KAYUAGUNG, NUSALY – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) sukses menggelar Grand Final Pemilihan Duta Canting Kencana OKI Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian seleksi dan karantina selama empat hari, diikuti oleh 22 finalis remaja utusan dari 24 sekolah se-Kabupaten OKI.
Mengusung tema “Cetak Generasi Emas Bebas Stunting”, kegiatan ini bertujuan melahirkan generasi muda yang peduli terhadap isu kependudukan dan kesehatan, khususnya dalam pencegahan stunting sejak dini. Acara ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan 22 Remaja Forum GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten OKI Tahun 2025.
Duta Canting Kencana Ditugaskan Sebagai Ujung Tombak Edukasi
Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, dalam arahannya menegaskan bahwa pembentukan Duta Canting Kencana bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah nyata dalam mendukung program nasional penurunan stunting.
“Kita ingin apa yang dibentuk hari ini benar-benar memberikan manfaat nyata, bukan sekadar simbol. Duta Canting Kencana ini harus menjadi ujung tombak dalam mengedukasi masyarakat dan membantu pemerintah daerah mengentaskan stunting,” ungkap Muchendi.
Bupati juga menekankan pentingnya keberlanjutan program dan pemberdayaan seluruh peserta. Ia berharap Duta yang terpilih menjadi role model dan komunikator muda pemerintah di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
“Pemanfaatan media sosial juga diharapkan menjadi salah satu strategi efektif dalam menyebarluaskan pesan-pesan edukatif seputar gizi, kesehatan, dan kependudukan,” tutupnya.

Melahirkan Agen Perubahan dari Hulu
Sekretaris DPPKB OKI, Hj. Endang Kartika Hardiana, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari implementasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di daerah.
“Tujuan umum kegiatan ini adalah terwujudnya generasi emas bebas stunting dengan melibatkan peran aktif remaja sebagai konselor sebaya,” ujar Endang.
Ia menambahkan, selama karantina, para finalis dibekali berbagai materi edukatif, mulai dari Kesehatan Reproduksi Remaja, Gizi Seimbang, Sekolah Siaga Kependudukan, hingga Public Speaking.
“Para finalis tidak hanya dilatih menjadi figur inspiratif, tetapi juga dibekali pengetahuan agar mampu menjadi agen perubahan dalam pencegahan stunting dari hulu,” tambahnya. Program ini membuktikan bahwa koneksi remaja adalah kunci menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi OKI. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.