Palembang, NUSALY.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menggelar pasar murah di 18 kecamatan sebagai upaya menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan. Program ini menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga yang tengah mempersiapkan kebutuhan dapur untuk menyambut bulan penuh berkah.
Pantauan di lokasi pasar murah di Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang pada Kamis (27/2/2025) menunjukkan antusiasme warga yang begitu tinggi. Ratusan warga, didominasi oleh emak-emak, berbondong-bondong memadati area pasar murah untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Ia sengaja mampir belanja ke pasar murah ini untuk beli minyak goreng yang harganya di bawah eceran atau HET di pasaran,” kata Wulan, warga Plaju, yang tengah mengantre Minyakita di Pasar Murah Seberang Ulu (SU) II Palembang.
Minyak Goreng Murah Jadi Incaran Utama
Minyak goreng menjadi salah satu komoditas yang paling banyak dicari oleh warga. Di pasar murah ini, Minyakita dijual dengan harga Rp 14.700 per liter, lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasaran yang mencapai Rp 15.700 per liter. Bahkan, di beberapa pasar tradisional, harga minyak goreng bisa mencapai Rp 18.500 hingga Rp 19.000 per liter.
“Tadi mau pergi kerja lihat ada pasar murah jadi mampir ke kantor Camat SU II ini kebetulan lihat minyak goreng murah lumayan untuk stok Ramadan,” tutur Wulan.
Selain minyak goreng, Wulan juga membeli beras, telur, tepung terigu, dan gula pasir sebagai persiapan Ramadhan. Ia mengaku bahwa harga kebutuhan pokok di pasar tradisional sudah mengalami kenaikan menjelang Ramadhan. Dengan adanya pasar murah ini, ia merasa sangat terbantu.
“Alhamdulillah ada pasar murah ini jadi agak hemat belanja kebutuhan pokok yang semuanya naik,” katanya.
Pasokan Minyak Goreng Mencapai 153.000 Liter
Manajer Operasional PT Indokarya Internusa, produsen Minyakita, Liana, menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah ini merupakan program kerja sama dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang untuk menekan laju inflasi, terutama harga minyak goreng.
“Hari ini merupakan pasar murah hari kedua, kita jadi produsen di 18 titik dengan per titik kita siapkan 8.500 liter. Jadi per titik Minyakita yang disediakan 153.000 liter,” bebernya.
Liana menambahkan bahwa harga Minyakita di pasar murah ini memang dijual di bawah HET. Pihaknya juga memberlakukan pembatasan pembelian, yaitu maksimal dua liter per orang, untuk mencegah penimbunan komoditas.
“Kondisi ini agar tidak ada penimbunan komoditas oleh publik,” katanya.
Kebutuhan Pokok Lainnya Tersedia
Analis Perdagangan Dinas Perdagangan Palembang, Muhammad Alfajri, mengatakan bahwa selain minyak goreng dan beras, produk-produk khas Ramadhan seperti sirup dan susu juga banyak dicari oleh masyarakat.
“Insyaallah stok beras aman, karena kita gandeng banyak distributor. Salah satunya dari Minyakita,” pungkasnya.
Dampak Positif Pasar Murah
Pasar murah yang digelar oleh Pemkot Palembang ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga menjelang Ramadhan. Dengan harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga yang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan.
Pasar murah yang digelar Pemkot Palembang menjadi solusi tepat untuk menekan inflasi dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok jelang Ramadhan. Antusiasme warga, khususnya emak-emak, menunjukkan bahwa program ini sangat dibutuhkan. Dengan harga yang lebih terjangkau, masyarakat dapat mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan dengan lebih tenang dan nyaman. (desta)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
