OKI Maju Bersama

Pemkab OKI Catat Rekor 198 Km Jalan, Strategi Muchendi–Supri Atasi Tantangan Fiskal

×

Pemkab OKI Catat Rekor 198 Km Jalan, Strategi Muchendi–Supri Atasi Tantangan Fiskal

Sebarkan artikel ini
Pemkab OKI Catat Rekor 198 Km Jalan, Strategi Muchendi–Supri Atasi Tantangan Fiskal
Di bawah kepemimpinan Bupati Muchendi Mahzareki dan Wakil Bupati Supriyanto, sepanjang 2025 ini, sepanjang 198,2 kilometer jalan sedang dan akan dibangun serta diperbaiki. Capaian itu menjadi yang terpanjang dalam lima tahun terakhir bagi Pemkab OKI. Foto: Dok. Diskominfo OKI

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencatatkan langkah besar dalam pembangunan infrastruktur. Di bawah kepemimpinan Bupati Muchendi Mahzareki dan Wakil Bupati Supriyanto, sepanjang 2025 ini, sepanjang 198,2 kilometer jalan sedang dan akan dibangun serta diperbaiki. Capaian itu menjadi yang terpanjang dalam lima tahun terakhir bagi Pemkab OKI.

“Percepatan kami lakukan di bidang jalan dan jembatan,” kata Muchendi dalam pidatonya.

Pidato ini disampaikan pada Rapat Paripurna HUT ke-80 Kabupaten OKI, Jumat, 11 Oktober 2025, di Kayuagung. Pembangunan dilakukan lewat tiga skema pembiayaan.

Pertama, melalui Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (Bangub) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Melalui skema ini, sebanyak 74 ruas jalan sepanjang 163 kilometer dan 3 jembatan sepanjang 182 meter diperbaiki.

Kedua, dari APBD OKI. Skema ini memperbaiki 17 ruas jalan sepanjang 25,8 kilometer dan 5 jembatan sepanjang 29 meter. Terakhir, dari Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD). Skema ini memperbaiki satu ruas jalan sepanjang 10 kilometer.

Memecahkan Rekor Lima Tahun: Capaian Pembangunan Jalan 198 Km Pemkab OKI di 2025

Capaian total 198,2 kilometer jalan dan jembatan yang direalisasikan Pemkab OKI di 2025 menunjukkan efektivitas lobi anggaran. Lobi ini berhasil menarik perhatian pemerintah pusat dan provinsi.

Muchendi menegaskan pembangunan dilakukan berbasis skala prioritas. Fokusnya adalah pada jalan poros. Jalan poros menghubungkan desa, kecamatan, hingga ibu kota kabupaten.

Meskipun demikian, tantangan infrastruktur masih besar. Dari total 1.467 kilometer jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab OKI, hanya 23,86% dalam kondisi baik. Sisanya, 66,22% masih masuk kategori rusak berat. Oleh karena itu, momentum pembangunan ini harus dipertahankan.

Baca juga  Muchendi Mahzareki, Calon Bupati OKI yang Berkomitmen Bangkitkan E-Sport di Bumi Bende Seguguk

Tujuannya adalah mengurangi kesenjangan infrastruktur yang ekstrem. Menurut analisis, pembangunan jalan poros memiliki korelasi langsung. Korelasi ini adalah terhadap peningkatan konektivitas ekonomi pedesaan dan penurunan biaya logistik daerah.

Peta Jalan Pembangunan: Skema Pembiayaan dan Prioritas Jalan Poros Pemkab OKI

Keterbatasan anggaran daerah mendorong Pemkab OKI mengoptimalkan skema pembiayaan kolaboratif. Inilah yang tercermin dari dominasi Bangub (163 km) dan IJD (10 km) dalam total capaian.

“Kami berterima kasih atas dukungan Gubernur,” kata Muchendi.

“Tapi kami juga memohon agar bantuan ini terus berkelanjutan.” Bupati menyebut wilayah OKI luas. Anggaran Pemkab OKI terbatas.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengakui tantangan tersebut. Ia menyebut OKI sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kerumitan tertinggi. Kerumitan terjadi dalam pembangunan infrastruktur. “OKI ini spesial,” kata Deru. “Wilayahnya luas, tanggung jawabnya besar.”

Ia menambahkan dukungan provinsi merupakan bentuk nyata komitmen terhadap kebutuhan masyarakat OKI. Dukungan ini penting untuk memastikan momentum perbaikan jalan terus berlanjut.

Tantangan Fiskal dan Status Lahan: Perjuangan Pemkab OKI Intervensi Jalan Eks Transmigrasi

Di balik capaian yang impresif, Pemkab OKI menghadapi masalah pelik terkait status ribuan kilometer jalan eks transmigrasi. Gubernur Deru menyinggung masalah ini.

“Di Sumsel ada sekitar 4 ribu kilometer jalan eks transmigrasi,” ujar Deru. Jalan-jalan ini belum jelas statusnya. Hal ini berlaku antar unit, antar blok, hingga satuan pemukiman.

Deru menyatakan masalah terbanyak justru ada di OKI. Status yang tidak jelas menyulitkan intervensi anggaran, baik dari provinsi maupun daerah.

Muchendi mengajak para wakil rakyat. Wakil rakyat berada di tingkat provinsi maupun nasional. Ia mengajak mereka agar terus mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat OKI. Khususnya, dalam hal infrastruktur dasar. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung pembangunan wilayah.

Baca juga  Jemaah Haji Kloter 12 OKI Dijadwalkan Tiba Kamis Malam, Disambut Bupati Muchendi di Tengah Kabar Duka Seorang Jemaah Wafat di Makkah

Pemkab OKI harus bersinergi dengan DPR/DPRD. Sinergi ini penting untuk mempercepat penyelesaian status hukum jalan-jalan tersebut. Tujuannya adalah membebaskan jalan eks transmigrasi dari keterbatasan intervensi anggaran.

Dengan demikian, momentum pembangunan 198 kilometer diharapkan menjadi awal menuju target jalan OKI yang lebih baik.

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.