NusaEdu

Upi Asmaradhana, Calon Kuat Ketua Umum GRADASI di Munas II Dieng

Upi Asmaradhana, Calon Kuat Ketua Umum GRADASI di Munas II Dieng
Upi Asmaradhana, Calon Kuat Ketua Umum GRADASI di Munas II Dieng. Foto: GRADASI Ketapang

Wonosobo, Nusaly.com – Nama Upi Asmaradhana semakin menguat sebagai kandidat utama Ketua Umum Generasi Digital Indonesia (GRADASI) dalam Musyawarah Nasional II (Munas II) yang akan dihelat pada 12-15 Desember 2024 di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Upi, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan Komunikasi di Dewan Pengurus Pusat (DPP) GRADASI, dinilai memiliki kapasitas mumpuni untuk memimpin organisasi tersebut menuju era baru.

Rekam Jejak Gemilang di Bidang Digital

Kiprah Upi di dunia digital bukanlah isapan jempol belaka. Sebagai seorang profesional, ia dikenal memiliki kemampuan strategis dalam memimpin organisasi, termasuk organisasi sebesar GRADASI. Rekam jejaknya dalam membangun jaringan komunikasi digital yang inklusif menjadi modal penting dalam menggalang dukungan dari berbagai daerah.

“Kami percaya Upi Asmaradhana mampu membawa visi GRADASI untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang semakin cakap digital,” ujar salah satu pengurus wilayah yang mendukung pencalonan Upi.

Dukungan terhadap Upi semakin menguat menjelang Munas II. Namanya kerap disebut-sebut di forum-forum internal GRADASI, baik di tingkat daerah maupun nasional. Hal ini memperkuat peluangnya untuk memimpin organisasi tersebut dalam periode mendatang.

Munas II GRADASI: Kolaborasi Membangun Negeri

Munas II GRADASI mengusung tema “Kolaborasi Membangun Negeri Menuju Indonesia Cakap Digital”. Acara ini akan dihadiri oleh delegasi dari seluruh Indonesia. Selain agenda pemilihan Ketua Umum, Munas II juga akan diisi dengan seminar literasi digital dan acara kebersamaan untuk memperkuat solidaritas di antara anggota GRADASI.

Memperkuat Peran GRADASI sebagai Motor Penggerak Literasi Digital

Dengan kompetensi, pengalaman, dan jaringan yang dimiliki, Upi diharapkan mampu memperkuat peran GRADASI sebagai motor penggerak literasi digital di Indonesia. GRADASI, sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan masyarakat digital, memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia yang cakap digital.

Tantangan di era digital semakin kompleks, mulai dari penyebaran hoaks, penipuan online, hingga kesenjangan akses digital. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang visioner dan mampu menjawab tantangan tersebut.

Upi, dengan segudang pengalamannya di bidang digital, diharapkan mampu membawa GRADASI menjadi organisasi yang lebih berperan dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

Akankah Upi Asmaradhana terpilih menjadi pemimpin baru GRADASI? Jawabannya akan terjawab pada Munas II Desember mendatang. Namun, satu hal yang pasti, GRADASI membutuhkan nakhoda yang tangguh dan berpengalaman untuk mengarungi samudra digital yang penuh tantangan.

Menilik Lebih Jauh Peran GRADASI di Era Digital

GRADASI, singkatan dari Generasi Digital Indonesia, merupakan organisasi yang berfokus pada pengembangan masyarakat digital di Indonesia. Organisasi ini memiliki visi untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang cakap digital, yaitu masyarakat yang mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif, bijak, dan bertanggung jawab.

Di era digital yang semakin pesat, peran GRADASI menjadi sangat krusial. GRADASI berperan aktif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan, seperti:

  • Pelatihan dan workshop literasi digital: GRADASI rutin menyelenggarakan pelatihan dan workshop literasi digital untuk berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, hingga masyarakat umum. Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti penggunaan media sosial yang bijak, keamanan digital, etika digital, dan lain-lain.
  • Seminar dan diskusi tentang isu-isu digital: GRADASI juga aktif menyelenggarakan seminar dan diskusi yang membahas isu-isu terkini di dunia digital. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai permasalahan dan tantangan di era digital.
  • Pengembangan konten edukatif digital: GRADASI aktif mengembangkan konten edukatif digital, seperti artikel, video, dan infografis, yang disebarluaskan melalui website dan media sosial. Konten-konten ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang literasi digital.
  • Advokasi kebijakan digital: GRADASI juga berperan dalam advokasi kebijakan digital yang berpihak pada masyarakat. GRADASI aktif menyuarakan aspirasi masyarakat dan memberikan masukan kepada pemerintah terkait dengan peraturan dan kebijakan di bidang digital.

Tantangan GRADASI ke Depan

Meskipun telah banyak berkontribusi dalam pengembangan literasi digital di Indonesia, GRADASI masih menghadapi berbagai tantangan ke depan, di antaranya:

  • Kesenjangan akses digital: Kesenjangan akses digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih cukup tinggi. GRADASI perlu meningkatkan upaya untuk menjangkau masyarakat di wilayah pedesaan dan terpencil agar mereka juga dapat menikmati manfaat dari teknologi digital.
  • Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian: Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial masih menjadi permasalahan serius. GRADASI perlu meningkatkan upaya untuk memberantas hoaks dan ujaran kebencian melalui edukasi dan kampanye literasi digital.
  • Keamanan digital: Kejahatan siber semakin marak di era digital. GRADASI perlu meningkatkan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keamanan digital dan memberikan edukasi tentang cara-cara melindungi diri dari kejahatan siber.

GRADASI memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Di bawah kepemimpinan yang kuat dan visioner, GRADASI diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan di era digital dan mewujudkan Indonesia yang cakap digital. Munas II GRADASI yang akan datang menjadi momentum penting untuk memilih pemimpin yang tepat untuk membawa GRADASI menuju masa depan yang lebih baik. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version