Sekolah, orang tua, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dalam mengkonsumsi makanan dan jajanan. Dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keamanan pangan, diharapkan kasus keracunan makanan dapat dicegah. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.