NusaEdu

Nikmati Gairah Literasi: 4 Taman Baca dan Perpustakaan Nyaman di Berbagai Daerah Indonesia

Dari Tepi Pantai Hingga Nuansa Homey, Ruang-ruang Komunitas Ini Tawarkan Pengalaman Membaca dan Berdiskusi yang Berbeda.

Nikmati Gairah Literasi: 4 Taman Baca dan Perpustakaan Nyaman di Berbagai Daerah Indonesia
Nikmati Gairah Literasi: 4 Taman Baca dan Perpustakaan Nyaman di Berbagai Daerah Indonesia. Foto: Dok. Ditjen Vokasi Kemendikdasmen

JAKARTA, NUSALYTaman baca atau perpustakaan memegang peran penting sebagai salah satu ruang vital untuk meningkatkan gairah literasi masyarakat. Di ruang-ruang ini, masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas untuk menambah pengetahuan, mulai dari membaca koleksi buku, berdiskusi berbagai topik, melakukan penelitian pustaka, atau kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang kreativitas.

Di berbagai daerah di Indonesia, inisiatif mendirikan taman baca atau perpustakaan sering kali datang dari komunitas atau perorangan. Mereka memiliki niat mulia untuk mendorong masyarakat agar gemar membaca dan pada akhirnya menjadi masyarakat yang literat.

Para pendiri taman baca pun kemudian berupaya sedemikian rupa untuk memancing minat masyarakat agar mau berkunjung. Mereka menghadirkan buku-buku bacaan menarik, berupaya mencari lokasi strategis untuk mendirikan taman baca, sampai memikirkan desain dan fasilitas yang nyaman agar pengunjung betah berlama-lama dengan taman baca atau perpustakaan tersebut.

Berikut adalah empat rekomendasi taman baca atau perpustakaan di beberapa daerah di Indonesia yang menawarkan konsep unik dan kenyamanan, yang akan membuat pengunjung betah untuk membaca buku sambil bersantai atau berdiskusi:

Sophie’s Sunset Library, Aceh

Sophie’s Sunset Library merupakan sebuah taman baca atau perpustakaan dengan konsep yang sangat unik, yaitu berada di tepi Pantai Lhoknga, Aceh. Lokasinya kurang-lebih 35 menit dari pusat kota Banda Aceh, tepatnya di Jalan Irwandi Yusuf, Lampu’uk, Meunasah Lambaro, Aceh Besar.

Perpustakaan ini didirikan oleh Raihan Lubis bersama sang suami pada tahun 2022. Mereka memiliki kecintaan yang mendalam terhadap buku dan dunia literasi, dengan latar belakang di dunia jurnalistik.

Pasangan ini pernah merantau ke Bali, Jakarta, dan Bogor, lalu memilih pindah ke Aceh pada tahun 2021 dengan membawa sekitar 1.300 judul buku koleksi pribadi mereka. Awalan nama perpustakaan ini, “Sophies”, diambil dari nama putri mereka yang bermakna kebijaksanaan.

Perpustakaan ini sering kali menjadi ruang kunjungan yang nyaman untuk membaca, berdiskusi, atau sekadar tempat singgah keluarga sambil melihat pemandangan Pantai Lhoknga yang indah.

Koleksi buku perpustakaan tersebut sangat beragam, meliputi sastra, sosial, politik, sejarah, buku anak, bahkan termasuk buku mengenai resep masakan.

Perpustakaan ini begitu mencolok karena, selain daya tarik buku-buku, pemiliknya juga mendesain ruangan perpustakaan dengan estetik. Sophie’s Sunset Library juga aktif menginformasikan kegiatan-kegiatan mereka melalui kanal Instagram @sophies_sunset_library.

Taman Baca Kesiman, Bali

Taman baca ini berlokasi di Jalan Sedap Malam, Kesiman, Kota Denpasar, Bali. Lebih dari sekadar perpustakaan, Taman Baca Kesiman merupakan pusat kebudayaan, pendidikan, serta berbagai aktivitas lain bagi masyarakat setempat. Didirikan oleh pasangan suami-istri, Agung Alit dan Hani Duarsa, pada tahun 2014, tempat ini menyediakan lahan sekitar 15 hektare yang memungkinkan berbagai kegiatan.

Di Taman Baca Kesiman, pengunjung tidak hanya dapat membaca di ruangan perpustakaan, tetapi juga berdiskusi di luar ruangan. Disediakan banyak tempat duduk dengan suasana nyaman, mulai dari di bawah pohon hingga yang dinaungi atap. Pengunjung bahkan bisa membaca sambil selonjoran dan tidur-tiduran santai di rerumputan di sebelah perpustakaan.

Selain menyediakan buku bacaan berbagai genre, Taman Baca Kesiman menawarkan banyak sekali kegiatan menarik, mulai dari diskusi buku dan pemikiran, kelas bahasa (seperti Inggris, Jepang, Mandarin, dan lain-lain), hingga berbagai aktivitas para pegiat literasi. Konsep ruang dan beragam kegiatan inilah yang membuat Taman Baca Kesiman menjadi ruang publik yang hidup dan nyaman.

Kebun Buku, Yogyakarta

Yogyakarta dikenal sebagai Kota Pendidikan, dan identitas ini tentu saja tidak lepas dari keberadaan buku, taman baca atau perpustakaan, serta dialektika pemikiran yang berkembang di dalamnya. Kota ini juga merupakan “sarang” bagi banyak penerbit independen, toko buku alternatif, dan tentu saja taman baca yang dibuat oleh kelompok atau perorangan yang mencintai buku.

Salah satu taman baca yang menarik di Yogyakarta adalah Kebun Buku. Didirikan oleh Junaedi, salah seorang pecinta buku, pada tahun 2015, Kebun Buku diniatkan untuk menghadirkan sebuah ruang yang nyaman bagi pengunjung untuk membaca dan berdiskusi.

Konsep interior dan desain ruangan taman baca ini sangat unik, menyuguhkan kesan instagramable karena dikelilingi taman, pepohonan, dan suasana teduh yang asri.

Kebun Buku berlokasi di Jalan Minggiran No. 61A, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Selain membaca, tempat ini juga memperbolehkan pengunjung untuk membeli koleksi buku dengan harga yang tentu saja terjangkau. Untuk melengkapi pengalaman bersantai sambil membaca atau berdiskusi, pengunjung juga dapat memesan minuman dan makanan yang tersedia.

Baca di Tebet, Jakarta

Baca di Tebet merupakan perpustakaan swadaya yang berlokasi strategis di Jalan Tebet Barat Dalam Raya No. 29, Kecamatan Tebet, Jakarta. Perpustakaan ini didirikan oleh Wien Muldian bersama penulis sekaligus pengacara Kanti W. Janis pada 20 Februari 2022.

Konsep perpustakaan ini sengaja menghadirkan kesan homey atau seperti di rumah sendiri, agar pengunjung merasa betah berlama-lama sambil membaca atau beraktivitas literasi lainnya. Baca di Tebet memiliki fasilitas cukup lengkap, dimulai dari ruang baca, ruang temu, hingga tempat podcast, dengan koleksi buku kurang-lebih berjumlah 26 ribu judul.

Koleksi buku di sini didominasi karya sastra, sejarah, sosial, buku anak dari dalam dan luar negeri, termasuk berbagai majalah. Gedung Baca di Tebet sendiri terdiri atas dua lantai. Lantai satu difungsikan sebagai area resto, sementara lantai dua sepenuhnya sebagai ruang baca yang nyaman.

Keberadaan “kursi-karya” dan “kamar” bernama Ruang Fikir yang dihadirkan oleh penggagas perpustakaan ini semakin membuat pengunjung merasa betah untuk membaca atau sekadar bertemu dan berdiskusi dalam suasana yang tenang.

Selain empat taman baca atau perpustakaan di atas, pastinya masih banyak taman baca dan perpustakaan lain di berbagai daerah di Indonesia yang menawarkan konsep unik, kenyamanan, dan kegiatan menarik yang mendukung gairah literasi. Keberadaan ruang-ruang seperti ini sangat penting untuk terus memupuk minat baca dan diskusi di kalangan masyarakat.

Taman baca atau perpustakaan penting tingkatkan literasi masyarakat, inisiasi komunitas/perorangan. Rekomendasi 4 taman baca nyaman di Indonesia: Sophie’s Sunset Library (tepi pantai Lhoknga, Aceh, pendiri Raihan Lubis th 2022, koleksi beragam), Taman Baca Kesiman (pusat budaya/pendidikan, Denpasar Bali, pendiri Agung Alit & Hani Duarsa th 2014, lahan 15 ha, diskusi outdoor, kelas bahasa), Kebun Buku (nuansa taman instagramable, Yogyakarta, pendiri Junaedi th 2015, bisa beli buku/pesan makan-minum), Baca di Tebet (konsep homey, Jakarta, pendiri Wien Muldian & Kanti W. Janis 20 Feb 2022, koleksi 26 ribu judul, 2 lantai – resto/baca). (gun)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version