NusaEdu

Yidha, Bocah Desa dari OKI, Raih Medali Perak Kompetisi Matematika Dunia di Singapura

Yidha, Bocah Desa dari OKI, Raih Medali Perak Kompetisi Matematika Dunia di Singapura
Yidha, Bocah Desa dari OKI, Raih Medali Perak Kompetisi Matematika Dunia di Singapura

Kayuagung, Nusaly.comYidha Firmanta Elhuda, siswa SMP Plus Literasi Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, telah mengukir prestasi gemilang di kancah internasional. Ia berhasil meraih medali perak dalam kompetisi International Mathematics Contest Singapore (IMCS) 2024 yang digelar di Singapura pada 26-29 Juli lalu.

Kebanggaan OKI dan Indonesia

Kabar gembira ini disambut hangat oleh Pj. Bupati OKI, Asmar Wijaya. Dalam pertemuan dengan Yidha dan orang tuanya di ruang kerjanya pada Jumat, 2 Agustus 2024, Asmar mengungkapkan rasa bangga dan harunya atas prestasi yang diraih Yidha.

“Saya sangat bangga dan terharu. Yidha, anak desa kita, mampu bersaing dan meraih prestasi di tingkat dunia. Ini adalah bukti bahwa anak-anak dari desa tidak kalah berprestasi dengan anak-anak di kota,” ujar Asmar.

Asmar juga berpesan kepada Yidha untuk tetap rendah hati, terus belajar, dan tidak berpuas diri. Ia berharap Yidha dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain di OKI untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama daerah.

Sekolah Binaan Sampoerna Agro

Prestasi Yidha tak lepas dari peran SMP Plus Literasi Pedamaran Timur, sekolah binaan PT Sampoerna Agro di bawah Yayasan Literasi Petir Indonesia. Kepala sekolah, Adi Saputro, menjelaskan bahwa sekolah memiliki program khusus untuk mengasah minat dan bakat siswa di berbagai bidang, termasuk matematika.

“Kami memiliki klub matematika, bahasa Inggris, komputer, dan lainnya. Kami juga bekerja sama dengan para ahli di Bandung dan Kampung Inggris Pare Kediri untuk melatih anak-anak secara daring,” papar Adi.

Sekolah Swasta dengan Biaya Terjangkau

SMP Plus Literasi Pedamaran Timur adalah sekolah swasta yang berdiri di atas lahan hibah dari desa. Sekolah ini didirikan atas kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.

Salah satu keunikan sekolah ini adalah biaya SPP yang sangat terjangkau. Orang tua siswa hanya perlu membayar Rp100.000, selebihnya seikhlasnya. Bahkan, sekolah menggratiskan biaya bagi anak yatim dan tidak mampu.

Untuk membiayai operasional sekolah, pihak sekolah mengelola kebun sawit dan beberapa unit usaha lainnya. “Kami tidak akan menaikkan SPP atau menurunkan gaji guru, tapi kami akan mengembangkan unit usaha sekolah untuk menutupi biaya operasional,” jelas Adi.

Mimpi Anak Petani untuk Meraih Pendidikan Tinggi

Supriyadi dan Darmini, orang tua Yidha, tak kuasa menahan haru saat mendampingi putra mereka bertemu Pj. Bupati OKI. Mereka mengaku bangga dan akan terus mendukung Yidha untuk meraih cita-citanya.

“Saya hanya petani tamatan SD. Saya ingin Yidha sekolah tinggi dan menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat,” harap Supriyadi.

Sementara itu, Yidha sendiri berharap prestasinya dapat menginspirasi siswa-siswa lain untuk lebih mencintai matematika dan sains. Ia juga bertekad untuk terus belajar dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di masa depan.

Kisah Yidha Firmanta Elhuda adalah bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi dan geografis bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan tekad, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak, anak-anak dari desa pun bisa bersaing dan bahkan mengungguli siswa-siswa dari kota besar. Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan berprestasi, mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. (puputzch)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version