Lampung, Nusaly.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) secara nasional. Sebagai perusahaan tambang batu bara, PTBA juga berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Reklamasi dan Penanaman Pohon
Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra, menyampaikan bahwa salah satu upaya PTBA dalam menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan melakukan reklamasi di area pascatambang seluas 2.200 hektar. Sebanyak 1,4 juta pohon telah ditanam sebagai wujud komitmen dalam merestorasi ekosistem dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah operasional PTBA.
“Upaya ini selaras dengan visi PTBA sebagai perusahaan energi kelas dunia yang peduli terhadap pelestarian lingkungan,” tegas Niko di Lampung, Kamis (7/11/2024).
Penurunan Emisi Karbon dan Pengembangan EBT
Niko menambahkan bahwa PTBA berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 217.403 ton CO2eq per Juni 2023. Penurunan ini dicapai melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dalam berbagai aspek operasional.
Selain itu, PTBA juga aktif mengembangkan proyek EBT melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai lokasi strategis. Beberapa proyek PLTS yang sedang dikembangkan oleh PTBA antara lain:
- PLTS berkapasitas 200 Megawatt peak (MWp) di area pascatambang Tanjung Enim, Ombilin, dan Bantuas
- PLTS Padang berkapasitas 40 MWp yang dikerjasamakan dengan PT Semen Padang
- PLTS Toll Road berkapasitas 2 MWp yang dikerjasamakan dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PTBA juga telah mengoperasikan beberapa PLTS, di antaranya:
- PLTS Bangka Belitung dan Cilegon berkapasitas 6,4 MWp yang dikerjasamakan dengan PT Timah Tbk
- PLTS Soekarno-Hatta Airport Control Center berkapasitas 241 kilowatt peak (kWp) yang dikerjasamakan dengan PT Angkasa Pura II
- PLTS Baki Mandara Toll Road berkapasitas 400 kWp yang dikerjasamakan dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk
- PLTS Baturaja berkapasitas 13,08 kWp yang dikerjasamakan dengan PT Semen Baturaja
“Semua ini menegaskan peran PTBA dalam mendukung energi hijau dan solusi ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Niko.
Dukungan terhadap Peningkatan Produksi Pertanian
PTBA juga mendukung upaya peningkatan produksi pertanian dengan memberikan bantuan PLTS di berbagai daerah, seperti:
- PLTS Talawi Sawahlunto, Sumatera Barat
- PLTS Nanjungan Lahat, Sumsel
- PLTS Tanjung Raja Muara Enim, Sumsel
- PLTS Trimulyo Pesawaran, Lampung
- PLTS Rejosari Mataram, Lampung
PLTS tersebut digunakan untuk mendukung optimalisasi pengairan ke sawah-sawah petani, sehingga para petani dapat meningkatkan intensitas tanam padi.
Digitalisasi dalam Pengembangan Bisnis
PTBA juga melakukan inovasi digitalisasi dalam upaya pengembangan bisnisnya, mulai dari sektor pertambangan, transportasi, hingga pelabuhan.
Di sektor pertambangan, PTBA menerapkan teknologi Map Operational (Mapo), Slope Stability Radar, dan Mine Operation System. Di sektor transportasi, PTBA mengembangkan Supervisory Control & Data Acquisition (SCADA), Cargo Tracking System, dan Automatic Train Loading Station (ATLS). Sementara itu, di sektor pelabuhan, PTBA menerapkan digitalisasi Coal Handling Facility, Vessel Track, dan Customer Information System.
“Strategi pengembangan usaha PTBA ada empat, yaitu mining, downstream, energy and utility, logistic, infrastructure and trading, serta green business,” jelas Niko.
Pelabuhan dan Lokasi Tambang PTBA
Saat ini, batu bara PTBA didistribusikan melalui tiga pelabuhan, yaitu Teluk Bayur, dermaga Kertapati, dan Pelabuhan Tarahan.
- Pelabuhan Teluk Bayur: Mendistribusikan 2,5 juta ton batu bara per tahun.
- Dermaga Kertapati: Mendistribusikan 7 juta ton batu bara per tahun.
- Pelabuhan Tarahan: Merupakan pelabuhan terbesar di Asia Tenggara dan mendistribusikan 25 juta ton batu bara per tahun.
PTBA memiliki lima lokasi tambang batu bara, yaitu:
- Tambang Peranap
- Tambang Ombilin
- Tambang Tanjung Enim
- Tambang IPC-Bantuas
- Tambang Bukit Kendi
Total sumber daya batu bara PTBA mencapai 5,851 miliar ton, dengan cadangan tertambang sebesar 3,018 miliar ton.
Pelabuhan Tarahan: Ujung Titik Suplai Rantai PTBA
General Manager Unit Pelabuhan Tarahan PTBA Tbk, Hengki Burmana, menjelaskan bahwa Pelabuhan Tarahan merupakan ujung titik suplai rantai PTBA di Lampung. Kereta api Babaranjang mengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke Tarahan sejauh 430 km.
“Kami mendukung penyediaan batu bara untuk pembangkit listrik di Indonesia. Jika ada gangguan sedikit saja dalam transportasi kereta api, seperti yang terjadi di Muara Enim beberapa waktu lalu, dampaknya akan dirasakan secara nasional,” ujar Hengki.
Hal ini dikarenakan batu bara yang keluar dari Tarahan merupakan cadangan energi untuk pembangkit listrik di Pulau Jawa.
PTBA berkomitmen untuk mendukung pengembangan EBT dan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam operasionalnya. Melalui reklamasi, penanaman pohon, dan pengembangan PLTS, PTBA berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia. PTBA juga aktif mendukung peningkatan produksi pertanian dan menerapkan digitalisasi dalam berbagai aspek operasionalnya. Dengan strategi yang komprehensif dan berorientasi pada keberlanjutan, PTBA berupaya untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan. (InSan)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.