Palembang, Nusaly.com – Sumatera Selatan bersiaga penuh menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengintai di musim kemarau ini. Dari 17 kabupaten/kota di provinsi ini, 12 di antaranya telah ditetapkan sebagai daerah rawan karhutla. Tiga daerah, yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir, bahkan telah lebih dulu menetapkan status siaga darurat karhutla.
“Melihat kondisi saat puncak kemarau dan berdasarkan tingkat kerawanan di Sumsel, ada 12 daerah yang akan menetapkan siaga darurat karhutla,” ujar Sudirman, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, pada Selasa, 25 Juni 2024.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan pun tak tinggal diam. Menyusul tiga daerah tersebut, Pemprov Sumsel juga telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Penetapan ini diambil setelah memenuhi syarat minimal dua daerah yang telah lebih dulu menetapkan status siaga.
Sembilan Daerah Lain Menyusul
Sembilan daerah lain yang masuk dalam daftar rawan karhutla, yaitu Ogan Ilir, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), dan Lahat, juga tengah memproses penetapan status siaga darurat.
Delapan Helikopter Siap Dikerahkan
Mengantisipasi meluasnya karhutla, BPBD Sumsel telah mengajukan permintaan bantuan delapan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dua helikopter akan digunakan untuk patroli udara, memantau titik-titik api dan mencegah kebakaran meluas. Sementara itu, enam helikopter lainnya akan difungsikan sebagai water bombing, memadamkan api dari udara.
“Helikopter masih proses permintaan ke BNPB RI. BNPB masih mendata penempatan helikopter itu, karena karhutla bukan hanya terjadi di Sumsel tapi juga di beberapa wilayah Sumatera lainnya,” jelas Sudirman.
Upaya Pencegahan Ditingkatkan
Selain pengerahan helikopter, berbagai upaya pencegahan karhutla juga terus dilakukan. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya karhutla dan pentingnya menjaga lingkungan terus digalakkan. Patroli darat juga ditingkatkan untuk mendeteksi dini titik api.
Ancaman Serius bagi Lingkungan dan Kesehatan
Karhutla bukan hanya mengancam lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan dapat menyebabkan berbagai gangguan pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Oleh karena itu, penanganan karhutla harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk meminimalkan dampak negatifnya.
Sumatera Selatan tengah menghadapi ancaman serius karhutla. Dengan penetapan status siaga darurat di berbagai daerah dan pengerahan helikopter untuk penanganan, diharapkan dampak karhutla dapat diminimalisir. Namun, upaya pencegahan tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini. Masyarakat diharapkan turut berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.