PALEMBANG, NUSALY — Pengelolaan sumber daya alam dan kehutanan yang cerdas, produktif, dan lestari menjadi salah satu agenda prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dalam upaya nyata mewujudkan komitmen tersebut, Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru SH MM secara resmi meluncurkan Sistem Informasi Sumsel Akses Perhutanan Sosial untuk Masyarakat (SiAlam), Selasa (9/12).
Peluncuran SiAlam, yang dilakukan di Ballroom Grand Atyasa, sekaligus menjadi momentum pemberian penghargaan bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) berprestasi. Gubernur Herman Deru menekankan bahwa pengelolaan alam harus didasari oleh sikap bijak, jauh dari penolakan buta, dan melibatkan kontribusi positif dari berbagai pihak.
“Tanggung jawab kita adalah mewariskan alam ini kepada generasi berikut. Kita menjaga alam, dan alam menjaga kita,” tegas Herman Deru. Ia memberikan contoh, sosok seperti Tukino dan rekan-rekannya di KTH dapat menjadi motivasi dan mentor bagi masyarakat luas untuk menerapkan pengelolaan alam yang berkelanjutan.
Gubernur juga menyoroti aspek pertambangan dan kehutanan. Ia mengingatkan bahwa saat terjadi bencana, pihak yang disalahkan adalah semua pemangku kepentingan. Karena itu, ia mengapresiasi perusahaan yang menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap ekosistem, seperti perlindungan habitat gajah di PALI.
Tantangan Kesenjangan Implementasi Perhutanan Sosial
Inovasi digital SiAlam hadir untuk menjawab tantangan besar dalam akselerasi program Perhutanan Sosial (PS). Program ini dinilai penting sebagai pendekatan untuk mengelola hutan berkelanjutan, sekaligus mengatasi kemiskinan dan membuka peluang usaha bagi masyarakat desa hutan.
Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Sumsel, Koimudin, menyampaikan, meskipun potensi Perhutanan Sosial di Sumsel mencapai 493 ribu hektare, izin yang diterbitkan hingga tahun 2023 baru sekitar 134 ribu hektare. Angka ini hanya mencakup 27 persen dari target potensi yang ada, meski sudah melibatkan 211 Surat Keputusan (SK) bagi lebih dari 32 ribu kepala keluarga (KK).
Kesenjangan yang lebar antara potensi dan realisasi ini menjadi alasan utama mengapa integrasi sistem informasi diperlukan.
“SiAlam menjadi langkah penting untuk meningkatkan transparansi, efektivitas pelayanan, serta memperkuat peran masyarakat dalam perhutanan sosial. Sistem ini mempermudah masyarakat mengakses data, regulasi, dan pendampingan secara terintegrasi,” jelas Koimudin.
SiAlam: Model Percepatan Ketahanan Iklim dan Kesejahteraan
SiAlam merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Sumsel melalui Dinas Kehutanan dengan Center for International Forestry Research–World Agroforestry (CIFOR-ICRAF) Indonesia, didukung oleh Global Affairs Canada.
Sistem ini dirancang bukan hanya sebagai alat teknis, tetapi juga sebagai sarana edukatif untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Fitur-fiturnya meliputi:
- Analisis spasial
- Penapisan kriteria regulasi
- Modul pembelajaran
- Fasilitas konsultasi untuk komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemangku kebijakan.
Andree Ekadinata, Direktur Program Indonesia CIFOR-ICRAF, didampingi Harry Aksomo, Peneliti Informasi Geospasial, menjelaskan bahwa SiAlam diharapkan menjadi terobosan strategis dalam mempercepat penerapan PS. Inisiatif ini merupakan bagian dari proyek riset-aksi Land4Lives (#LahanuntukKehidupan), yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat, terutama perempuan, dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
“Sistem ini diharapkan menjadi model percepatan implementasi perhutanan sosial, memperkuat ketahanan iklim, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan,” pungkas Andree.
Penghargaan KTH berprestasi, yang menjadi penutup acara, diberikan kepada:
- Juara pertama: Akrim (LPHD Tanjung Agung, Semendo)
- Juara kedua: Tukino (KTH Seunting Jaya)
- Juara ketiga: Abdullah Mustar (LPHD Sungsang IV)
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi nyata masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan, sekaligus menjadi Journalism of Hope yang menyoroti potensi solusi dari akar rumput.
(dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

