Jakarta, Nusaly.com – PT OKI Pulp & Paper Mills (OKI) resmi mencatatkan dua jenis obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 November 2024. Obligasi tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 dan Obligasi USD Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperoleh pendanaan melalui pasar modal, dengan total nilai nominal emisi mencapai miliaran rupiah dan dolar AS.
Detail Obligasi Rupiah
Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 diterbitkan dalam tiga seri dengan karakteristik sebagai berikut:
- Seri A (OPPM01ACN6): Nilai nominal Rp664,55 miliar, tingkat bunga 7,5% per tahun, dan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
- Seri B (OPPM01BCN6): Nilai nominal Rp1,20 triliun, tingkat bunga 10,25% per tahun, dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
- Seri C (OPPM01CCN3): Nilai nominal Rp384,24 miliar, tingkat bunga 10,75% per tahun, dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Detail Obligasi Dolar AS
Selain obligasi dalam mata uang rupiah, OKI juga menerbitkan Obligasi USD Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 dalam tiga seri, yaitu:
- Seri A (USDOPPM01ACN6): Nilai nominal USD5,33 juta, tingkat bunga 5,75% per tahun, dan jangka waktu 370 hari kalender.
- Seri B (USDOPPM01BCN6): Nilai nominal USD1,46 juta, tingkat bunga 7% per tahun, dan jangka waktu 3 tahun.
- Seri C (USDOPPM01CCN6): Nilai nominal USD2,43 juta, tingkat bunga 8% per tahun, dan jangka waktu 5 tahun.
Peringkat Obligasi dan Wali Amanat
Obligasi yang diterbitkan oleh OKI mendapatkan peringkat dari dua lembaga pemeringkat efek di Indonesia, yaitu:
- PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO): Memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi rupiah.
- PT Kredit Rating Indonesia: Memberikan peringkat irAA- (Double A Minus) untuk obligasi dolar AS.
Peringkat ini menunjukkan bahwa obligasi tersebut memiliki risiko yang relatif rendah dan prospek yang cukup baik bagi investor.
PT Bank KB Bukopin Tbk ditunjuk sebagai wali amanat untuk emisi obligasi ini. Bank KB Bukopin bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hak-hak pemegang obligasi terlindungi dan proses pembayaran bunga serta pokok obligasi dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pencatatan Obligasi di BEI
Pencatatan obligasi OKI ini menambah jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI pada tahun 2024. Hingga saat ini, sudah tercatat 121 emisi obligasi dan sukuk dari 73 emiten dengan total nilai mencapai Rp112,13 triliun.
Dengan pencatatan obligasi OKI, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI menjadi 589 emisi dengan total nilai nominal outstanding sebesar Rp465,41 triliun dan USD86,0163 juta. Selain itu, terdapat 191 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal mencapai Rp6.035,71 triliun dan USD502,10 juta, serta 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,70 triliun.
Manfaat Pencatatan Obligasi bagi OKI
Pencatatan obligasi ini merupakan langkah penting bagi PT OKI Pulp & Paper Mills untuk:
- Memperkuat posisi finansial: Mendapatkan dana segar untuk membiayai kegiatan operasional dan ekspansi usaha.
- Memperluas sumber pendanaan: Mengakses sumber pendanaan alternatif di luar perbankan.
- Meningkatkan citra perusahaan: Meningkatkan kredibilitas dan transparansi perusahaan di mata investor.
Dampak Positif bagi Pasar Modal Indonesia
Pencatatan obligasi OKI juga memberikan dampak positif bagi pasar modal Indonesia, antara lain:
- Memperkaya pilihan investasi: Memberikan alternatif instrumen investasi bagi investor domestik dan internasional.
- Meningkatkan likuiditas pasar: Menambah jumlah instrumen yang diperdagangkan di bursa efek.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi: Memfasilitasi perusahaan untuk mendapatkan modal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Pencatatan obligasi PT OKI Pulp & Paper Mills di BEI merupakan langkah strategis yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan pasar modal Indonesia. OKI mendapatkan sumber pendanaan alternatif untuk mengembangkan usahanya, sementara pasar modal Indonesia semakin berkembang dengan bertambahnya instrumen investasi yang tersedia. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.