Palembang, Nusaly.com – Charma Afrianto–Novembriono, yang lebih dikenal dengan sebutan “Chaboy“, tengah menghadapi tantangan besar dalam upaya mereka untuk lolos menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang melalui jalur perseorangan. Kendala utama yang mereka hadapi adalah pembatasan waktu penyerahan berkas syarat dukungan dan upload formulir di aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Kendala Waktu dan Aturan Baru KPU
Langkah Chaboy untuk maju dalam Pilkada Palembang terhambat oleh keluarnya Keputusan KPU Nomor 532/2024 yang mengatur tentang teknis pemenuhan syarat dukungan pasangan calon perseorangan. Berdasarkan aturan tersebut, penyerahan dokumen syarat dukungan pasangan calon dibatasi hanya dari 8 hingga 12 Mei 2024. Hal ini berbeda dengan aturan sebelumnya, yaitu PKPU Nomor 2/2024 yang memberikan rentang waktu lebih panjang, yaitu mulai 5 Mei hingga 19 Agustus.
Menurut Chaboy, pembatasan waktu yang sangat singkat ini membuat hampir seluruh calon dari jalur perseorangan tidak memiliki cukup waktu untuk memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan, termasuk pasangan mereka. Padahal, mereka mengklaim telah mendapatkan dukungan dari 192 ribu masyarakat yang menyerahkan KTP, yang mencakup sekitar 20% dari total jumlah pemilih di Palembang.
“Chaboy belum mundur dari Pilkada Palembang. Kami sudah melaporkan Keputusan KPU Nomor 532/2024 yang kami anggap sebagai upaya untuk menjegal pasangan calon dari jalur perseorangan ke Bawaslu Sumsel dan Bawaslu RI,” ujar Idasril, Juru Bicara Chaboy, pada Jumat (8/6/2024).
Dukungan yang Tidak Diakui
Idasril menjelaskan bahwa menurut aturan sebelumnya, kelengkapan dokumen dukungan dari jalur perseorangan bisa diserahkan hingga 19 Agustus. Namun, karena adanya perubahan aturan, dokumen dukungan yang telah mereka serahkan ke KPU Palembang sebanyak 84 ribu pada 28 Mei lalu, dianggap hanya sebagai titipan.
“Saat penghitungan manual ketika mendaftar pada 12 Mei lalu, kami sudah melengkapi 22 ribu dukungan dengan pengisian formulir. Namun, KPU menyampaikan bahwa tambahan syarat bisa disusulkan, sehingga pada 28 Mei kami menyerahkan 84 ribu dukungan beserta dokumen dari total 192 ribu. Kami sudah melebihi syarat minimal 79 ribu dukungan,” jelas Idasril.
Namun, masalah lain muncul dari penggunaan aplikasi Silon yang seharusnya digunakan untuk mengunggah dokumen dukungan. Idasril mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga mereka kesulitan untuk mengunggah dokumen sesuai persyaratan dalam waktu yang sangat singkat.
“Untuk mengunggah dokumen ke Silon saja sulit. Itulah sebabnya hanya nol koma sekian persen calon dari jalur perseorangan yang berhasil,” tukasnya.
Reaksi dan Harapan Chaboy
Meskipun menghadapi banyak kendala, Chaboy tetap bertekad untuk melanjutkan perjuangannya dalam Pilkada Palembang. Mereka berharap ada perubahan atau penyesuaian dalam aturan yang memungkinkan mereka dan calon-calon lainnya dari jalur perseorangan untuk tetap bisa ikut serta dalam kontestasi politik ini.
“Kami berharap Bawaslu dan pihak terkait bisa melihat ini dengan objektif dan memberikan solusi yang adil. Kami juga berharap masyarakat Palembang tetap memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami,” ungkap Charma Afrianto dalam kesempatan terpisah.
Dukungan Masyarakat dan Dampak Sosial
Dukungan yang besar dari masyarakat Palembang kepada Chaboy tidak dapat dipungkiri. Dukungan tersebut bukan hanya datang dari jumlah KTP yang terkumpul, tetapi juga dari banyaknya suara yang menginginkan adanya perubahan dan perbaikan di kota ini melalui calon-calon independen.
“Saya mendukung Chaboy karena mereka membawa visi yang jelas dan konkret untuk kemajuan Palembang. Mereka juga sangat dekat dengan masyarakat dan memahami kebutuhan kami,” ujar salah satu warga Palembang, Andi (35).
Namun, ada juga yang skeptis dengan peluang pasangan calon dari jalur perseorangan mengingat banyaknya kendala administratif dan teknis yang harus mereka hadapi.
“Memang niat mereka bagus, tapi kalau aturan dan sistemnya tidak mendukung, susah juga. Pemerintah seharusnya memberikan kesempatan yang sama untuk semua calon, termasuk yang dari jalur perseorangan,” kata warga lainnya, Lina (40).
Meskipun menghadapi banyak tantangan dan kendala, Charma Afrianto-Novembriono tetap menunjukkan semangat dan tekad yang kuat untuk maju dalam Pilkada Palembang 2024. Mereka berharap adanya penyesuaian aturan yang lebih adil dan objektif, serta dukungan penuh dari masyarakat Palembang. Perjuangan mereka menjadi contoh bagaimana semangat untuk perubahan dan perbaikan harus terus dijaga, meskipun banyak rintangan yang menghadang.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan yang besar dari masyarakat, Chaboy berharap bisa memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan Palembang. Semoga perjuangan mereka dapat membuahkan hasil yang diharapkan dan membawa perubahan positif bagi kota ini. (InSan)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.