Peristiwa

Budayawan Edi Karsito, Anggota Dewan Etik SWI, Perkuat Sekretariat Gamelan Indonesia

×

Budayawan Edi Karsito, Anggota Dewan Etik SWI, Perkuat Sekretariat Gamelan Indonesia

Sebarkan artikel ini

Anggota Dewan Etik Sekber Wartawan Indonesia (SWI) sekaligus budayawan, Edi Karsito, akan dilantik sebagai Pengurus Sekretariat Gamelan Indonesia (SGI) masa bakti 2025-2030 di ISI Surakarta. Keterlibatan tokoh dari unsur pers ini dinilai strategis dalam mengawal regenerasi dan diplomasi budaya Gamelan pasca-penetapan oleh UNESCO.

Budayawan Edi Karsito, Anggota Dewan Etik SWI, Perkuat Sekretariat Gamelan Indonesia
Budayawan Edi Karsito, Anggota Dewan Etik SWI, Perkuat Sekretariat Gamelan Indonesia. (Dok. SWI)

SURAKARTA, NUSALY — Kolaborasi antara dunia seni, pers, dan pelestarian budaya semakin intensif di tengah tantangan globalisasi. Hal ini ditandai dengan dilantiknya Edi Karsito, seorang budayawan yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Etik Sekber Wartawan Indonesia (SWI), sebagai bagian dari Pengurus Sekretariat Gamelan Indonesia (SGI) masa bakti 2025-2030.

Pelantikan ini dijadwalkan berlangsung pada Senin malam (15/12/2025) di Pendapa Ageng GPH Djoyokusomo, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Kehadiran Edi Karsito di SGI disorot sebagai langkah penting bagi SGI dan SWI. Bagi SGI, keterlibatannya diharapkan memperkuat aspek komunikasi publik dan advokasi.

Sementara bagi SWI, penugasan Edi Karsito—yang akrab disapa Mas Edkar—menegaskan kembali peran organisasi pers dalam menyumbang kontribusi nyata pada isu non-politik, khususnya pelestarian Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.

Pelantikan pengurus baru SGI akan diselenggarakan langsung oleh perwakilan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Sinergi Pers dan Seni dalam Diplomasi Budaya

Peran seorang jurnalis senior yang juga budayawan dalam kepengurusan SGI menjadi sangat krusial, terutama pasca-pengakuan UNESCO. Saat ini, tantangan terbesar Gamelan adalah menjaga momentum awareness publik dan memastikan dukungan kebijakan yang berkelanjutan. Di sinilah fungsi pers memiliki kekuatan vital, yang harus diterjemahkan menjadi aksi nyata.

Keterlibatan tokoh seperti Edi Karsito diharapkan mampu menjembatani komunikasi, mendorong wartawan untuk meliput isu budaya dengan kedalaman kontekstual, dan secara aktif melawan anggapan Gamelan sebagai kesenian yang kaku.

Selain itu, sinergi ini penting untuk mengawal dan memberitakan upaya-upaya diplomasi budaya Indonesia di kancah global. Pers juga dapat mendorong regenerasi dengan menampilkan kisah-kisah inspiratif dari seniman muda Gamelan, memberikan perspektif solutif bagi tantangan regenerasi.

Baca juga  SWI Gelar Diklat Jurnalistik di Pesantren As Shofa Tangerang, Bekali Santri Keterampilan Menulis dan Berkomunikasi untuk Kontrol Sosial

Mas Edkar menyampaikan bahwa konsistensi SGI dalam bergerak merupakan upaya nyata dalam melestarikan dan memperkuat ekosistem Gamelan. Prinsip yang dipegangnya—“Cintailah budayamu dan hargai budaya orang lain!!!”—mencerminkan semangat inklusivitas yang harus dijunjung tinggi dalam upaya pelestarian budaya.

“Gamelan Adi Kaloka”: Merayakan Keragaman

Pelantikan pengurus baru SGI dirangkaikan dengan pergelaran budaya megah bertajuk “Gamelan Adi Kaloka: Merayakan Keragaman Nusantara”. Acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan demonstrasi kuratorial yang unik dan sarat edukasi.

Konser ini dirancang untuk menampilkan tujuh karakter etnik Gamelan yang berbeda dalam satu panggung. Konsep ini dipandang penting karena menampilkan Gamelan sebagai praktik budaya yang kaya dan beragam di seluruh nusantara.

Pergelaran yang menyajikan kontras dan harmonisasi antara tradisi keraton yang agung dan tradisi rakyat yang dinamis ini diharapkan dapat memantik semangat regenerasi pemain dan perajin instrumen. Tanpa regenerasi, pengakuan UNESCO hanya akan menjadi penghargaan sejarah.

Tantangan ke Depan SGI

Tugas utama pengurus SGI yang baru, termasuk Edi Karsito, adalah menjawab tantangan struktural, seperti kurangnya ketersediaan materi ajar yang standar, minimnya apresiasi harga bagi perajin instrumen Gamelan, dan perlunya dukungan pementasan yang berkelanjutan.

Dengan pengalaman Edi Karsito di dunia pers dan budaya, SGI diharapkan dapat merumuskan strategi komunikasi yang efektif untuk menarik dukungan publik dan anggaran pemerintah.

Pada akhirnya, keberhasilan SGI tidak diukur dari seberapa banyak pelantikan yang digelar, tetapi seberapa efektif organisasi ini melindungi dan memperluas jangkauan Gamelan sebagai warisan global Indonesia. **

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.