Kehadiran Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, dalam peresmian Sekretariat Zikir Akbar Sumsel dan Majelis Taklim Al Ikhlas di Palembang pada Senin (29/9) bukan sekadar agenda seremonial, melainkan penegasan komitmen politik terhadap penguatan harmoni sosial. Acara yang digelar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi momentum strategis untuk mempererat tali silaturahmi, yang diyakini Pemprov Sumsel sebagai fondasi utama bagi kelancaran pembangunan daerah. Stabilitas yang tercipta dari kerukunan umat Sumsel adalah prasyarat utama untuk menarik investasi dan mencapai pertumbuhan ekonomi.
Gubernur Herman Deru menyatakan, peresmian sekretariat ini adalah simbol kebersamaan dan wadah yang akan terus menghidupkan kegiatan keagamaan. “Kehadiran saya di sini mudah-mudahan dapat semakin mempererat silaturahmi di antara kita. Ini menandakan kesejukan, membentuk pribadi yang guyub, dan membawa kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya, menempatkan nilai-nilai keagamaan sebagai faktor krusial dalam menciptakan stabilitas sosial di Bumi Sriwijaya.
Landasan Stabilitas dan Pentingnya Kerukunan Umat Sumsel
Di tengah dinamika sosial dan politik yang kian cepat, harmoni sosial adalah aset tak ternilai bagi setiap daerah. Ketegangan ideologi dan intoleransi, bila tidak dikelola, dapat mengancam investasi, iklim usaha, bahkan keamanan. Bagi Sumsel, yang merupakan provinsi majemuk, menjaga kerukunan umat Sumsel adalah mandat konstitusional sekaligus prasyarat ekonomi.
Data mengenai Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) dari Kementerian Agama sering digunakan sebagai tolok ukur kesuksesan pemerintah daerah dalam mengelola diversitas. Kehadiran langsung Gubernur, bersama Walikota Palembang Ratu Dewa dan jajaran Forkopimda, dalam peresmian ini memperlihatkan sinergi pemerintah dalam upaya menghadirkan suasana religius dan damai. Ini mengirimkan pesan kuat kepada publik bahwa stabilitas sosial-religius adalah prioritas utama kepemimpinan daerah. Dengan memfasilitasi dan mengapresiasi lembaga keagamaan seperti Majelis Taklim, Pemprov Sumsel secara efektif berinvestasi pada ketahanan ideologi masyarakat.
Peran Kelembagaan dalam Menjaga Kerukunan Umat Sumsel
Peresmian Sekretariat Zikir Akbar Sumsel dan Majelis Taklim Al Ikhlas dinilai strategis karena menyediakan wadah formal untuk kegiatan keagamaan yang menyejukkan hati. Lembaga-lembaga semacam ini memainkan peran penting dalam menciptakan narasi keagamaan yang moderat, menjunjung tinggi toleransi, dan memperkuat persaudaraan. Ini adalah antitesis terhadap narasi-narasi yang bersifat memecah belah dan radikal.
Gubernur Herman Deru melihat pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat dalam suasana keikhlasan seperti ini sebagai hal yang sangat berarti. Kehadiran beliau menegaskan bahwa kegiatan keagamaan adalah bagian dari agenda pembangunan karakter daerah. Nilai-nilai guyub dan kedamaian yang disebut Herman Deru merupakan indikator sosial dari keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola interaksi antarwarga.
Meskipun dukungan ini sangat positif, tantangan keberlanjutan finansial dan programatik lembaga keagamaan seperti ini harus menjadi perhatian kritis. Untuk menjamin kelangsungan fungsinya dalam menjaga kerukunan umat Sumsel, Sekretariat Majelis Taklim perlu didukung oleh program yang adaptif dan menjangkau seluruh elemen masyarakat secara inklusif, tidak terbatas pada satu kelompok saja. Pemprov Sumsel perlu merumuskan skema dukungan yang transparan dan berkelanjutan, memastikan kegiatan ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang majemuk di Bumi Sriwijaya.
Mempertahankan Kerukunan Umat Sumsel sebagai Aset Pembangunan Berkelanjutan
Dengan diresmikannya pusat kegiatan ini, harapan utama Pemprov Sumsel adalah agar Sekretariat Zikir Akbar dan Majelis Taklim Al Ikhlas dapat menjadi pusat yang memperkuat nilai-nilai keagamaan dan menjaga keharmonisan. Ini adalah investasi jangka panjang. Nilai-nilai keagamaan yang kuat dan harmoni sosial yang terpelihara adalah modalitas utama bagi tercapainya tujuan pembangunan ekonomi daerah. Masyarakat yang damai lebih produktif, menarik investasi, dan mendukung kebijakan pemerintah.
Ke depan, peran Majelis Taklim dan Sekretariat Zikir Akbar harus dikembangkan sebagai mitra strategis pemerintah dalam program-program sosial, seperti penanggulangan kemiskinan berbasis zakat, pendidikan karakter bagi generasi muda, dan peningkatan literasi keagamaan. Kehadiran Gubernur Herman Deru bukan hanya simbol apresiasi, melainkan harapan bahwa lembaga keagamaan dapat terus menjadi agen kesejukan dan stabilitas, mengokohkan kerukunan umat Sumsel sebagai fondasi bagi kemajuan Provinsi Sumatera Selatan. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.